SAYA hampir
kehilangan momentum. Kedatangan saya untuk antre transplantasi liver ini agak
terlambat, meski belum fatal. Sebulan setelah saya menunggu, keluar peraturan
baru: tidak gampang lagi pasien asing mendapatkan donor. Tapi, mestinya, saya
belum terkena peraturan itu karena saya sudah mendaftar sebelum itu.
Pasien asing
banyak yang gelisah. Dulu-dulunya, waktu menunggu sering tidak sampai sebulan.
Saya pun datang dengan harapan seperti itu. Apalagi di lengan saya sudah
dipasangi saluran infus sampai ke dada, sebagai persiapan transplantasi yang
sudah dekat. Tapi, ternyata terhalang aturan baru itu.
Saya memutuskan
sabar menunggu. Tapi, setelah dua bulan tidak juga ada tanda-tanda akan
mendapat donor, saya ingin pulang dulu dua hari. Kali ini untuk menyelesaikan
urusan di Kalimantan Barat. Saya merasa punya tanggung jawab yang belum saya
penuhi.
Sebagaimana juga
di Kaltim, saya ingin ikut mengatasi krisis listrik di Kalbar. Gubernurnya
sudah sangat mendambakan turun tangan saya, mengingat krisis listrik di sana
sudah berlangsung lebih dari lima tahun. Krisis listrik di Kalbar lebih parah
daripada di Kaltim. Maka saya bersama gubernur dan Dirut PLN menandatangani MoU
pembangunan PLTU di Pontianak.
Untuk
menunjukkan keseriusan, saya langsung membeli tanah 20 hektare di lokasi yang
paling cocok untuk itu. Juga melakukan perundingan dan penandatangan kontrak
mesin-mesin di Tiongkok. Namun, beberapa waktu kemudian ternyata PLN melakukan
tender untuk pembangunan PLTU itu, tanpa sedikit pun memberi informasi kepada
saya bagaimana nasib MoU yang sudah dibuat.
Kami tidak mau
ikut tender itu karena merasa PLN tidak beretika sama sekali. Dan lagi, saya
memang tidak dalam posisi mencari proyek. Saya hanya ingin ikut mengatasi
krisis listrik di Kalbar, sebagai awal dari membangun Kalbar lebih lanjut.
Provinsi itu sangat kasihan. Tidak kaya sumber alam dan tidak punya proyek
besar. Investor yang mau datang pasti mengeluhkan listrik.
Tender itu
berjalan lancar dan itu memang proses yang benar. Tapi, pemenang tendernya,
sampai tulisan ini dibuat, tidak ada tanda-tanda fisik mulai membangun PLTU.
Berarti Kalbar kehilangan lagi waktu tiga tahun. Jelek sekali nasib Kalbar.
Juga nasib (tanah) saya. Memang, suatu ketika, kira-kira dua tahun lalu,
peserta tender ingin mengajak saya bergabung membangun PLTU tersebut. Tentu
saya tidak mau kalau modal dia hanya selembar kertas izin. Dia juga menanyakan
apakah tanah kami akan dijual. Tentu saja tidak. Kami bukan spekulan atau jual
beli tanah. Kami serius membeli tanah tersebut untuk PLTU.
Memang bukan
salah saya kalau sampai hari ini belum ada tanda-tanda konkret krisis listrik
Kalbar akan teratasi. Tapi, setidaknya saya bertanggung jawab untuk mewujudkan
sesuatu di sana. Terutama sebagai ungkapan terima kasih kepada masyarakat
setempat bahwa koran kami di sana menjadi yang terbesar.
Karena itu, saya
bertekad menggunakan dana yang sudah saya siapkan untuk PLTU ke proyek lain:
perkebunan rakyat. Yakni, mengolah hasil pertanian rakyat yang selama ini
harganya selalu hancur-hancuran di musim panen. Proyek itu harus berjalan.
Banyak pengungsi Madura akibat kerusuhan etnis pada 1999 itu yang mulai bekerja
di proyek ini. Saya harus datang ke sana untuk membuat keputusan yang
terpenting.
Saat saya
menyelesaikan urukan Kalbar itulah, sebenarnya ada donor yang potensial. Dokter
mencari-cari saya apakah bisa membatalkan kepergian saya ke Indonesia. Tapi,
saya sudah di atas pesawat. Tapi, beruntung bahwa ternyata donor potensial itu
ternyata juga tidak cocok untuk saya.
Saya harus
menunggu lagi entah berapa lama. Orang-orang Pakistan mulai mencari jalan
sendiri. Yakni, mendatangkan donor dari negaranya. Yakni, donor orang hidup.
Mereka mencari salah satu keluarganya, atau sukarelawan, yang mau menyumbangkan
separo livernya untuk dicangkokkan ke pasien. Ini mungkin karena liver adalah
satu-satunya organ tubuh yang kalau dipotong bisa tumbuh utuh lagi.
Hanya operasinya
lebih sulit: Orang yang sehat dibedah, lalu livernya dipotong separo. Pada saat
yang sama, si calon penerima (resipien) liver juga dibedah untuk membuang
(seluruh) livernya yang sudah rusak. Setelah itu, potongan liver yang sudah
dilepas dari tubuh pemiliknya ditanamkan ke tubuh si penerima.
Seseorang bisa
hidup normal dengan liver yang hanya separo karena liver atau hepar atau hati
adalah satu-satunya organ yang bisa tumbuh kembali dengan cepat. Berbeda dengan
ginjal dan organ lain. Karena itu, sekali orang kehilangan ginjal, ya sampai
meninggal, ginjalnya tetap satu. Beda dengan donor liver. Hari ini separo
livernya didonorkan, besok pagi sudah tumbuh lagi. Dan dalam tempo tiga minggu
sampai maksimal sebulan, liver yang dipotong itu sudah akan utuh kembali.
Dengan begitu,
seorang donor juga tak perlu tinggal berlama-lama di rumah sakit. Hanya dalam
tempo dua tiga hari pascaoperasi, dia sudah boleh latihan berdiri dan berjalan.
Seminggu berikutnya dia sudah bisa beraktivitas lagi. Tapi, memang masih harus
ekstrahati-hati karena tiga sayatan panjang bekas operasi di perutnya masih
basah.
Lantas bagaimana
nasib potongan liver yang sudah berpindah tubuh tadi? Ini pun tak perlu
dikhawatirkan karena dalam tempo maksimal tiga bulan, potongan itu sudah akan
tumbuh menjadi liver yang utuh sebagaimana orang normal. Karena itu, di
negara-negara yang jumlah donor mayat (cadaver)-nya terbatas, livernya dibagi dua.
Jadi, satu liver untuk dua pasien. Di Tiongkok, umumnya masih satu liver untuk
satu pasien. Termasuk saya.
Menjelang
transplantasi, Robert menemui keluarga-keluarga Pakistan itu untuk mempelajari
bagaimana praktik cangkok liver dengan donor hidup. Dia menjadi amat yakin itu
juga akan berhasil. Lalu mengajak salah satu pendonor ke kamar saya.
"Dia
mendonorkan livernya dua minggu yang lalu," kata Robert sambil menepuk
bahu anak muda Pakistan itu. "Sekarang sudah jalan-jalan dan mau saya ajak
ke sini," tambahnya.
