Profil Hutama Karya
PT. HUTAMA KARYA(Persero) selanjutnya disebut PT. HK awalnya
merupakan perusahaan swasta Hindia Belanda ‘Hollandsche Beton Maatschappij’
yang dinasionalisasi pada tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) RI
No. 61/1961 Tanggal 29 Maret 1961 dengan nama PN. HUTAMA KARYA.
PT. Hutama Karya telah merevitalisasi diri dengan melakukan
pengembangan usaha untuk sektor-sektor swasta dengan pembangunan: High Rise
Building (Bakrie Tower, Apartemen), infrastruktur (Jalan TOL). Seiring dengan
perkembangan tersebut, kualitas dan mutu tetap menjadi perhatian PT. Hutama
Karya. Hal ini terbukti dengan didapatkannya ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan
OHSAS 18001:2007. Perubahan lingkungan strategis memacu PT. Hutama Karya untuk
turut berubah. Berbagai rencana di masa depan telah dicanangkan,
Karya Monumental
Beberapa proyek arsitektural HK di da¬lam negeri sudah
tersebar kemana-ma¬na, diantaranya Tugu Pancoran, Ge¬dung MPR-DPR, Menara
Bakrie, Apar¬tement City Resort, Apartement The H Tpwer (MMC), Apartement The
Groove, Pasaraya Grande, dan Ma¬bes Polri, Jakarta, Gedung DPRD dan Masjid Al
A’zhom, Tangerang, Kan-tor Gubernur Gorontolo, Gedung Pe¬me¬rin¬tahan dan
Masjid Raya Batam, Ho¬tel Legian Nirwana Bali, Velodrom Teng¬ga¬rong,
Kalimantan Ti¬mur, Renovasi Kam¬pus IPB, Bogor, Jem¬¬ba¬tan Se¬mang¬gi,
Jembatan Musi, Pa-lembang, Jem¬batan Kertanegara II dan Jembatan Mar¬ta¬dipura,
Kalimantan Ti¬mur, Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat, Jalan Tol JORR W1 dan
Cawang-Tanjung Priok, Ja¬¬kar¬ta, Bendungan Pelaparado, NTB, Pem¬¬bangunan PT
McDermott Hea¬vy Skid¬way, Batam serta Dermaga Ar¬ma¬da Ba¬¬rat, Jakarta.
Merambah Bisnis Jalan Tol
Seiring dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor
100 Tahun 2014 yang kemudian diperbarui menjadi Perpres Nomor 117 Tahun 2015,
PT. Hutama Karya (Persero) resmi diberi amanah mengembangkan 2.770 kilometer
jalan tol di Sumatera dengan prioritas 8 ruas pertama hingga tahun 2019
sepanjang 650 kilometer.
Pengelolaan Tol JORR Seksi S
Pada tanggal 16 Maret 2016 tepat pukul 12.30 WIB, secara
resmi dilakukan serah terima “Barang Rampasan” dari Jasa Marga kepada Negara
dalam hal ini PT Hutama Karya, yakni tol ruas JORR seksi S.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri
Jakarta Pusat selaku pihak eksekutor saat menghantar prosesi penandatanganan
Berita Acara, “bahwa ‘barang rampasan’ berupa tol ruas JORR seksi S telah
diserahkan kepada Negara c.q. PT Hutama Karya yang seratus persen sahamnya
adalah milik Negara...”. Lebih lanjut yang bersangkutan juga menyampaikan bahwa
yang dimaksud ‘barang rampasan’ adalah Hak Konsesi atas tol ruas JORR seksi S
beserta seluruh aset maupun bangunan diatasnya. Momentum ini pula yang membuka
keran kerjasama antara Hutama Karya dengan JLJ.
Menyambut Hutama Karya
Dengan terjalinnya kerjasama antara JLJ dengan Hutama Karya
terkait pengoperasian ruas JORR seksi S, maka Hutama Karya menjadi pelanggan
baru bagi JLJ. Hutama Karya menjadi pelanggan yang berbeda dibandingkan dengan
pelanggan JLJ sebelumnya karena bukan berasal dari pemegang saham (bussines to
bussines). Untuk itu kita harus
profesional dalam mewujudkan pemenuhan persyaratan dalam kontrak kerja sehingga
tercapai kepuasan yang melebihi harapan pelanggan yang dalam hal ini Hutama
Karya.
Disisi lain dalam implementasi Tata Nilai, sejak tahun 2006
JLJ telah menggunakan ISO 9001:2008 untuk memastikan terpenuhinya persyaratan
pelanggan dan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
No comments:
Post a Comment