2012, 2013, 2014, Monday,
Tuesday, Wednesday, Friday ,dan seterusnya, waktu terus berjalan and the show must go on , begitulah
kiranya kalau kita melihat kenyataan hidup kita sehari-hari. Ketika kita harus
menghadapi berbagai persoalan, kebutuhan untuk hidup, bersosialisasi, dan
sebagainya, waktu pun akan terus berjalan tanpa henti tak perduli apakah kita
sanggup melewatinya atau tidak. Setiap insan manusia pasti mempunyai persoalan
hidup masing-masing, mulai dari persoalan ekonomi, rumah tangga atau kesehatan,
yang terpenting kita harus tetap survive
dan move on.
Ketika dimasa lalu disaat awal
mula teknologi mulai dikembangkan sebagai
alat bantu (supporting).
Namun, sekarang teknologi sudah menjadi sebuah elemen utama mulai dari planning, development,
supporting, controlling,sampai evaluating. Artinya teknologi menjadi
sebuah kesatuan yang mengikat dan menjadi visi hampir seluruh bidang kehidupan
manusia, baik personal, social organization,
maupun corporate.
Dengan semua kondisi yang
demikian ada, sesungguhnya dapat kita ambil sebuah kalimat kunci dalam
menghadapi kehidupan didunia modern saat ini yakni, “taklukanlah teknologi, niscaya
engkau mampu menaklukan dunia”. Namun, pertanyaan selanjutnya akan muncul,
“Bagaimana cara menaklukan teknologi?”, tentunya jawabnya adalah “belajar”.
Saat genderang reformasi dimulai
pada akhir tahhun 90-an, hampir semua bidang dan dimensi kehidupan masyarakat
Indonesia mulai berubah. Dunia pendidikan pun terkena imbasnya yakni adanya
otonomi pendidikan, dimana setiap perguruan tinggi menjadi “berdaulat”. Dengan lebih leluasanya pihak Perguruan
Tinggi (PT) untuk mengeluarkan kebijaksanaan sendiri, maka imbas positifnya
adalah makin banyaknya kampus yang didirikan. Era reformasi pun membuka mindset
masyarakat bahwa sesungguhnya pendidikan itu menjadi penting, bukan saja 9
tahun (wajib belajar) namun pendidikan tinggi (kuliah) adalah suatu
keniscayaan. Apalagi dengan banyaknya PT yang berdiri semakin membuat banyak pilihan
bagi masyarakat sesuai kemapuan finansial,maupun kebutuhannya.
Dahulu ketika pendidikan masih
menggunakan sistem sentralistik, biaya PT menjadi sangat mahal, sehingga tidak
dapat dijangkau oleh banyak masyarakat. Tidak salah pula dahulu predikat “mahasiswa”
menjadi sebuah predikat yang cukup terhormat dimasyarakat. Namun sekarang
dimana hampir seluruh masyarakat dapat menjangkau pendidikan tinggi, status
“mahasiswa” adalah hal yang biasa, yang menjadi perbedaan adalah ketika seorang
mahasiswa mendapatkan prestasi, jadi
jelas perbedaannya , dahulu cukup status “mahasiswa” saja dihormati, namun saat
ini prestasi yang menentukan.
Keadaan ekonomi Indonesia pula
yang stagnan dengan pertumbuhan masih 1 digit, membuat masyarakan Indonesia
mencari trik agar mendapatkan penghasilan dan mendapatkan pula ilmu, maka trend
yang berkembang saat ini adalah bekerja
sambil kuliah. Bekerja sambil
kuliah, dua kegiatan yang amatlah menguras waktu dan tenaga, maka untuk dapat
menjalani dua hal tersebut secara bersamaan modal utamanya adalah kemauan yang
kuat. Kemauan yang kuat menjadi energy utama sehingga kita pekerja sekaligus
mahasiswa dapat me-manage jadwal kuliah dan keuangan pribadi dengan
tepat.
Keadaan ekonomi Indonesia pasca reformasi yang sedang
berkembang dan membutuhkan banyak Investor, membuat pemerintah pada saat zaman
Presiden Megawati membuat kebijakan perburuhan dengan sisem Outsourching.
