Saturday, September 22, 2012

=IF (AND(Think=Out Of The Box,Do=On The Track),”Kesuksesan”,”Terus Berjuang”)

2012, 2013, 2014, Monday, Tuesday, Wednesday, Friday ,dan seterusnya, waktu terus berjalan and the show must go on , begitulah kiranya kalau kita melihat kenyataan hidup kita sehari-hari. Ketika kita harus menghadapi berbagai persoalan, kebutuhan untuk hidup, bersosialisasi, dan sebagainya, waktu pun akan terus berjalan tanpa henti tak perduli apakah kita sanggup melewatinya atau tidak. Setiap insan manusia pasti mempunyai persoalan hidup masing-masing, mulai dari persoalan ekonomi, rumah tangga atau kesehatan, yang terpenting kita harus tetap survive dan move on.

Ketika dimasa lalu disaat awal mula teknologi mulai dikembangkan sebagai  alat bantu (supporting). Namun, sekarang teknologi sudah menjadi sebuah elemen utama  mulai dari planningdevelopment, supporting, controlling,sampai evaluating. Artinya teknologi menjadi sebuah kesatuan yang mengikat dan menjadi visi hampir seluruh bidang kehidupan manusia, baik personal, social organization, maupun corporate.
Dengan semua kondisi yang demikian ada, sesungguhnya dapat kita ambil sebuah kalimat kunci dalam menghadapi kehidupan didunia modern saat ini yakni, “taklukanlah teknologi, niscaya engkau mampu menaklukan dunia”. Namun, pertanyaan selanjutnya akan muncul, “Bagaimana cara menaklukan teknologi?”, tentunya jawabnya adalah “belajar”.

Saat genderang reformasi dimulai pada akhir tahhun 90-an, hampir semua bidang dan dimensi kehidupan masyarakat Indonesia mulai berubah. Dunia pendidikan pun terkena imbasnya yakni adanya otonomi pendidikan, dimana setiap perguruan tinggi menjadi “berdaulat”.  Dengan lebih leluasanya pihak Perguruan Tinggi (PT) untuk mengeluarkan kebijaksanaan sendiri, maka imbas positifnya adalah makin banyaknya kampus yang didirikan. Era reformasi pun membuka mindset masyarakat bahwa sesungguhnya pendidikan itu menjadi penting, bukan saja 9 tahun (wajib belajar) namun pendidikan tinggi (kuliah) adalah suatu keniscayaan. Apalagi dengan banyaknya PT yang berdiri semakin membuat banyak pilihan bagi masyarakat sesuai kemapuan finansial,maupun kebutuhannya.

Dahulu ketika pendidikan masih menggunakan sistem sentralistik, biaya PT menjadi sangat mahal, sehingga tidak dapat dijangkau oleh banyak masyarakat. Tidak salah pula dahulu predikat “mahasiswa” menjadi sebuah predikat yang cukup terhormat dimasyarakat. Namun sekarang dimana hampir seluruh masyarakat dapat menjangkau pendidikan tinggi, status “mahasiswa” adalah hal yang biasa, yang menjadi perbedaan adalah ketika seorang mahasiswa  mendapatkan prestasi, jadi jelas perbedaannya , dahulu cukup status “mahasiswa” saja dihormati, namun saat ini prestasi yang menentukan.

Keadaan ekonomi Indonesia pula yang stagnan dengan pertumbuhan masih 1 digit, membuat masyarakan Indonesia mencari trik agar mendapatkan penghasilan dan mendapatkan pula ilmu, maka trend yang berkembang saat ini adalah bekerja sambil kuliah.  Bekerja sambil kuliah, dua kegiatan yang amatlah menguras waktu dan tenaga, maka untuk dapat menjalani dua hal tersebut secara bersamaan modal utamanya adalah kemauan yang kuat. Kemauan yang kuat menjadi energy utama sehingga kita pekerja sekaligus mahasiswa dapat me-manage  jadwal kuliah dan keuangan pribadi dengan tepat.