Anak itu
sendiri, yang bahasa Inggrisnya bagus sekali, lantas menceritakan mengapa mau
melakukan itu, mengapa berani, dan bagaimana kondisinya sampai saat itu.
"Liver saya yang setelah dipotong tinggal 9 cm, sekarang sudah menjadi 16
cm lagi. Dua minggu lagi sudah kembali utuh seperti semula," katanya. Lalu
dia menunjukkan perutnya yang masih dibebat untuk mengeringkan luka akibat
pembedahan.
Bagaimana dengan
penerima livernya? "Bapak itu juga mulai baik. Liver saya yang di sana,
yang semula hanya 11 cm, hari ini sudah 17 cm," katanya sambil menggambar
di papan tulis tentang bagaimana livernya tumbuh kembali, baik yang masih di
dalam tubuhnya maupun yang sudah pindah ke tubuh orang lain.
Saya amat yakin
dengan jalan itu. Saya juga memutuskan akan melakukannya. Saya tidak yakin bisa
dapat donor utuh dalam waktu dekat. Saya harus berhitung dengan sirosis dan
kanker saya yang sedang berlomba dengan waktu. Kalau saya menunggu terlalu
lama, bisa jadi fungsi liver saya akan keburu memburuk. Dan, karena penurunan
fungsi itu bisa merusak pertahanan tubuh saya, sel-sel kanker yang mungkin
masih tersisa di liver saya bisa menyebar (metastase) ke mana-mana. Saya butuh
melangkah cepat.
Mulailah saya
melihat ke istri, anak-anak, dan keponakan-keponakan. Ternyata, tidak satu pun
yang darah dan rhesus-nya sama dengan saya. Beberapa teman dekat yang siap
mendonorkan separo livernya juga tidak ada yang cocok darahnya. Tapi, jalan
tidak buntu. Tanpa kami cari, seseorang dari Jakarta menghubungi kami.
Memberitahukan perihal seorang anak muda dari Bandung yang mau secara sukarela
mendonorkan livernya. Darah maupun rhesus-nya cocok sekali dengan saya. Umurnya
masih 32 tahun. Badannya yang tinggi tegap sangat sehat.
Anak muda itu
mengatakan tidak menginginkan apa pun kecuali menyelamatkan nyawa saya. Apakah
harus dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri? Dia bilang, dia sudah menghitung
risikonya. Mengapa dia begitu berani? Karena, dia bilang, dia ingin menebus
penyesalannya yang tak sempat menyelamatkan bapaknya yang keburu meninggal
sebelum tranplantasi dilakukan.
Tim kami segera
ke Bandung melihat keadaan rumah tangganya. Semula kami memperkirakan harus
membantu kehidupannya. Ternyata, dia cukup berada. Rumahnya baru, tidak kecil,
di kompleks perumahan yang cukup mewah. Mobilnya juga masih gres dari merek
yang tidak murah. Handphone-nya pun Communicator seri terbaru. Anak keduanya
baru bisa berjalan. Sikap istrinya, di luar dugaan: Sangat mendukung keputusan
suaminya.
Kami pun makin
percaya bahwa tidak ada motif komersial di balik niatnya yang mulia itu. Tapi,
saya sendiri juga masih berpikir, haruskah sampai mengorbankan nyawa orang
lain? Tidakkah lebih baik saya menunggu dengan risiko tidak keburu sekali pun?
Bukankah membuat keputusan melakukan transplantasi saja sudah tersirat tekad
untuk mungkin mati?
Saya benar-benar
sudah siap kalau harus mati. Saya punya filsafat tersendiri dalam menyikapi
umur. Yakni, filsafat "intensifikasi umur". Umur pendek tidak apa-apa
asal penggunaannya sangat intensif. Sikap ini muncul, barangkali karena saya
melihat kok ibu saya, kakak saya, paman-paman saya berumur pendek. Saya kurang
melihat bahwa bapak saya dan kakak sulung saya berumur panjang sekali.
Tim kami terus
mendesak agar saya jangan berpikir bahwa saya akan mengorbankan orang lain.
Terutama Robert Lai. "Dia tidak akan jadi korban. Dia juga akan memiliki
kembali livernya secara utuh," kata Robert. Saya masih keberatan, tapi
diam-diam tim kami terus menyiapkan saudara dari Bandung itu untuk siap
berangkat ke Tiongkok. Dia juga menyatakan sudah siap kapan pun harus
berangkat.
Bersamaan dengan
persiapan pemberangkatan saudara dari Bandung itulah, ada kabar bahwa saya
mendapatkan donor. Transplantasi pun dilakukan dengan cara membuang sama sekali
hati saya yang lama dan menggantinya dengan hati baru made in 1985-an secara
utuh. (Bersambung)
September 18,
2007
Istri
Khawatir Saya Meninggal dengan Wajah Menghitam
Pengalaman
Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (24)
SAYA tidak
berhasil menyembunyikan perubahan di wajah saya. Padahal, dua tahun lamanya
saya berhasil menyembunyikan bengkaknya kaki. Juga bengkak di badan.
Menyembunyikan membesarnya payudara. Yang tak kalah penting, saya berhasil
menyembunyikan keloyoan fisik saya.
"Empat
tahun saya bekerja dengan Anda. Sedikit pun saya tidak merasakan bahwa Anda
mengidap penyakit begitu gawatnya," ujar Hadi Ismoyo, manajer di
perusahaan minyak milik Pemda Jatim. Perusahaan minyak itu masih baru sehingga
saya harus banyak belajar, diskusi, rapat, dan negosiasi.
"Selama ini
tidak tampak kegelisahan sedikit pun tatkala tampil di banyak kegiatan
masyarakat," tulis Lusye, pecinta Jawa Pos dari Manyar Jaya. "Kalau
tahu seperti ini, saya tidak akan sampai hati mengejar-ngejarnya selama
ini," ujar Gunawan, direktur di perusahaan minyak kami.
Ya, saya memang
berhasil menyembunyikan semuanya. Tapi, saya sebenarnya tidak sengaja
menyembunyikannya. Kalau ada yang bertanya tentang penyakit saya, selalu saya
jawab apa adanya. Cuma, memang tidak banyak yang bertanya. Kalau ada yang
bertanya pun, seperti para manajer di Perusda PT PWU Jatim, jawaban saya jujur,
tapi saya sampaikan dengan nada yang menyenangkan.
Menceritakan
penyakit dengan cara yang menyenangkan, itulah kuncinya. Pernah dalam satu
rapat evaluasi bulanan yang amat disiplin di PT PWU, saya jelaskan semua
penyakit saya. Juga bahaya-bahayanya. Mereka memang ngeri mendengarnya, tapi
juga tertawa-tawa. Setelah itu rapat evaluasi berjalan seperti biasa. Yang
harus dimarahi, ya dimarahi. Yang harus dipuji, ya dipuji. Tetap saja persoalan
rumit-rumit, harus dipecahkan. Padahal, persoalan Perusda tidak hanya soal
bisnis, tapi juga politis.
Tapi,
sebenarnya, saya tidak berhasil menyembunyikan berubahnya wajah. Kulit saya
yang aslinya memang agak hitam menjadi kian hitam. Terutama di dahi dan sekitar
mata. Hitam yang tidak merata itulah yang kian mencurigakan. Saya akan
menyembunyikannya dengan cara meratakannya. Tapi, bagaimana caranya? Atau pakai
make up saja. Tapi saya kan laki-laki? Bahkan laki-laki yang bukan
metroseksual?