Sistem ini terus berjalan sampai detik ini, sebuah sistem yang sangat merugikan
pekerja. Tidak adanya penghargaan terhadap masa kerja, loyalitas, dan ketiadaan
jaminan kesejahteraan maupun kesehatan merupakan hasil dari sistem ini. Pekerja
hanya dikuras tenaga untuk waktu tertentu dengan status yang tidak jelas. Dengan adanya sistem ini cara termudah untuk
mengatasinya adalah kita harus memiliki Skill
dan Kompetensi dalam suatu bidang.
Skill dan kompetensi menjadi sebuah “bargaining
position” bagi kita sebagai pekerja
dalam sebuah negoitation of contract
dengan perusahaan. Dengan Skill yang kita miliki kita akan dihargai secara
moral maupun material, dan ini adalah fakta yang sudah dibuktikan di zaman
sekarang. Dengan belajarlah skill dan kompetensi itu kita bisa dapatkan, dan
peluang itu terbuka di PT dimana saja saat ini.
JIka kita lihat secara general, tantangan dan rintangan di
zaman sekarang adalah keadaan ekonomi dan perkembangan teknologi. Dua bidang
yang saling mengikat dan mempunyai korelasi yang kuat. Untuk itu untuk dimasa
mendatang sangat dianjurkan ketika para pemuda yang ingin mempersiapkan diri
untuk menghadapi masa depan yang ingin dicapai dengan kesuksesan, maka
kuasailah dua bidang ilmu tersebut. Dua bidang ilmu yang akan merubah mindset
kita menjadi seorang yang sukses di masa depan entah menjadi pekerja yang
professional , seniman yang kreatif ,atau
entrepreuner yang sukses.
Persaingan yang ketat di zaman
ini menjadikan kita mau tidak mau harus menjadi seseorang yang “berbeda”.
Artinya kita mempunyai ciri khas tertentu tentunya dengan modal skill dan
kompetensi, dan mampu mendobrak kebiasaan lama dan mengganti dengan
inovasi-inovasi yang kita ciptakan. Berfikir Out Of The Box, dan bertindak On
The Track, itulah kata kuncinya, analoginya adalah ketika hidup ini bagai worksheet dalam Microsoft Excell, maka formula yang kita gunakan dalam Kolom dalam
Tabel yang berjudul “Kesuksesan”, adalah : =IF(AND(Think=OutOfTheBox,Do=OnTheTrack),”Kesuksesan”,”terusberjuang”), dimana Berfikir Out Of The Box, dan bertindak On The Track sebagai Logical Test, maka "Kesuksesan" menjadi Value if True, dan jika Value If False maka akan muncul (kita harus) "Terus Berjuang".
Mari kita berjuang bersama-sama dalam
menggapai masa depan yang sukses, karena hakikat kesuksesan adalah ketika kita
bisa mensukseskan diri kita dan orang lain dan disitu dimulai dengan
kebersamaan, jalin networking yang baik sesama pekerja dan mahasiswa niscaya
kesuksesan didepan mata menunggu kita.CMIIW (wiwitwibowowidadi.blogspot.com)
great mamen....
ReplyDeletegw ga ngerti Excell n gw bkn mahasiswa tapi yg jelas open minded adalah keharusan untuk stiap orang yg mau maju dan artikel ini 'open my mind'......:D
keep move n innovatif....(shakehand)
Ada empar point yang gw dapet dari artikel ini, yaitu teknologi, pendidikan, ekonomi, dan sistem kerja kontrak (outsourching). Mungkin gw akan berkomentar dari masing2 point tersebut.
ReplyDelete1. Teknologi. Semakin pesatnya perkembangan teknologi dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun, abad ke abad, memang ada aktor dibalik berkembangnya suatu teknologi, yaitu manusia (SDM). Manusia yang merupakan mahkluk yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahkluk lain, dengan demikian manusia dalam kehidupannya selalu tumbuh dan berkembang, baik dari aspek pengalaman hingga terciptanya sebuah ilmu pengetahuan. Kita sebagai masyarakat internasional yang hidup di era globalisasi seperti sekarang ini, harus mampu menyesuaikan diri seiring dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Dengan kata lain, semakin terbukanya arus informasi di internet, maka hal ini memaksa kita sebagai masyarakat internasional harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan dari teknologi itu sendiri. Jadi, barang siapa yang tidak belajar dan mengikuti perkembangan yang sedang berjalan, maka jangan salahkan siapapun, karena itu salah Anda sendiri yang tidak belajar.
