Wednesday, September 19, 2012

The ( REAL) Innocence Of Moslem ( 1 )



"Protes Penayangan Film Anti-Islam di Youtube Mengakibatkan Dubes AS untuk Libya Tewas", begitulah kalimat dalam running text pada salah satu televisi berita nasional. Tepat pada tanggal  11 September para demonstran di Libya menyerang Konsulat AS di Benghazi, Libya yang menewaskan 14 orang termasuk Dubes AS untuk Libya   Christopher Stevens, dan tiga warga AS lainnya yang diduga anggota CIA.
Film The Innocence of Muslims ( TIOM ), sebelumnya berjudul Innocence of Bin Laden  (judul produksi: Desert Warrior, judul di internet: The Real Life of Muhammad and Muhammad Movie Trailer) adalah sebuah film Amerika Serikat beranggaran rendah tahun 2012 yang bertemakan anti-Islam.Film ini diproduseri oleh seorang penganut Koptik bernama Nakoula Basseley Nakoula. Sebulan setelah pemutaran perdananya (sekaligus satu-satunya) di Vine Theatre, Hollywood, dua trailer film diunggah ke YouTube pada bulan Juli 2012. Trailer film ini di alih-suarakan ke dalam bahasa Arab, dan kemudian disebarkan oleh seorang blogger Koptik keturunan Mesir-Amerika bernama Morris Sadek.
Pada tanggal 8 September 2012, cuplikan sepanjang dua menit dari film ini ditayangkan di Al-Nas TV, sebuah stasiun televisi Islami di Mesir.Protes keras, diduga atas penayangan film ini, pecah pada tanggal 11 September 2012, bertepatan dengan peringatan 11 tahun serangan 11 September 2001.
Gelombang protes dan kecaman meluas sampai ke seluruh penjuru dunia termasuk indonesia, ketika massa yang tergabung dengan FUI berdemo didepan kedutaan AS dan mengakibatkan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa dan tentunya bentrokan ini sangat disayangkan telah terjadi.
Pada dasarnya bagi Umat Islam dunia khususnya muslim Indonesia, isi film itu bukanlah hal baru, apalagi jika dilihat dari segi teknik pengambilan gambar, penyutradaraan, dialog, dll, film ini adalah film yang dibuat amatir. Namun, skenario yang dibuat dan dialog yang ada di film ini penuh sarkasme, sangat jelas pembuat film ini sangat membenci islam, sehingga membuat masyarakat dunia mengecam keras.
Sesungguhnya bagi muslim dunia apa lagi muslim indonesia isi dari film anti-islam tanpa perlu kita bantah pun sudah terbantahkan dengan perilaku sehari-hari muslim Indonesia secara umum dan fakta-fakta yang ada, antara lain:
Pertama, muslim itu sangat toleran, sangat menghargai sesama, baik yang seagama maupun tidak, kalau boleh kita ambil contoh  adalah ketika kita memasuki bulan Ramadhan. Ketika semua stasiun televisi berlomba-lomba membuat program acara untuk menemani umat Islam  menjalankan ibadah puasa (sahur&berbuka), para pengisi acara yang non muslim pun banyak yang muncul, entah sebagai pembawa acara, bintang tamu, atau pemeran-pemeran tokoh penting dalam sebuah sinetron yang bertema reliji Islam. Dalam keseharian pun entah dalam lingkungan rumah, pekerjaan, organisasi, politik dan lainnya, Muslim sebagai mayoritas dengan non muslim sebagai minoritas secara umum sampai detik ini hidup rukun. Ada  atasan yang Non muslim dan bawahannya muslim atau sebaliknya, semua berjalan dengan harmonis dan berjalan dengan semestinya. Toleransi umat tercermin pula dalam Pilgub DKI, pasangan yang terpilih mau tidak mau adalah cerminan umat yang memiliki rasa toleransi yang tinggi , dan point utama yang sesungguhnya dapat diambil adalah situasi pra dan pasca Pilgub yang kondusif, inilah cermin sesungguhnya perilaku umat secara umum khususnya di Jakarta. (Bersambung)

No comments:

Post a Comment