Tak pelak lagi, banyak
orang yang mulai rasan-rasan, menggosipkan wajah saya. Gosip yang tidak
menyenangkan. Untunglah, saya sudah sering digosipkan sehingga sudah agak
kebal. Tapi, ini gosip yang benar. Dan, memprihatinkan. Gosip itu bukan lagi
masih menyangkut fisik, tapi sudah masuk ke tataran psikis. Terutama psikis
istri saya. Psikis seorang wanita yang sangat kuat memegang prinsip agama.
Suatu saat istri
saya memandangi wajah saya lama sekali. Lalu memberikan komentar yang sudah
sering saya dengar itu. Ada nada sedih ketika mengucapkan itu. Sedih bercampur
perasaan malu. Karena itu, kadang dia hanya memperhatikan wajah saya tanpa
mengucapkan komentar apa-apa. Pandangannya penuh keprihatinan. Saya tahu dia
menyimpan dua kekhawatiran. Pertama, khawatir akan kesehatan saya. Kedua,
merasa malu kalau saja saya meninggal dalam keadaan wajah yang menghitam.
Sudah menjadi
opini awam bahwa seseorang yang meninggal dalam keadaan wajah yang menghitam,
tandanya tidak diterima oleh Tuhan. Tuhan murka padanya. Kalau sampai itu terjadi
pada saya, alangkah malunya istri saya. Apalagi dia aktif di kegiatan
keagamaan. Suaminya meninggal dalam keadaan dimurkai Tuhan. Karena banyak
sekali dosa yang diperbuatnya. Dosa sebagai lelaki, dosa sebagai atasan yang
kejam, dosa sebagai pribadi yang sombong, dosa sebagai suami yang amat sibuk,
dosa orang kaya yang pelit, dan tentu masih banyak sekali sisi negatif yang
bisa dihubung-hubungkan.
Pembicaraan
seperti itu kian kuat ketika Cak Nur meninggal dalam keadaan wajah menghitam.
Ada yang menilai, itu sebagai bukti bahwa Cak Nur dimurkai Tuhan. Ini karena
dosa-dosanya yang tidak terampunkan. Yakni, dosa karena dia telah menyekulerkan
Islam. Yakni, ketika memelopori pembaharuan pemikiran dalam Islam yang
menghebohkan pada 1970-an. Sampai-sampai disebutkan Cak Nur lagi mendirikan
neo-Islam. Begitu hebatnya tentangan akan langkah Cak Nur tersebut sehingga
sampai ada yang memvonis Cak Nur sudah murtad.
Tentu saya bukan
apa-apa dibanding Cak Nur. Saya bukan intelektual. Bukan budayawan. Bukan
sarjana. Bukan ahli agama. Saya memang pernah mau didapuk jadi kiai di
pesantren saya, tapi saya menolak. Ini karena saya sadar bahwa saya turunan
dari jalur wanita (ibu) di struktur pesantren itu. Kebetulan yang dari jalur
laki-laki masih kanak-kanak. Mengapa masih kanak-kanak? Karena pesantren kami
kehilangan dua generasi sekaligus. Para kiai sepuh (enam orang bersaudara,
paman-paman ibu saya), dan anak-anak mereka yang sudah dewasa, dibunuh PKI
dalam peristiwa Madiun, pada 1948. Tapi, saya harus tahu diri bahwa kalau dia
sudah dewasa, dialah yang punya hak mewarisi pesantren itu.
Saya lantas
memilih ’uzlah’ -menyingkir, menjauh, dan merenungkan masa depan. Bukan karena
ngambek, tapi sebagai perwujudan sikap tawaduk seperti yang dicontohkan bapak
saya. Toh saya akan tetap bisa berperan di pesantren itu kelak, yang mungkin
tidak kalah besarnya. Apalagi saya juga baru gagal dalam pemilihan ketua umum
pengurus besar Pelajar Islam Indonesia (PII) di Bandung, kalah dengan Yusuf
Rahimi, tokoh dari Ambon.
Saya mengambil kesimpulan,
tidak akan bisa jadi kiai dan tidak bakat jadi politisi. Karena itu, saya
bergegas mengambil keputusan pindah ke jalur hidup sama sekali.
Sikap tawaduk
yang sama saya lakukan juga di Jawa Pos pada 1980-an. Ketika Pak Eric Samola,
direktur utama Jawa Pos saat itu, jatuh sakit, saya tidak mau menggantikannya
sebagai Dirut. Padahal, sakitnya beliau amat berat sehingga tidak punya
kemampuan menandatangani dokumen perusahaan. Beliau terkena stroke yang sampai
mengakibatkan tidak bisa bicara dan harus diopname bertahun-tahun.
Saya memilih
mengerjakan saja semua pekerjaan direktur utama, tanpa menyandang jabatannya.
Saya tetap direktur saja. Karena hal itu sudah berlangsung tiga tahun, lantas
muncul kesulitan teknis. Banyak dokumen bank yang harus direktur utama yang
boleh tanda tangan. Tidak bisa hanya direktur seperti saya waktu itu. Tapi,
saya tetap tidak mau jadi Dirut. Jangan sampai saya minta jadi Dirut. Apalagi,
sampai harus dengan cara sikut sana-sini.
Bahwa ada
kesulitan di bank, tiba-tiba saya punya ide baru yang barangkali tidak lazim.
Inilah gunanya ilmu mantiq (logika), pikir saya. Saya ciptakan sendiri jabatan
baru, meski hanya untuk sebutan: CEO (chief executive officer). Agar saya bisa
meyakinkan bank bahwa meski saya hanya direktur, tapi saya ini CEO. "CEO
yang tidak ada SK dan legal formalnya. He he…" kata saya dalam hati. Tapi,
bank percaya. Apalagi mereka juga tahu sayalah yang selama ini yang selalu
mengambil keputusan. Maka lahirlah "jabatan CEO".
Baru setelah
lima tahun lebih, setelah beliau sendiri yang minta, saya mau jadi Dirut.
Sebutan CEO telanjur melekat. Lalu keterusan sampai sekarang. Bahkan, saya
membuat sebutan (untuk membedakan dengan ’jabatan’) CEO lebih fleksibel lagi di
grup yang saya pimpin. Bisa saja Dirut sebagai CEO, direktur sebagai CEO
(Dirutnya bukan CEO), bahkan general manager sebagai CEO (semua direktur bukan
CEO). Lebh dari itu sekarang ini berkembang seperti di AS. Meski saya bukan
direktur utama lagi (karena jabatan itu sekarang dipegang Ratna Dewi Wonoatmodjo),
saya yang tetap jadi CEO. ’Chairman yang CEO’.
Tentu tidak lagi
seperti ketika Dirut merangkap CEO. Banyak hal sudah harus dialihkan menjadi
tanggung jawab Dirut. Apalagi Ratna Dewi juga amat mampu. Sama dengan saya.
Setidaknya sama-sama hanya tamatan SMA. Dia SMA di kota Surabaya (Petra), saya
SMA di Desa Takeran, Magetan (aliyah).
