Minuman
energi (Energy Drink) adalah jenis
minuman ringan yang diharapkan dapat menambah energi dan kekuatan seseorang
yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi diminum dengan tujuan
untuk mencegah kelelahan dan kantuk. Di Indonesia minuman energi digolongkan
sebagai minuman kesehatan. Tetapi sebaliknya, di luar negeri khususnya Amerika
Serikat minuman energi digolongkan sebagai minuman ringan. Hal ini terjadi
mungkin karena sampai saat ini dampak dan manfaat bagi kesehatan pada minuman
energi tidak terbukti secara ilmiah.
All About Energy Drink
- Awal perkembangan minuman berenergi ini adalah pada tahun 1980 di Inggris (energy drink for "replenishing lost energy").
- Di Amerika sebagai produsen Energy Drink terbesar, menyebutnya sebagai minuman ringan alias soft drink. Sedangkan di tanah air, kita mengenalnya sebagai minuman kesehatan.
- Penciptaannya dikatakan sebagai penunjang fisik dan psikis konsumennya.
- Sejak tahun 2010, pemerintah US (wilayah Virginia) telah melarang meminum ED di saat pelajaran olah raga. Itu berdasarkan jumlah siswa yang sakit meningkat setelah mengkonsumsinya selama di sekolah.
- Denmark, Norwegia dan Perancis telah melarang minuman jenis ini. Dan memasukkannya dalam kategori obat dari apotik lantaran kandungan kafeinnya.
- Jerman sendiri mulai banyak menggembar-gemborkan berita bahaya terlalu banyak mengkonsumsinya, lewat TV dan radio.
- Konsumsi minuman berkafein pada batas tertentu bisa menyebabkan kematian. Tapi rumus ini tidak sama berlaku pada semua orang, tergantung kondisi jantung Anda. Bagi yang memiliki lemah jantung, semakin cepat mencapai tingkat 'mati'. Maka disarankan, periksa dan ketahui kondisi jantung Anda bila berniat ingin mengonsumsi energy drink secara regular.
- Terlampau banyak energy drink bisa memicu beberapa penyakit kepala (yang disebabkan kafein), seperti migrain misalnya.
- Kebanyakan orang memakai energy drink untuk membuatnya lebih terjaga, tidak mengantuk. Namun kalau disalahgunakan, minuman ini bisa mengakibatkan insomnia serta malah kehilangan konsentrasi.
- Energy drink selain mengandung kafein juga zat-zat lain yang tinggi kadar gulanya. Keseringan mengonsumsinya menyebabkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin cepat rusak, dan mulailah diabetes tipe 2 mengancam.
- Kalau Anda sedang dalam perawatan atau berobat jalan, hindari energy drink. Beberapa bahan dalam energy drink bereaksi dengan obat-obatan dan memperparah efek samping negatif.
- Pada beberapa kasus, energy drink bisa menimbulkan kecanduan. Terbiasa merasa mendapat energi lebih saat mengonsumsinya, lalu tubuh lemas kalau lupa meminumnya. Kecanduan ini menjadi gerbang bagi berbagai penyakit seperti disebut sebelumnya.
- Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of American College Health menunjukkan: remaja (atau orang muda) yang mengonsumsi energy drink berlebih beresiko tinggi cenderung lebih mudah bermasalah dengan kesehatan, melukai diri sendiri, bahkan hukum.
- Terlalu banyak kafein dari energy drink menyebabkan beberapa orang mudah cemas. Sebuah studi di Australia menemukan bahwa hanya satu botol energy drink 250ml dengan cepat membangkitkan perasaan cemas pada orang muda.
- Terlalu banyak konsumsi energy drink dapat menyebabkan muntah. Hal ini diperparah dengan gejala dehidrasi, erosi asam gigi, serta radang kerongkongan.
- Walau jarang, tidak menutup kemungkinan beberapa orang bisa menjadi alergi karena bahan-bahan dalam minuman energy drink, mulai dari gatal-gatal hingga penyempitan saluran napas
Bagaimana
sebaiknya?
Ada
beberapa hal yang perlu kita perhatikan apabila kita mengkonsumsi energy drink, antara lain:
·
- ·Tidak melebihi porsi konsumsi maksimal yang tertera dilabel minuman
- Berhentilah meminum bila Anda merasakan dampak negatif seperti jantung berdebar-debar, mual, sulit tidur, dan lainnya.
- Jangan memberikan minuman energi pada anak-anak di bawah umur 10 tahun. Terhadap anak-anak yang lebih tua dan remaja, awasilah jumlah minuman energi yang mereka konsumsi serta efeknya pada suasana hati atau perilaku mereka.
- Bila Anda sedang hamil, sebaiknya hindari minuman energi, terutama pada trimester pertama kehamilan. Masa-masa tersebut adalah saat kritis pembentukan janin di dalam rahim, Anda tentu tidak ingin mengambil risiko apa pun terhadap perkembangannya.
Dari
semua poin diatas kuncinya adalah kontrol diri. Konsumen perlu memiliki
informasi yang transparan soal konsumsi energy drink dan berbagai minuman
berkafein (ditambah zat-zat lain) agar dalam batas aman. Dan kita harus
mengerti produk knowledge dari setiap
apa yang akan kita konsumsi.
Source:
No comments:
Post a Comment