Dalam wawancara Lingkar dengan
Pemimpin Proyek Penambahan Lajur Jalan
Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Utama, Ir. Ari Kristopo, diketahui bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan diruas JORR, pihaknya telah menggunakan teknologi yang mutakhir.
Lebih lanjut Pimpro yang salah satu
fungsi pokoknya melaksanakan capital
expenditure (capex) pemeliharaan
periodic, peningkatan kapasitas dan sarana penunjang jalan tol ruas JORR
menjelaskan bahwa dengan penggunaan teknologi mutakhir, pekerjaan yang
dihasilkan menjadi tepat biaya, mutu, dan waktu. Beberapa teknologi yang
digunakan dalam proyek pemeliharaan di ruas JORR, antara lain:
1. Teknik
Jacking Up dalam proyek pemeliharaan
jembatan.
Ini adalah
teknik pergantian bearing pad jembatan dengan alat Hidroulic Jack yang tersinkronisasi, sehingga walaupun membutuhkan
beberapa alat jack sekaligus untuk
mengangkat jembatan akan mempunyai tekanan dan pergerakan yang seragam dengan
hanya menggunakan 1 buah sumber pompa Hidroulis.
Keunggulan :
Mampu mengangkat ataupun menggeser dengan
tonnase yang sangat besar, lebih dari 150 Ton/bh, waktu perbaikan yang jauh lebih cepat daripada
membongkar jembatan, perbaikan Jembatan
dapat dilakukan tanpa menutup arus lalu lintas diatas jembatan, dapat meminimalkan resiko kerusakan pada konstruksi
maupun resiko kecelakaan terhadap pengguna jalan.
Teknik Jacking Up sudah dilaksankan antara lain dalam proyek perbaikan Flyover Bintara yang hanya membutuhkan waktu 2 hari dalam pengerjaannya.
2. Penggunaan
Rapid Setting Cement Concrete (semen
cepat).
Rapid Setting Cement Concrete
adalah semen yang cepat keras (matang) dan dapat mencapai
kekuatan tinggi dalam waktu relatif singkat. Semen ini berbahan dasar magnesium
fosfat, Ca sulfoaluminat dan Ca fluoroaluminat.
Keunggulan : semen
ini kering hanya dalam waktu ± 3 jam.
3. Perkuatan
stabilitas lerengan dengan sistem Vetiver dan Versiweb.
Sistem
Vetiver yang berdasarkan penerapan rumput Vetiver (Vetiveria zizanioides L
Nash, sekarang diklasifikasikan sebagai Chrysopogon zizanioides L Roberty),
pertama kali dikembangkan oleh Bank Dunia untuk konservasi tanah dan air di
India pada pertengahan tahun 1980. System Vetiver sekarang digunakan sebagai
teknik bioteknologi untuk stabilisasi lereng curam, pembuangan limbah cair,
fitoremediasi dari tanah dan air yang terkontaminasi, dan tujuan perlindungan
lingkungan yang lain.
Sedangkan
Versiweb adalah alat stabilisasi tanah yang berbahan dasar polymer sebagai
media penanaman rumput Vetiver.
Keunggulan :
·
Tahan terhadap variasi cuaca, seperti : kekeringan
panjang, banjir, genangan dan temperatur – 14º C sampai 55º C
·
Mempunyai daya adaptasi pertumbuhan yang sangat luas
pada berbagai kondisi tanah.
·
Mampu menembus lapisan keras hingga kedalaman 15 cm. Dengan kemampuan
tersebut, dapat bekerja sebagai paku tanah atau pasak yang hidup.
·
Sistem Vetiver sangat praktis, tidak mahal, mudah
dipelihara, dan sangat efektif dalam mengontrol erosi dan sedimentasi tanah,
konservasi air, serta stabilisasi dan rehabilitasi lahan
Penerapan Sistem
Vetiver dijalan tol ruas JORR antara lain di KM 01, 34, 38, 42 dan 44.
|
|
Selanjutnya Ari Kristopo menjelaskan bahwa dalam pengendalian proyek yang dikerjakan di ruas JORR pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak JLJ karena hal ini terkait dan harus sinkron dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) JLJ. Pria yang pernah bertugas sebagai Kepala Divisi Manajemen Operasi PT.JLJ, juga mengungkapkan bahwa dengan penggunaan teknologi mutakhir, sebagian besar pekerjaan yang dilaksanakan selesai lebih cepat dari target yang telah ditetapkan.
Sumber foto : http://www.reparasijembatan.com/
No comments:
Post a Comment