NB:Belajarlah sampai ke negeri Cina., karena jarak dan usia tidak membatasi sesorang untuk belajar. #tidak ada orang bodoh, tapi kebodohan berasal dari kemalasan Anda.
2.Pendidikan. dunia pendidikan menjadi hal yang prioritas bagi masyarakat guna memenuhi persyaratan untuk memasuki dunia kerja. Namun, kehadiran para investor dalam medirikan sebuah PT menjadi semakin kompetitif. Tidak ada salahnya jika semakin banyak PT bermunculan di Indonesia. Akan tetapi, harapan kami adalah SDM yang dihasilkan setelah mereka menempuh pendidikan selanjutnya agar menjadi sarjana yang berkualitas. (sebagai contoh: seorang calon sarjana takut menghadapi tantangan menjelang sidang skripsi., justru tantangan yang sebenarnya adalah justru setelah seseorang itu telah menyandang gelar Sarjana., Apakah dia bisa tetap survie., dan tidak menambah angka pengangguran?). Jadi, PT sekarang sudah di swastanisasi yang diakibatkan oleh regulasi pemerintah yang kurang berkualitas.
NB: jangan melihat latar belakang pendidikan seseorang, tapi lihatlah apakah seseorang itu bisa bertahan hidup dibanding diri Anda.
3. Ekonomi. Dalam bidang ini, memang kita selalu di"iming-iming"kan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hampir dua periode masa pemerintahan SBY, ekonomi kita terus tumbuh bahakan selalu bertahan di atas 5 %. Tapi., menurut pandangan gw., perekonomian Indonesia sudah di setting oleh IMF dan World Bank. Indonesia selalu diberikan suntikan "oksigen" dari dua lembaga diatas, karena mereka memiliki tujuan tertentu dibalik ini semua.
NB : Semoga pemimpin kita jelih melihat permsalahan yang sedang terjadi di PAPUA, yang sekarang permasalahan tersebut sedang dibawa ke meja PBB. Jika, pemerintah lemah., jangan salahkan OPM (Organisasi Papua Merdeka) dibawah kaki tangan intelijen AS berontak ingin melepaskan diri dari Indonesia. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan, selanjutnya akan terjadi referendum dan PAPUA dikuasai oleh AS. #ingat perjuangan Soekarno dengan memberikan nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands).
4. Outsourching. lagi-lagi permasalahan tenaga kerja di Indonesia selalu dihadapkan dengan kontrak kerja. Sistem yang berjalan sekarang di Indonesia adalah sistem bipartit (Government-Pengusaha)., sangat sulit untuk mengembalikan ke sistem tripartit (Government-Pengusaha-Buruh), karena pengusaha tidak ingin mengeluarkan biaya untuk jaminan sosial bagi buruh. hal inilah yang sedang diperjuangkan oleh aktivis perburuhan agar pemerintah dan pengusaha duduk bersama dengan berbagai asosiasi yang terlibat membicarakan hal ini. Sungguh mengerikan memang, sebagai contoh : seorang manajer di Hotel Oriental-Mandarin masih terikat dalam sistem kontrak.
NB : sistem kita yang salah.. Jadi, harus direformasi mengenai jaminan sosial bagi buruh agar mendapatkan kehidupan yang layak.
@yuzza : thanks atas komennya pak, you've inspired me!!!
ReplyDelete@novandri: Ini yang gw tunggu dari ente mas bero,, menambah wawasan n sudut pandang hadirin semua, bener bgt point2 itu yg gw coba bahas n nampakny kalo bicara ekonomi dan politik global, gw selalu bertanya didalam hati apakah apa yg orang banyak bilang bahwa adanya "Teori Konspirasi" itu benar adanya atau enggak?
ICH WAW..
ReplyDeleteNice Post....
ReplyDeletesalam kenal buat mas wiwit selaku pemilik blog ini jangan lupa kunjungin ke blog saya hendimedia.blogspot.com
ReplyDelete