Hanya namanya
yang sering bikin salah paham orang asing. Pernah ada tamu dari India yang
ingin bertemu dengannya. Waktu itu Ratna Dewi masih menjabat direktur keuangan.
Si tamu ternyata berharap akan ketemu seorang direktur keuangan keturunan
India. Maklum namanya Ratna Dewi. "Kami tidak menyangka kalau dia seorang
Tionghoa," kata tamu itu sambil tertawa ngakak. Kami sendiri tidak terlalu
mengenal nama Ratna Dewi, sehingga kalau ada tamu yang menanyakan, "Apakah
bisa bertemu ibu Ratna Dewi", staf-staf kami sering bengong. Dia kami
kenal sebagai Wenny saja. Bukan "Bu Wenny", tapi "Cik
Wenny".
Gosip bahwa
"saya segera meninggal dengan wajah hitam" juga beredar di kalangan
pesantren saya sendiri. Sebagian mengira saya dimurka Tuhan karena kurang taat
beragama. Sebagian lagi karena saya berdosa kepada leluhur. Terutama karena
saya ’uzlah’, lari dari tanggung jawab menjadi kiai. Mereka tidak tahu kalau
’uzlah’ itu saya lakukan sebagai wujud sikap tawaduk saya.
Tentu ada juga
yang menyamakannya dengan Cak Nur. Padahal, saya dan Cak Nur jauh sekali
derajatnya. Cak Nur seorang intelektual, doktor lulusan Chicago, ahli agama,
bisa banyak bahasa, termasuk Prancis dan Parsi, Inggris, dan Arab. Saya hanya
seperti itu tadi. Saya dan Cak Nur seperti langit dan sumur -untuk menunjukkan
jarak langit-bumi kurang jauh.
Satu-satunya
yang menyamakan saya dan Nur adalah sakitnya. Sama-sama sakit liver, sama-sama
sirosis. Karena itu, juga sama-sama menghitam di wajah. (Bersambung)
September 19,
2007
Prihatin atas
Keprihatinan terhadap Wajah Hitam Saya
Pengalaman
Pribadi menjalani Transplantasi Liver (25)
"SAYA nanti
juga akan meninggal dengan wajah hitam," kata saya kepada istri saya. Saya
ingin menyiapkan mental istri saya bagaimana harus menahan rasa malu. Terutama
di mata keluarga dan teman-teman pengajiannya. Istri saya memang aktif di
perkumpulan Pengajian Wanita Surabaya (Pengawas), satu perkumpulan yang amat
besar dan aktif. "Saya nanti akan seperti Cak Nur," tambah saya.
Itu saya lakukan
karena istri saya juga mendengar omongan orang tentang Cak Nur. Dia juga
mendengar ada khatib di sembahyang Jumat yang mengatakan Tuhan murka pada Cak
Nur (Nurcholish Madjid, tokoh pembaruan pemikiran Islam). Buktinya, ketika
meninggal, wajahnya menghitam.
Istri saya
memang sudah beberapa lama kelihatan prihatin melihat perubahan di wajah saya.
Saya prihatin atas keprihatinannya itu. Maka, saya perlukan bicara soal mengapa
wajah saya menghitam dan mengapa ada orang menilai Cak Nur seperti itu.
Saya jelaskan
sebisa-bisa saya bahwa "wajah hitam" Cak Nur sebenarnya tidak ada
hubungannya dengan kemurkaan Tuhan. Tuhan itu tidak punya hobi murka seperti
khatib yang mengecam Cak Nur itu. Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang. Sampai
di sini saya sadar bahwa istri saya sudah sangat sering mendengar khotbah
sehingga saya tidak perlu menambahinya. Apalagi khotbah saya kurang meyakinkan.
Saya memilih menjelaskannya secara ilmiah saja.
Mengapa wajah
Cak Nur, juga wajah saya, menghitam? Ya, begitulah memang salah satu perubahan
fisik yang dihasilkan oleh liver yang terkena sirosis. Ini berlaku pada siapa
saja. Yang Islam, yang Kristen, yang Buddha, yang Hindu, yang Kejawen, yang
komunis, dan yang tidak punya aliran apa pun -free thinker.
Wajah hitam
adalah tanda-tanda perubahan fisik dari sirosis yang parah. Karena itu, kalau
Anda sakit liver, minta saja meninggal sebelum sirosis parah. Terutama kalau
Anda ingin meninggal dengan wajah yang tidak hitam. Terjadinya wajah hitam itu
sama dengan akibat sirosis yang lain: Kaki yang bengkak, payudara yang
membesar, dan kemudian muntah darah. Untung, tidak ada penilaian bahwa siapa
yang meninggal dengan payudara besar berarti dimurkai Tuhan.
Sebenarnya,
masih banyak lagi tanda fisik lain. Yakni kulit menguning, mata juga menjadi
kekuning-kuningan, bibir pucat, dan telapak tangan seperti tidak berdarah.
Terutama kalau telapak tangan baru saja digenggamkan. Begitu genggaman dibuka,
darah seperti tidak segera kembali memerahkan telapak tangan.
Bahwa ada khatib
yang menilai wajah Cak Nur yang menghitam sebagai tanda bahwa Tuhan tidak mau
menerima rohnya, sebabnya mungkin si pengkhotbah tidak sempat belajar ilmu yang
lain -misalnya, karena terlalu larisnya. Bahkan, sang khatib begitu sibuk
berkhotbah, kadang isi khotbahnya ya hanya yang diketahuinya itu saja.
Diulang-ulang. Seperti kaset lama yang diputar terus-menerus.
Pasti si
pengkhotbah juga tidak pernah melihat wajah mayat Mao Zedong. Setidaknya tidak
pernah membaca tentang itu. Setidaknya lagi, kalau toh pernah membaca, tidak
sampai menjadikannya pertimbangan. Mao adalah pendiri partai komunis Tiongkok
yang tentu saja tidak mengakui adanya Tuhan. Namun, bagaimana wujud wajah
mayatnya? Saya pernah melihatnya dua kali. Wajahnya putih, bersih, dan amat
cerah. Bibirnya menunjukkan senyum kecil seperti amat bahagia di akhir
hayatnya. Mayat itu sampai sekarang masih bisa dilihat di Beijing. Orang antre
untuk menyaksikannya.
Demikian juga di
Kremlin, Moskow. Mayat Lenin, salah satu pendiri komunisme sedunia, terlihat
putih, bersih, dan manis sekali. Saya juga pernah mengunjunginya. Apakah itu
pertanda roh Lenin diterima dengan senang oleh Tuhan? Lebih diterima daripada
Nurcholish Madjid? Meski Cak Nur tokoh Islam dan Lenin tidak mau mengakui
adanya Tuhan? Bahkan menjadi pelopornya? Wallahu a’lam.
Yang jelas,
Lenin, dan juga Mao, tidak meninggal karena sirosis.
Saya sangat
prihatin atas keprihatinan istri saya. Tapi, saya juga prihatin memikirkan
bagaimana umat di masa depan. Dengan pola berpikir seperti itu, apakah umat
akan bisa maju? Apakah tidak semakin ketinggalan dan kemudian terpojok? Lalu,
introvert dan mencari kompensasi dalam bentuk ekstremitas?
