Monday, December 1, 2014

TEKNOLOGI MUTAKHIR DALAM PEMELIHARAAN RUAS JORR


Jalan Tol JORR merupakan ruas jalan tol yang sangat strategis karena connected dengan beberapa ruas tol lainnya seperti ruas tol Jakarta – Tangerang, BSD, Jagorawi dan Jakarta Cikampek. Seiring dengan tersambungnya ruas S dengan ruas W2 utara, maka jumlah traffic yang melintasi ruas JORR ini semakin meningkat. Apalagi  pada ruas jalan tol dalam kota ada kebijakan pengaturan waktu melintas terhadap kendaraan-kendaraan besar, sehingga beban ruas JORR semakin meningkat dengan adanya peraturan tersebut. Dengan beban ruas yang semakin tinggi maka penggunaan teknologi mutakhir menjadi salah satu requirement dalam proses pemeliharaan jalan tol di ruas JORR.
Dalam wawancara Lingkar dengan Pemimpin Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Utama, Ir. Ari Kristopo, diketahui bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan diruas JORR, pihaknya telah menggunakan teknologi yang mutakhir. Lebih lanjut Pimpro yang salah satu fungsi pokoknya melaksanakan capital expenditure (capex) pemeliharaan periodic, peningkatan kapasitas dan sarana penunjang jalan tol ruas JORR menjelaskan bahwa dengan penggunaan teknologi mutakhir, pekerjaan yang dihasilkan menjadi tepat biaya, mutu, dan waktu. Beberapa teknologi yang digunakan dalam proyek pemeliharaan di ruas JORR, antara lain:
1.    Teknik Jacking Up dalam proyek pemeliharaan jembatan.
Ini adalah teknik pergantian bearing pad jembatan dengan alat Hidroulic Jack yang tersinkronisasi, sehingga walaupun membutuhkan beberapa alat jack sekaligus untuk mengangkat jembatan akan mempunyai tekanan dan pergerakan yang seragam dengan hanya menggunakan 1 buah sumber pompa Hidroulis.
Keunggulan : Mampu mengangkat ataupun menggeser dengan tonnase yang sangat besar, lebih dari 150 Ton/bh, waktu perbaikan yang jauh lebih cepat daripada membongkar jembatan, perbaikan Jembatan dapat dilakukan tanpa menutup arus lalu lintas diatas jembatan, dapat meminimalkan resiko kerusakan pada konstruksi maupun resiko kecelakaan terhadap pengguna jalan.

Teknik Jacking Up sudah dilaksankan antara lain dalam proyek perbaikan Flyover Bintara yang hanya membutuhkan waktu 2 hari dalam pengerjaannya.
2.    Penggunaan Rapid Setting Cement Concrete (semen cepat).
Rapid Setting Cement Concrete  adalah semen yang cepat keras (matang) dan dapat mencapai kekuatan tinggi dalam waktu relatif singkat. Semen ini berbahan dasar magnesium fosfat, Ca sulfoaluminat dan Ca fluoroaluminat.
Keunggulan : semen ini kering hanya dalam waktu ± 3 jam.
Penggunaan Rapid Setting Cement Concrete dilakukan dalam proyek pemeliharaan ruas JORR antara lain di KM 400, SS uujami, Citos, KM 40, dan tersebar jalur JORR Ambon Bandung.
3.    Perkuatan stabilitas lerengan dengan sistem Vetiver dan Versiweb.
Sistem Vetiver yang berdasarkan penerapan rumput Vetiver (Vetiveria zizanioides L Nash, sekarang diklasifikasikan sebagai Chrysopogon zizanioides L Roberty), pertama kali dikembangkan oleh Bank Dunia untuk konservasi tanah dan air di India pada pertengahan tahun 1980. System Vetiver sekarang digunakan sebagai teknik bioteknologi untuk stabilisasi lereng curam, pembuangan limbah cair, fitoremediasi dari tanah dan air yang terkontaminasi, dan tujuan perlindungan lingkungan yang lain.
Sedangkan Versiweb adalah alat stabilisasi tanah yang berbahan dasar polymer sebagai media penanaman rumput Vetiver.
Keunggulan :
·         Tahan terhadap variasi cuaca, seperti : kekeringan panjang, banjir, genangan dan temperatur – 14º C  sampai 55º C
·         Mempunyai daya adaptasi pertumbuhan yang sangat luas pada berbagai kondisi tanah.
·         Mampu menembus lapisan keras  hingga kedalaman 15 cm. Dengan kemampuan tersebut, dapat bekerja sebagai paku tanah atau pasak yang hidup.
·         Sistem Vetiver sangat praktis, tidak mahal, mudah dipelihara, dan sangat efektif dalam mengontrol erosi dan sedimentasi tanah, konservasi air, serta stabilisasi dan rehabilitasi lahan
Penerapan Sistem Vetiver dijalan tol ruas JORR antara lain di KM 01, 34, 38, 42 dan 44.
Rumput Vetiver
 
Akar Rumput Vetiver
 







Selanjutnya Ari Kristopo  menjelaskan bahwa dalam pengendalian proyek yang dikerjakan di ruas JORR pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak JLJ karena hal ini terkait dan harus sinkron dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) JLJ. Pria yang pernah bertugas sebagai Kepala Divisi Manajemen Operasi PT.JLJ, juga mengungkapkan bahwa dengan penggunaan teknologi mutakhir, sebagian besar pekerjaan yang dilaksanakan selesai lebih cepat dari target yang telah ditetapkan.


entunya kita patut mengapresiasi langkah inovasi-inovasi yang telah dilakukan pada proses-proses kerja yang ada dilingkungan PT.JLJ, dan diharapkan setiap inovasi yang dilakukan pada salah satu unit kerja dapan meng’inspire’ unit kerja lain dan pada akhirnya cita-cita JLJ sebagai Emerging Leader dapat terwujud. (www)

No comments:

Post a Comment