
Assalamualaikum Wr Wb
Alhamdulilahiladzi Anzala ‘adihil
kitaaba alam yaj’allahu ‘iwaja
Wa asyhadu ala ilaha illalah wa
asyhadu annamuhammadarasulullah
Allahuma sholli’ala Muhammad,
wa’ala alihi washoh bihi ajma’in
Ama ba’du
Qollahu ta’ala fil Quranil Karim
A’udzubillahiminsyaithonirrojim
Ya Ayyuhannassuttaaqu
robbakumuladzi kholaqokummin nafsiwwahidah.... dst
Waqola Rosululaah SAW
Hadirin
Hadirot Rohimakuullah
Puji Syukur kehadirat Allah SWT,
atas segala rahmat dan karunianya, sehingga kita berkumpul di sini pada acara
lomba kultum JLJ, dalam rangka memperingati HUT Perusahaan kita tercinta ini
yang ke 16.
Sholawat serta salam senantiasa
kita sanjungkan kepada nabi kita, suri tauladan kita, uswatun Hasanah, nabi
Muhhamad SAW, beserta para keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Hadirin
Hadirot Rohimakumullah
Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW
berpesan kepada sahabat Umar dan sahabat Ali RA. Apa pesan Rasullah SAW, beliau
berpesan bahwa akan lahir di kalangan
tabiin seorang yang sangat makbul dalam doanya dan lahir di zaman kamu (zaman
selepas kewafatan Rasullulah saw) seorang penghuni langit yang bernama Uwais Al
Qarni.
Marilah kita lihat apa
istimewanya sosok Uwais al-Qarni, sehingga Rasullulah saw meminta sahabat
mencari dan meminta doa darinya.
Hadirin
Hadirot Rohimakumullah
Uwais Al Qarni adalah seorang
pemuda yang tinggal di Yaman yang berpenyakit sopak. Karena penyakit itu
tubuhnya menjadi belang-belang. Walaupun cacat tapi ia adalah pemuda yang saleh
dan sangat berbakti kepada ibunya, seorang perempuan tua yang lumpuh. Uwais Al
Qarni senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya. Karena ketaatan
kepada ibunyalah Rasullulah SAW mengatakan bahwa Uwais Al Qarni adalah penghuni
langit, bukan penghuni bumi, dan Nabi SAW meminta kepada sahabat Umar dan Ali
RA untuk meminta doa dan istigfar dari Uwais al Qarni.
Hadirin
Hadirot Rohimakumullah
Dari kisah Uwais Al Qarni, menunjukkan
keutamaan birrul walidain, yaitu berbakti pada orang tua terutama ibu. Berbakti
pada orang tua termasuk bentuk qurobat (ibadah) yang utama dan amalan yang
paling dicintai oleh Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surat
Al Isra ayat 22-23
Hadirin
Hadirot Rohimakumullah
Bagaimanakah cara berbakti kepada
orang tua menurut islam ? diantara
bentuk berbakti kepada orang tua menurut islam adalah :
1. Menaati perintah keduanya selama bukan dalam perkara yang dilarang oleh
Allah dan Rasul-Nya.
Dalam hadist tersebut nabi
menyuruh kita untuk taat kepada perintah kedua orang tua, namun ketaatan yang
digariskan adalah ketaatan yan ma’ruf, ketaatan dalam kebajikan dan tidak
menyelisihi Quran dan Sunnah.
2. Mendahulukan perintah mereka dari perkara
yang hanya dianjurkan (sunnah).
Sebagaimana pelajaran mengenai
hal ini terdapat pada kisah Juraij Al Abid yang didoakan jelek oleh ibunya
karena lebih mendahulukan shalat sunnahnya daripada panggilan ibunya.
Bakti pada orang tua adalah
wajib, termasuk di antaranya adalah memenuhi panggilannya. Sedangkan shalat
sunnah hukumnya sunnah, artinya berada di bawah bakti pada ortu.
3. Menghiasi diri dengan akhlaq yang mulia di hadapan keduanya, di
antaranya adalah dengan tidak mengeraskan suara di hadapan mereka.
Di antara akhlaq mulia lainnya
terdapat dalam hadits berikut. Dari Urwah atau selainnya, ia menceritakan bahwa
Abu Hurairah pernah melihat dua orang. Lalu beliau berkata kepada salah
satunya,
4.
Menjalin hubungan dengan kolega orang tua.
Banyak cara untuk menyambung tali
silaturahmi. Misalnya dengan cara saling berziarah (berkunjung), saling memberi
hadiah, atau dengan pemberian yang lain. Sambunglah silaturahmi itu dengan
berlemah lembut, berkasih sayang, wajah berseri, memuliakan, dan dengan segala
hal yang sudah dikenal manusia dalam membangun silaturahmi. Dengan silaturahmi,
pahala yang besar akan diproleh dari Allah Azza wa Jalla. Silaturahim
menyebabkan seseorang bisa masuk ke dalam surga. Silaturahim juga menyebabkan
seorang hamba tidak akan putus hubungan dengan Allah di dunia dan akhirat.
5. Berbakti kepada kedua orang sepeninggal mereka adalah dengan mendo’akan
keduanya.
“Apabila seseorang mati, seluruh
amalnya akan terputus kecuali 3 hal: sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan
anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim 1631, Nasai 3651, dan yang
lainnya).
Hadirin
Hadirot Rohimakumullah
Dengan
“Belum
dikatakan berbuat baik kepada Islam, orang yang belum berbuat baik dan berbakti
kepada kedua orang tuanya.” Syaikhul Jihad Abdullah Azzam

No comments:
Post a Comment