Saya prihatin
karena dengan pola pikir yang seperti itu, keseimbangan antara dunia dan
akhirat tidak memadai. Banyak memang orang yang terlalu berat ke duniawi, tapi
juga bukan berarti harus dibalas dengan bersikap lebih berat ke ukhrowi. Semua
harus seimbang: beribadah sungguh-sungguh seperti besok akan mati saja, bekerja
sungguh-sungguh seperti akan hidup seribu tahun.
Kalau ukuran
diterima Tuhan atau tidaknya seseorang dilihat dari wajah mayatnya, betapa
suramnya kemajuan ilmu pengetahuan di masa depan. Bagaimana kita bisa
mengharapkan kemajuan dan kemodernan sebuah negeri kalau penduduknya -terutama
para pemimpin penduduk itu- berpikiran demikian.
Dan lagi, ada
satu kenyataan yang lebih pahit. Bukankah kini sudah ditemukan cara membuat
wajah orang yang meninggal kelihatan tersenyum? Cerah dan bahagia? Lantas,
apakah itu berarti ukuran diterima atau tidaknya sebuah roh oleh Tuhan
ditentukan oleh para ahli perias mayat?
Saya punya teman
yang bisnisnya event organizer (EO). Tapi, EO khusus untuk orang meninggal.
Mulai penyediaan pakaiannya, membentuk tubuh dan wajahnya, menyediakan peti
matinya, angkutan ke kuburannya, sampai mencarikan siapa yang akan jadi
pengkhotbahnya. Dia begitu menghayati bisnisnya itu sehingga akan terus
mendalami ilmu di bidang itu. Satu-satunya anaknya (perempuan) dia sekolahkan
khusus bagaimana memelihara mayat. Bagaimana membuat wajah orang meninggal
menjadi lebih ganteng dan cantik daripada ketika masih dalam hidupnya. Bahkan,
ilmu itu juga berkembang ke arah sebelum kliennya meninggal. Yakni bagaimana
menyiapkan agar bisa meninggal dengan wajah tersenyum.
Tapi, saya juga
sadar bahwa istri saya mungkin tidak gampang menerima penjelasan saya itu.
Sebab, penjelasan seperti itu amat jarang dilakukan orang. Tapi, setidaknya,
dia bisa menutup sedikit rasa malu karena suaminya meninggal dengan wajah
menghitam. Bisa punya alasan -yang meskipun mungkin juga dia ragukan
kebenarannya. Ragu karena bukan penjelasan seperti yang saya ucapkan tersebut
tidak pernah didengarnya. Yang sering diperdengarkan kepadanya adalah kaset
lama yang diputar tidak henti-hentinya itu. Dalam teori komunikasi, kebohongan
pun kalau terus-menerus dijejalkan akan jadi seperti kebenaran.
Padahal, kaset
lama itu bukan juga kebohongan. Tapi, penafsiran. Sebuah penafsiran yang sangat
bisa memuaskan orang dari sisi emosinya. Kebohongan saja bisa menang, apalagi
bukan kebohongan. Berdasar teori itu, satu penjelasan yang benar tidak akan
bisa menang atas kebohongan yang terus-menerus dikampanyekan.
Agama memang
akan menghadapi tantangan yang hebat. Kini bukan hanya Islam, tapi juga
Kristen. Setelah abad informasi sekarang ini, akan ada abad baru lagi. Dulu
kita masih meraba-raba "abad apa gerangan yang akan menggantikan abad
informasi?". Kita pernah mengalami berturut-turut, "zaman batu",
"zaman besi", "zaman cocok tanam", "zaman
industri", "zaman teknologi", dan "zaman informasi".
Kini semakin jelas dunia akan mengalir ke zaman apa. Saya kira, zaman baru yang
akan kita masuki adalah "zaman biologi".
Di zaman itu
kehidupan akan bisa direkayasa, diperbaiki, bahkan diciptakan. Kehidupan
tanaman, binatang, dan juga manusia. Tidak perlu lagi transplantasi seperti
saya, tapi liver (dan organ apa pun) bisa direparasi dengan penemuan lebih
lanjut dari pendalaman terhadap DNA manusia. Dan, itu bukan lagi akan
ditemukan, tapi sudah ditemukan. Penemunya kini lagi merahasiakannya sampai
pada akhirnya dia akan bisa memproduksi sesuatu yang bisa dijual secara masal
dan terjangkau. Agar bisnis di bidang ini menjadi amat besar.
Operasi tidak
perlu lagi. Transplantasi tidak dibutuhkan. Bahkan, orang tidak perlu sakit.
Sehat terus-menerus. Cukup membeli produk baru itu nanti. Kini pun barang itu
sudah bisa diproduksi sebenarnya. Tapi, karena belum ditemukan
kombinasi-kombinasinya, harganya bisa jadi masih Rp 10 miliaran.
Dengan harga
setinggi itu, meski saya pun akan membelinya, tapi hanya berapa juta yang mampu
beli? Bandingkan, kalau kelak, harganya tinggal Rp 1 jutaan. Betapa besar
bisnis itu. Ia akan mengalahkan bisnis obat yang sudah amat raksasa itu. Bahkan
akan mengalahkan bisnis minyak dan gas. Mengapa? Penemuan lebih lanjut dari itu
adalah lahirnya sumber energi baru yang sama sekali tidak kita bayangkan.
Kalau kehidupan
sudah bisa dibikin, bagaimana kita akan menafsirkan ajaran agama? Orang boleh
tidak percaya seperti juga zaman dulu tidak percaya akan bentuk dunia yang
bulat. Tapi, ini akan menjadi kenyataan. "Akan" di situ tidak lama
lagi. Kata "akan" mungkin kurang tepat. Yang tepat
"segera".
Maka, apa yang
ditulis Agus Mustofa di buku-bukunya, terutama mengenai Kitab Kejadian, sungguh
menarik dan akan cocok dengan zaman baru itu nanti. Yakni jangan lagi kita
membayangkan bahwa manusia pertama dulu dibuat dari lempung, lalu lempung itu
di-emek-emek, dibentuk seperti boneka, kemudian Tuhan meniupkan roh ke
ubun-ubunnya.
Penggambaran
seperti itu, meski ternyata memang tidak ada di kitab suci, amat melekat di
setiap manusia. Juga melekat di pikiran saya. Saya tidak pernah
mempersoalkannya secara kritis. Bahkan tidak pernah mengecek ulang apa bunyi
ayat yang sebenarnya dari penggambaran seperti itu.
Cerita itu sama
melekatnya dengan istilah "memanjatkan doa" yang sering kita lakukan
sampai sekarang. Kita, terutama saya, tidak pernah mempersoalkan apakah teknik
menyampaikan doa seperti itu masih cocok dengan abad informasi seperti
sekarang. Mengapa di zaman komputer, e-mail, dan SMS ini kita masih mengirim
doa dengan menggunakan teknik "memanjat". Alangkah lambatnya doa itu
akan sampai.