Keadaan  ekonomi Indonesia pasca reformasi yang sedang berkembang dan membutuhkan banyak Investor, membuat pemerintah pada saat zaman Presiden Megawati membuat kebijakan perburuhan dengan sisem Outsourching. Sistem ini terus berjalan sampai detik ini, sebuah sistem yang sangat merugikan pekerja. Tidak adanya penghargaan terhadap masa kerja, loyalitas, dan ketiadaan jaminan kesejahteraan maupun kesehatan merupakan hasil dari sistem ini. Pekerja hanya dikuras tenaga untuk waktu tertentu dengan status yang tidak jelas.  Dengan adanya sistem ini cara termudah untuk mengatasinya adalah kita harus memiliki Skill dan Kompetensi dalam suatu bidang. Skill dan kompetensi menjadi sebuah “bargaining position”  bagi kita sebagai pekerja dalam sebuah negoitation of contract dengan perusahaan. Dengan Skill yang kita miliki kita akan dihargai secara moral maupun material, dan ini adalah fakta yang sudah dibuktikan di zaman sekarang. Dengan belajarlah skill dan kompetensi itu kita bisa dapatkan, dan peluang itu terbuka di PT dimana saja saat ini.

JIka kita lihat secara general, tantangan dan rintangan di zaman sekarang adalah keadaan ekonomi dan perkembangan teknologi. Dua bidang yang saling mengikat dan mempunyai korelasi yang kuat. Untuk itu untuk dimasa mendatang sangat dianjurkan ketika para pemuda yang ingin mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang ingin dicapai dengan kesuksesan, maka kuasailah dua bidang ilmu tersebut. Dua bidang ilmu yang akan merubah mindset kita menjadi seorang yang sukses di masa depan entah menjadi pekerja yang professional , seniman yang kreatif ,atau  entrepreuner yang sukses.

Persaingan yang ketat di zaman ini menjadikan kita mau tidak mau harus menjadi seseorang yang “berbeda”. Artinya kita mempunyai ciri khas tertentu tentunya dengan modal skill dan kompetensi, dan mampu mendobrak kebiasaan lama dan mengganti dengan inovasi-inovasi yang kita ciptakan. Berfikir Out Of The Box, dan bertindak On The Track, itulah kata kuncinya, analoginya adalah ketika hidup ini bagai worksheet dalam Microsoft Excell, maka formula yang kita gunakan dalam Kolom dalam Tabel yang berjudul “Kesuksesan”, adalah : =IF(AND(Think=OutOfTheBox,Do=OnTheTrack),”Kesuksesan”,”terusberjuang”), dimana Berfikir Out Of The Box, dan bertindak On The Track sebagai Logical Test, maka "Kesuksesan" menjadi Value if True, dan jika Value If False maka akan muncul (kita harus) "Terus Berjuang".

Mari kita berjuang bersama-sama dalam menggapai masa depan yang sukses, karena hakikat kesuksesan adalah ketika kita bisa mensukseskan diri kita dan orang lain dan disitu dimulai dengan kebersamaan, jalin networking yang baik sesama pekerja dan mahasiswa niscaya kesuksesan didepan mata menunggu kita.CMIIW (wiwitwibowowidadi.blogspot.com)




6 comments:

  1. great mamen....
    gw ga ngerti Excell n gw bkn mahasiswa tapi yg jelas open minded adalah keharusan untuk stiap orang yg mau maju dan artikel ini 'open my mind'......:D
    keep move n innovatif....(shakehand)

    ReplyDelete
  2. Ada empar point yang gw dapet dari artikel ini, yaitu teknologi, pendidikan, ekonomi, dan sistem kerja kontrak (outsourching). Mungkin gw akan berkomentar dari masing2 point tersebut.
    1. Teknologi. Semakin pesatnya perkembangan teknologi dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun, abad ke abad, memang ada aktor dibalik berkembangnya suatu teknologi, yaitu manusia (SDM). Manusia yang merupakan mahkluk yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahkluk lain, dengan demikian manusia dalam kehidupannya selalu tumbuh dan berkembang, baik dari aspek pengalaman hingga terciptanya sebuah ilmu pengetahuan. Kita sebagai masyarakat internasional yang hidup di era globalisasi seperti sekarang ini, harus mampu menyesuaikan diri seiring dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Dengan kata lain, semakin terbukanya arus informasi di internet, maka hal ini memaksa kita sebagai masyarakat internasional harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan dari teknologi itu sendiri. Jadi, barang siapa yang tidak belajar dan mengikuti perkembangan yang sedang berjalan, maka jangan salahkan siapapun, karena itu salah Anda sendiri yang tidak belajar.
    NB:Belajarlah sampai ke negeri Cina., karena jarak dan usia tidak membatasi sesorang untuk belajar. #tidak ada orang bodoh, tapi kebodohan berasal dari kemalasan Anda.

