Wednesday, March 11, 2015

Profil : Dr. M. Arief Novianto, MKK, SpOk - Dokter Perusahaan JLJ -


Seiring dengan penerapan Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) seperti yang diatur dalam Peraturan  Pemerintah  No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) dan sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 03/MEN /1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja yang salah satunya mensyaratkan adanya Dokter perusahaan dan klinik perusahaan, maka PT. JLJ sejak tahun 2010 telah memiliki Dokter Perusahaan.



Dr. M. Arief Novianto, MKK, SpOk adalah Dokter Perusahaan PT JLJ yang selama ini membantu perusahaan dalam upaya Kesehatan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja dan ujungnya adalah peningkatan produktifitas kerja.

Pria yang merupakan Master of Occupational Health and Safety ( Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) juga mengatakan bahwa dengan peningkatan produktifitas kerja otomatis revenue yang diharapkan akan meningkat sehingga expend ke biaya kesehatan harapannya akan diturunkan.

Lebih lanjut, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan mengambil Magister Kesehatan Kerja di Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa kendala utama dalam melakukan upaya mengelola kesehatan kerjadi lingkungan PT JLJ adalah kurangnya awareness dari karyawan maupun keluarga karyawan. Awareness isu yang general dalam hal pengelolaan kesehatan diperusahaan, contoh riilnya adalah perusahaan sudah memfollow up penyakit-penyakit tertentu dan membuatkan jadwal konsultasi, namun adakalanya masih ada karyawan yang tidak datang.

Suami dari Wahyu Retno Wulandari dan ayah dari kakak beradik Alya (9th) dan Audy (2th) berpesan kepada warga jlj bahwa kesehatan bukan hanya menjadi kewajiban perusahan namun utama menjadi kewajiban diri sendiri dan keluarga. Perusahaan memberikan fasilitas yang cukup memadai untuk meningkatkan taraf kesehatan warga jlj, namun apabila hal itu tidak diimbangi dengan awareness diri dan keluarga maka peningkatan kesehatan tidak akan tercapai.

No comments:

Post a Comment