Tentu kata
"memanjat" hanya simboliasi atau penyastraan. Dan lagi, Tuhan toh
tidak akan membedakan doa yang dikirim dengan cara dipanjatkan, yang
di-e-mail-kan, atau yang di-compress-kan seperti yang dilakukan golongan
tasawuf Shatariyah. Tapi, penggunaan term "panjat" juga mencerminkan
ketertinggalan kita dalam menggunakan teknologi yang tersedia. Pak Nuh, mantan
rektor ITS yang kini menteri informasi, bisa malu. (Bersambung)
September 20,
2007
Transplantasi
Berhasil, Istri Gembira karena Wajah Berubah
Pengalaman
Pribadi menjalani Transplantasi Liver (26)
KALAU saja foto
liver lama saya dimuat di koran tanpa penjelasan (foto-foto itu akan dimuat di
edisi buku), setidaknya akan muncul tiga versi tanggapan. Orang di desa saya
akan langsung mengatakan, "Pasti ini karena disantet". Begitu jugalah
dulu penilaian terhadap ibu saya. Juga terhadap kakak saya.
Liver saya
memang seperti daging yang dibakar setengah matang! Pasti ketika menyantet
saya, si penyantet membeli hati sapi dulu. Lalu memanggangnya. Asapnya lantas
di-email-kan ke dalam tubuh saya. Karena maraknya pandangan santet di
masyarakat kita, maka yang maju lantas dunia mistik dan bukan rasionalitasnya.
Pandangan kedua
akan datang dari kalangan agama yang berpandangan sempit. Yang suka
marah-marah, termasuk di mimbar Jumat. Kalangan ini, kalau melihat hati seperti
itu, akan langsung mengambil kesimpulan: Tuhan telah murka padanya. Bahkan,
bisa-bisa mengerasnya liver saya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab ’sadat
qulbuha’ (sudah keras hatinya), agar mirip dengan ayat Quran yang sangat
terkenal, "… fasadat qulubuhum".
Kalangan ini
sudah kritis lagi, karena emosi lebih besar daripada rasio. Bahkan, lupa bahwa
kata dalam bahasa Arab ’qalb’ (kalbu) artinya bukan hati -dalam pengertian
liver. Liver bahasa Arabnya ’kabid’. Lupa bahwa ’qalb’ itu artinya jantung. Ini
memang agak kacau. Direktur Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi (Udi), orang yang
paling jago bahasa Arabnya di lingkungan Group Jawa Pos, pernah saya Tanya arti
’qalb’. Ini karena saya juga ragu akan ingatan bahasa Arab saya. Begitu saya
tanya, Udi spontan menjawab: qalb artinya hati!
Lantas saya
tanya lagi. Mengapa kok lambang cinta itu gambar jantung? Mengapa dalam bahasa
Inggris disebut heart? Dan, dalam bahasa Mandarin disebut xin? Rupanya dia baru
berpikir ulang. Lalu bergegas meralat jawaban pertamanya. "Saya tadi
salah. Memang qalb itu artinya jantung. Sedang liver adalah……" kata Udi
yang juga sastrawan itu. Bayangkan, Udi yang demikian mahir bahasa Arab terbius
oleh sesuatu yang salah, tapi sudah memasyarakat.
Memang, kita
lupa mempersoalkan mengapa para ahli bahasa dulu menerjemahkan kata ’liver’
(bahasa Inggris) menjadi ’hati’ dalam bahasa Indonesia? Kini sudah sulit
mengubah agar liver jangan lagi diterjemahkan menjadi ’hati’. Sudah telanjur
begitu mendarah-mendaging. Kalau diubah, nanti bisa banyak sekali
konsekuensinya. Misalnya kata ’patah hati’ harus diubah menjadi ’patah liver’.
Atau ’patah jantung’ (broken heart).
Jadi, sebaiknya,
urusan ilmiah memang jangan terlalu dikait-kaitkan dengan keyakinan keagamaan,
apalagi ketakhayulan. Kalau toh dikaitkan, harus dalam rangka dzikir, bahwa
Tuhan telah memberikan manusia otak yang luar biasa cerdasnya. Begitu hebat
pemberian itu sehingga harus digunakan sebanyak-banyaknya. Padahal, orang yang
paling pinter pun baru menggunakan sebagian saja otaknya. Kita-kita barangkali
baru menggunakan lima persennya. Kita tidak boleh memubazirkan rezeki dari-Nya
itu. Kalau sedikit-sedikit sudah harus lari ke doktrin, kita akan semakin
terbiasa tidak menggunakan ciptaan-Nya itu.
Maka, kalau
istri saya merasa sangat gembira akan keberhasilan transplantasi liver ini,
antara lain karena wajah saya kini sudah sedikit berubah. Dia tidak perlu lagi
menghadapi rasa malu karena suaminya meninggal dalam keadaan wajah menghitam.
Memang setelah
1,5 bulan transplantasi, wajah saya yang sudah dua tahun menghitam, kini
kembali … hitam. Maksud saya kembali ke hitam yang aslinya. Bukan hitam karena
sirosis. Kini wajah saya sudah boleh dibilang kembali seperti hitamnya kereta
api (duile!), meski hitam banyak yang antre. Imbuhan kata terakhir itu bukan
asli ciptaan saya. Anak kalimat itu adalah keputusan yang diambil dalam kongres
para pemilik kulit keruh, untuk sedikit mengangkat derajat mereka.
Kini kaki saya
juga tidak bengkak lagi. Meski begitu, saya masih sering memijit-mijitnya.
Setengahnya karena sudah menjadi kebiasaan selama dua tahun terakhir,
setengahnya lagi untuk mengetes apakah dekok akibat pijatan itu bisa cepat
kembali. Ternyata biarpun saya pijit kuat-kuat, bukan lagi dekoknya cepat
kembali, bahkan tidak bisa dekok sama sekali. Dulu, setiap memijat kaki, selalu
berharap ada mukjizat atau keajaiban. Tapi, setiap kali saya memijit kaki,
setiap itu pula saya disadarkan bahwa keajaiban tidak berlaku di bidang yang
amat scientific ini.
Kini saya
kembali sering memijit kaki saya dengan sangkaan sebaliknya: jangan-jangan
bengkak lagi. Saya juga tidak lagi membenci kaus kaki. Tapi, pada keadaan
’tidak membenci kaus kaki’ itu, justru saya tidak terlalu memerlukannya. Tanpa
kaus kaki pun kini perut tidak merasa kembung.
Bagaimana dengan
payudara saya? Tiap hari saya masih meraba-rabanya. Masih tetap besar, tapi
sudah mulai mengencang. Dokter bilang, lama-lama juga akan kembali normal. Saya
belum bisa memperkirakan apakah saya akan lebih senang dengan payudara saya
yang asli. Atau justru sudah terbiasa nyaman dengan payudara seperti gadis yang
menginjak remaja.
Limpa saya, yang
meski sudah dipotong sepertiga, tapi masih dua kali lipat lebih besar dari
limpa asli, lama-lama juga akan kembali normal. Demikian juga saluran
pencernakan yang telanjur ’dilaminating’. Tidak perlu lagi dilaminating kedua
atau ketiga.
Membaca SMS
mengenai mulai pulihnya organ-orang di tubuh saya, seorang teman masih sempat
menggoda saya dari Musi Banyuasin, Sumsel, sana: "Apakah bulunya yang
dicukur juga sudah kembali normal?" tulisnya di SMS. "Untung, dulu
tidak jadi minta dikembalikan. Bisa-bisa susternya marah dan mengembalikannya
ke dekat payudara," tambahnya.
