Menurut
Google Translate “gimmick” artinya
adalah tipu. Dibeberapa kamus Inggris-Indonesia arti kata gimmick adalah: 1.
alat, 2. tipu muslihat.
Secara
umum gimmick sama saja diartikan
sebagai kebohongan atau kabar burung yang belum tentu benar dan tentu salah.
Yang pasti yang ditonjolkan adalah kebohongannya.
Namun, di Indonesia gimmick umumnya banyak
digunakan dalam strategi pemasaran ( marketing gimmick ). Contoh gimmick yang
masih kita ingat adalah seputar lagu “jauh” nya Gaby, dimana disebutkan lagu ini dinyanyikan oleh seorang perempuan yang
sudah meninggal menyusul pasangannya yang meninggal terlebih dahulu karena
kecelakaan. Hasilnya, lagu ini menjadi hits dan menjadi rebutan beberapa pihak
mengenai hak ciptanya. Pada acara Masterpiece
yang ditayangkan salah satu televise swasta belum lama ini, potongan “gimmick”
yang terjadi antara Ahmad Dhani dan Maia malah
dijadikan cuplikan promo acara tersebut. #Gimmick, Give Me More
Hoax
Menurut
Wikipedia Hoax adalah sebuah
pemberitaan palsu. Yakni usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya
untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu
bahwa berita tersebut adalah palsu.
Sejarah
penyebutan hoax awalnya dari sebuah film The Hoax. Sebuah film drama Amerika
2006 yang disutradarai oleh Lasse Hallström. yang diskenario oleh William
Wheeler. Film yang diadaptasi dari buku yang juga berjudul The Hoax ditulis Clifford
Irving dibantu oleh Howard Hughes. Dimana sang penulis buku yang diminta
bantuan sebagai penasihat teknis film, tapi setelah membaca naskah terakhir
Irving meminta agar namanya dihapus dari kredit film.itu mungkin disebabkan
karna plot naskah tak sesuai dengan novel aslinya. Sejak saat itulah penggunaan
kata hoax mulai digunakan oleh para netter
dari Amerika, lalu menyebar seantero
dunia.
Salah
satu contoh hoax yang cukup meresahkan belum lama ini adalah tentang ramalan
suku maya bahwa akan terjadi kiamat pada tanggal 12 – 12 – 2012. Ada juga hoax
yang menyatakan bahwa Jakarta pada tanggal 27 Januari 2013 akan tenggelam oleh
banjir. Lalu hoax yang cukup legendaris
dan sampai saat ini masih terus diperbincangkan adalah seputar kejadian yang
dialami astronot Appolo 11 Neil Armstrong saat mendarat dibulan, dan
sebagainya. #you know it so well
Opini
Opini
adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau
preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak
objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula
merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan
kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya
menurut pembuktian melalui induksi ( Wikipedia ). Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia , opini adalah : pendapat, pikiran, atau pendirian.
Opini
biasanya berisi tanggapan mengenai suatu kejadian, keadaan, dan desas-desus
tentang sesuatu hal dan cenderung bersifat subjektif.
Salah
satu contoh opini yang berkembang dimasyarakat misalnya mengenai adanya konspirasi
dalam penangkapan artis atau politisi, atau opini tentang penegak hukum yang disetir oleh penguasa, dan sebagainya. #its
all about subjectivity
Sekarang, dengan semakin berkembangnya media
informasi dan cara berkomunikasi, kita akan sangat mudah menerima hal tersebut.
Problemnya adalah ketika kita menerima/mendengar/membaca/melihat hal tersebut,
kita tidak dapat membedakannya. Yang mana gimmick,yang hoax, mana yang opini. #so difficult
Namun, jika kita pahami dengan seksama definisi
ketiga hal tersebut, secara awam kita dapat mengambil ciri-ciri khususnya.
Untuk gimmick lebih kepada kearah strategi marketing,
bisa sebuah produk barang atau person tertentu. Artinya jika menggunakan
gimmick, terselip sebuah tujuan khusus yaitu untuk menaikan citra atau
popularitas.
Hoax, sesuai dengan pengertiannya bertujuan untuk
menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya. Biasanya struktur berita hoax itu
dirancang untuk menyentuh sisi emosional sang penerima dan cenderung meresahkan,
sehingga ketika menerima/membaca/melihat/mendengar hoax, seseorang menjadi
tidak rasional. Dan yang lebih parah, penerima hoax lebih memilih untuk forwarding dibanding googling. #god damn it
Opini ada yang memang berdasarkan fakta, namun
kebanyakan opini hanya sebatas pendapat pribadi berdasarkan kepentingan opinion makers. Opini cenderung kearah negatif
dan biasanya (tanpa sengaja atau disengaja) ada pihak yang dirugikan.
Jadi, diantara gimmick,hoax,dan opini ada sebuah hal
yang sangat penting tetapi sering dibaikan dan ditutup rapat-rapat yaitu, fakta. Fakta, sebuah data yang telah
diuji secara empiris dan divalidasi sekarang menjadi (bahkan sengaja dijadikan) misteri.
Harapannya adalah ketika kita menerima sajian
informasi, hendaklah kita jangan langsung beropini. Kita dalami terlebih dahulu
apakah hal tersebut adalah sebuah fakta, ataukah itu cuma sekedar marketing
gimmick atau bahkan hoax yang sengaja disebarkan untuk meresahkan. Mari kita
menjadi pemirsa yang cerdas, CMIIW .
Sumber : Wikipedia , Google, Yahoo, Blogspot
No comments:
Post a Comment