    2.Pendidikan. dunia pendidikan menjadi hal yang prioritas bagi masyarakat guna memenuhi persyaratan untuk memasuki dunia kerja. Namun, kehadiran para investor dalam medirikan sebuah PT menjadi semakin kompetitif. Tidak ada salahnya jika semakin banyak PT bermunculan di Indonesia. Akan tetapi, harapan kami adalah SDM yang dihasilkan setelah mereka menempuh pendidikan selanjutnya agar menjadi sarjana yang berkualitas. (sebagai contoh: seorang calon sarjana takut menghadapi tantangan menjelang sidang skripsi., justru tantangan yang sebenarnya adalah justru setelah seseorang itu telah menyandang gelar Sarjana., Apakah dia bisa tetap survie., dan tidak menambah angka pengangguran?). Jadi, PT sekarang sudah di swastanisasi yang diakibatkan oleh regulasi pemerintah yang kurang berkualitas.
    NB: jangan melihat latar belakang pendidikan seseorang, tapi lihatlah apakah seseorang itu bisa bertahan hidup dibanding diri Anda.

    3. Ekonomi. Dalam bidang ini, memang kita selalu di"iming-iming"kan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hampir dua periode masa pemerintahan SBY, ekonomi kita terus tumbuh bahakan selalu bertahan di atas 5 %. Tapi., menurut pandangan gw., perekonomian Indonesia sudah di setting oleh IMF dan World Bank. Indonesia selalu diberikan suntikan "oksigen" dari dua lembaga diatas, karena mereka memiliki tujuan tertentu dibalik ini semua.
    NB : Semoga pemimpin kita jelih melihat permsalahan yang sedang terjadi di PAPUA, yang sekarang permasalahan tersebut sedang dibawa ke meja PBB. Jika, pemerintah lemah., jangan salahkan OPM (Organisasi Papua Merdeka) dibawah kaki tangan intelijen AS berontak ingin melepaskan diri dari Indonesia. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan, selanjutnya akan terjadi referendum dan PAPUA dikuasai oleh AS. #ingat perjuangan Soekarno dengan memberikan nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands).

    4. Outsourching. lagi-lagi permasalahan tenaga kerja di Indonesia selalu dihadapkan dengan kontrak kerja. Sistem yang berjalan sekarang di Indonesia adalah sistem bipartit (Government-Pengusaha)., sangat sulit untuk mengembalikan ke sistem tripartit (Government-Pengusaha-Buruh), karena pengusaha tidak ingin mengeluarkan biaya untuk jaminan sosial bagi buruh. hal inilah yang sedang diperjuangkan oleh aktivis perburuhan agar pemerintah dan pengusaha duduk bersama dengan berbagai asosiasi yang terlibat membicarakan hal ini. Sungguh mengerikan memang, sebagai contoh : seorang manajer di Hotel Oriental-Mandarin masih terikat dalam sistem kontrak.
    NB : sistem kita yang salah.. Jadi, harus direformasi mengenai jaminan sosial bagi buruh agar mendapatkan kehidupan yang layak.

    ReplyDelete
  3. @yuzza : thanks atas komennya pak, you've inspired me!!!
    @novandri: Ini yang gw tunggu dari ente mas bero,, menambah wawasan n sudut pandang hadirin semua, bener bgt point2 itu yg gw coba bahas n nampakny kalo bicara ekonomi dan politik global, gw selalu bertanya didalam hati apakah apa yg orang banyak bilang bahwa adanya "Teori Konspirasi" itu benar adanya atau enggak?

    ReplyDelete
  4. salam kenal buat mas wiwit selaku pemilik blog ini jangan lupa kunjungin ke blog saya hendimedia.blogspot.com

    ReplyDelete