Saya makin
sembuh, suasana pengajian di rumah juga lebih ceria. Berbeda dengan saat para
karyawan berkumpul untuk berdoa di rumah menjelang saya operasi. Saat itu
suasananya murung. Minggu lalu diadakan acara pengajian dan hafalan Alquran
sehari penuh hingga tarawih. Para hafidz (penghafal) Alquran di Surabaya memang
aktif berkumpul sebulan sekali di tempat berpindah-pindah. Tiap tiga bulan
sekali di rumah saya
Kini saya sudah
bisa membuat perencanaan. Dulu, begitu tidak pastinya penyembuhan sakit saya,
saya tidak berani bikin perencanaan yang agak panjang. Bahkan, tidak berani
bikin janji kapan menerima tamu dan kapan harus rapat. Kecuali yang amat
penting.
Perencanaan
pertama yang muncul di pikiran saya adalah apa yang diucapkan Cak Nur. Yakni,
ketika pemikir itu ditanya mengenai apa bagaimana berislam yang baik dan enak.
"Bekerjalah yang sungguh-sungguh," kata Cak Nur. Lalu mengisahkan
keberhasilan Daud mengalahkan Jalut (Goliat). Di akhir ayat yang mengisahkan
soal ini, tertulis "Bekerjalah, wahai keluarga Daud, sebagai tanda syukur
kepada-Ku". Bersyukur dengan cara bekerja keras. Itulah juga yang akan
saya tiru. Saya akan mensyukuri keberhasilan transplantasi liver saya dengan
meneruskan kerja keras. Apalagi, seperti dikatakan Cak Nur, bekerja adalah
tingkatan syukur yang tertinggi setelah mengucapkan alhamdulillah dan istighfar
(minta ampun).
Saya sudah
beberapa kali mengucapkan alhamdulillah. Juga sudah sering mengucapkan
istighfar. Tinggal, begitu sembuh, kerja keras lagi. (Bersambung)
September 21,
2007
Liver Ganti,
Khawatir Berubah Tak Bisa Menulis Baik
Pengalaman
Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (27)
KARENA yang
diganti ini adalah hati, apakah perasaan saya tidak berubah? Pertanyaan itu
bahkan datang dari diri saya sendiri. Sejak sebelum dilakukan transplan sampai
sesudahnya. Gara-garanya, literatur yang mengatakan bahwa banyak kasus si
penerima organ akan mengalami perubahan.
Tim saya juga
mengatakan begitu. Ada yang menerima informasi bahwa kenalannya langsung
berubah menjadi amat jeleknya. Liong Pangkiey, pemilik pabrik sepatu di
Surabaya yang asli Gorontalo itu, kirim SMS bahwa temannya ganti ginjal.
Setahun kemudian, badannya menjadi berbulu. Ini karena donornya dari India.
Bahkan, keluarga
salah satu direksi Grup Jawa Pos sendiri mengalaminya. Anaknya harus
transplantasi ginjal di Guangzhou. Karena masih keturunan Arab, tentu anaknya
juga masih membawa ciri-ciri fisik bapaknya. Operasi itu sukses sekali. Anaknya
tumbuh dewasa, kemudian berumah tangga. Anehnya, setelah istrinya melahirkan,
anaknya seperti Tionghoa. Kulitnya putih bersih.
Suatu saat, si
bapak kembali ke Guangzhou bersama anaknya yang masih kecil yang seperti anak
Tionghoa itu. Maksudnya akan memeriksakan ginjalnya setelah lebih dari 10 tahun
transplantasi. Ketika di rumah sakit, si kecil pergi ke taman bermain dengan
pamannya yang juga membawa ciri fisik keturunan Arab. Waktu senja sudah tiba,
si paman mengajak si kecil kembali ke hotel. Tapi, si kecil tidak mau. Bahkan
sampai menangis. Saat menangis itulah, si paman memaksa menggendongnya pergi.
Si kecil kian berontak dan berteriak-teriak.
Melihat orang
Arab membawa pergi anak Tionghoa sampai menjerit-jerit itu, polisi turun
tangan. Si paman diamankan dengan sangkaan melarikan anak penduduk setempat.
Terpaksa si paman menelepon bapak si kecil. Akhirnya, urusan selesai.
Saya sendiri,
ketika baru sebulan antre untuk mendapatkan donor, membawa koran lokal yang
juga memberitakan kejadian serupa. Kali ini menyangkut wanita Shanghai yang
baru transplantasi jantung di Kota Shenyang. Waktu itu jantungnya mogok di atas
pesawat dalam penerbangan Shanghai-Shenyang. Turun pesawat, langsung dilarikan
ke RS dan harus menjalani transplantasi.
Wanita itu
biasanya pemurung, tidak mau keluar rumah, penakut, dan introvert. Tapi,
beberapa bulan setelah operasi, dia mulai menyenangi internet, mengendarai
mobil, dan banyak omong. "Bahkan kalau naik mobil suka ngebut," ujar
suaminya seperti diberitakan China Daily. Yang lebih mengherankan lagi, wanita
itu kemudian suka main saham di pasar modal. Koran tersebut juga menampilkan
foto keluarga itu yang lagi bergurau di rumahnya. "Saya menjadi agak
khawatir pada istri saya," kata suaminya.
Saya juga sering
membayangkan jangan-jangan mengalami hal yang sama. Kalau itu sampai terjadi,
apakah yang paling saya takutkan?
Kekhawatiran
utama saya ternyata ini: tidak bisa lagi menulis baik. Karena itu, seminggu
setelah operasi, saya sudah minta laptop. Saya memaksakan diri untuk memulai
menuliskan pengalaman saya ini. Sebagian agar tidak ada catatan di otak saya
yang hilang, sebagian lagi untuk mengetes apakah saya masih bisa menulis dengan
baik.
Kini giliran
saya bertanya kepada pembaca: Apakah ada perubahan dalam gaya penulisan saya?
Memang, ada seorang teman yang setengah bertanya dan setengah menyesalkan:
Penyakit kok diberitahukan ke orang-orang. Secara terbuka, di koran lagi.
Kepadanya saya jelaskan bahwa saya dulu, ketika masih jadi pemimpin redaksi
Jawa Pos, sering menugasi wartawan agar mewawancarai tokoh-tokoh yang berhasil
mengatasi penyakitnya. Tidak semua orang bisa menulis baik. Karena itu, harus
wartawan yang menuliskan ceritanya. Karena itu, saya harus fair. Ketika saya
sendiri mengalami itu, saya harus mau menuliskannya.
Tapi, mengapa
tidak disertai foto-foto? "Bukankah Anda dulu mengajarkan setiap features
harus disertai foto? Kalau perlu pinjam ke sumber berita?" tanya Edy
Aruman, mantan redaktur Jawa Pos yang kini menjadi redaktur majalah Swa.
Saya jawab: Kali
ini saya memang minta jangan ada satu foto pun yang disertakan dalam tulisan
ini. Mengapa? Ada dua tujuan. Pertama, saya akan mengetes diri sendiri agar
dalam tulisan ini memberikan sebanyak mungkin deskripsi. Saya sering mengajarkan
kepada wartawan kami agar jangan mengabaikan diskripsi. Yakni menceritakan
hal-hal detil yang dianggap sepele, tapi sebenarnya penting. Sebuah tulisan
yang deskripsinya kuat, begitu saya mengajarkan, bisa membawa pembaca
seolah-olah menyaksikan sendiri suatu kejadian. Deskripsi yang kuat bisa
membuat pembaca seolah-olah merasakan sendiri kejadian itu. Deskripsi yang kuat
bahkan bisa menghidupkan imajinasi pembaca. Imajinasi pembaca kadang lebih
hidup daripada sebuah foto. Inilah salah satu kunci kalau jurnalistik tulis
masih diharapkan bisa bertahan di tengah arus jurnalistik audio visual.
Saya juga selalu
mengajarkan agar dalam menulis kalimat-kalimatnya harus pendek. Kalimat pendek,
begitu saya mengajar, akan membuat tulisan menjadi lincah. Kalimat-kalimat yang
panjang membuat dada pembaca sesak. Semakin pendek sebuah kalimat, semakin
membuat tulisan itu seperti kucing yang banal. Apalagi kalau di sana-sini
diselipkan kutipan omongan orang. Kutipan itu -direct quotation-juga harus
pendek-pendek. Mengutip kata seorang sumber berita dalam sebuah kalimat panjang
sama saja dengan mengajak pembaca mendengarkan khotbah. Tapi, dengan selingan
kutipan-kutipan pendek, tulisan itu bisa membuat pembaca seolah-olah
bercakap-cakap sendiri dengan sumber berita.
Alasan kedua
mengapa foto tidak disertakan di tulisan ini adalah: Semua foto akan dimuat
ketika tulisan ini diterbitkan dalam bentuk buku. Foto-foto seputar operasi,
termasuk foto-foto liver saya yang lama.
Sebenarnya,
masih ada satu lagi ide saya yang akan saya sumbangkan ke dunia jurnalistik.
Ide ini sudah saya kemukakan lima tahun yang lalu, namun penerapannya masih
memerlukan pembuatan software komputer. Saya tidak puas dengan lambatnya
pelaksanaan ide ini karena saya tidak lagi dalam posisi pemimpin redaksi.
Padahal, ide ini penting justru untuk menyesuaikan praktik jurnalistik di alam
kebebasan mutlak seperti sekarang. Dalam alam demokrasi seperti ini, tanggung
jawab justru lebih besar. Prinsip-prinsip jurnalistik yang baik harus lebih
dipentingkan.
Misalnya
mengenai cover both side, pemberitaan yang berimbang. Maka, saya ingin di
setiap komputer yang digunakan reporter dilengkapi software check-list. Setiap
kali reporter selesai menulis berita kan harus mengirimkannya ke redaktur untuk
diedit. Dalam proses pengiriman berita dari komputer ke komputer itu, reporter
harus menekan tombol "kirim". Nah, saat menekan tombol
"kirim" itulah, saya ingin agar di layar komputer muncul dulu
sejumlah pertanyaan yang harus diisi si reporter. Misalnya: Apakah Anda sudah membaca
ulang tulisan Anda? Di belakangnya dimunculkan kolom isian: sudah dan belum.
Kalau "belum", dia tidak akan bisa menekan tombol "kirim".
Lalu, pertanyaan sudah berimbangkah berita yang Anda tulis? Apakah pihak-pihak
yang Anda tulis sudah diwawancara? Dan seterusnya. Setiap pertanyaan disertai
kolom isian. Kalau tidak mengisinya, si reporter tidak bisa menekan tombol
"kirim". Kalau kelak ada reporter yang menipu dengan cara mengisi
kolom yang salah, tanggung jawabnya jelas.
Saya berharap
software yang saya inginkan itu segera dibuat. Lalu, Jawa Pos-lah yang pertama
menerapkannya. Itu bukan saja menjadi sumbangan saya ke dunia jurnalistik
berikutnya, tapi juga sumbangan IT ke dalam jurnalistik. Maka, saya bisa
menyumbangkan ilmu manajemen ke dalam jurnalistik melalui penerapan "rukun
iman" Jawa Pos. Lalu, menyumbangkan software untuk prinsip cover both side
yang penting itu. Di tulisan mendatang saya juga akan menceritakan sumbangan
"ilmu tauhid" ke dalam bisnis dan manajemen. Sumbang-menyumbang dari
satu disiplin ilmu ke ilmu yang lain, apa salahnya dilakukan. Untuk kemajuan.
Saya sendiri
tidak tahu apakah tulisan saya mengenai pengalaman ganti liver ini masih
mencerminkan doktrin jurnalistik saya itu. Kalau tidak, berarti juga ada
kemunduran dalam kemampuan saya menulis. Dan jangan-jangan, itu karena saya
ganti liver.
Setiap
membicarakan persiapan transplantasi, tim saya ternyata juga sering menyinggung
kemungkinan perubahan perilaku saya pascatransplantasi. Tentu dengan nada penuh
humor. Melinda Teja, bos Pakuwon Jati itu, misalnya.
"Saya
sangat khawatir kalau liver yang didonorkan itu punya sifat asli seorang
gay," gurau Melinda. "Kalian yang laki-laki harus waspada,"
tambahnya.
"Saya
justru khawatir kalau itu liver Laura," ujar yang lain. "Kita harus
segera carikan pekerjaan yang cocok," tambahnya. Laura yang dimaksud
adalah "lanang ora, wedok ora" (tidak laki-laki dan juga tidak
perempuan).
Sampai hari ini,
saya belum merasakan perubahan apa-apa. Tapi, diri sendiri kadang memang tidak
bisa merasakan. Orang lainlah yang tahu. Kalau saja seperti itu, tentu saya
berharap segera diberi tahu. Jangan hanya dijadikan bahan gosip semata.
Yang jelas sudah
berubah adalah perut saya. Akibat sayatan pisau bedah yang panjang, kulit perut
saya tidak mulus lagi. Ada sederet bekas jahitan yang kasar. "Rupanya, tim
dokter tidak membawa ahli obras malam itu," ujar tim kami. Karena itu,
saya lagi mengusahakan untuk memperhalusnya. Ada cara yang katanya cukup
mujarab. Terutama yang biasa digunakan ibu-ibu yang melahirkan secara caesar.
Lebih terutama lagi ibu-ibu di Amerika. Yakni silicon scar treatment. Saya
masih memesannya lewat internet karena hanya di AS barang itu dijual. Kalau
saja usaha itu tidak berhasil, anggaplah saya baru saja melakukan caesar tiga
kali berturut-turut. (Bersambung)
September 22,
2007
Tunggu Pulang
Diimunisasi Hepatitis B, Saingi Cucu
Pengalaman
Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (28)
TEPAT sebulan
setelah transplantasi, dokter sudah mengizinkan saya pulang. Jadi, 6 September
yang lalu sebenarnya saya sudah bisa kembali ke Indonesia. Tapi, tim saya,
terutama Robert Lai, minta saya lebih bersabar. Tim Surabaya juga demikian.
Bahkan, ada yang minta biar enam bulan baru pulang juga lebih baik. Dia tahu,
kalau pulang, saya pasti langsung lupa diri. "Kalau selama ini sudah sabar
enam bulan, mengapa tambah dua bulan lagi tidak kuat?" tambah Ir
Budiyanto, perancang Gedung Jatim Expo dan Rumah Cepat Tsunami Aceh, ketika
menjenguk saya.
Dulu Budi itu,
saya kira, seorang Kristen. Dia Tionghoa dan lulusan Fakultas Teknik
Universitas Kristen Petra Surabaya. Sebuah konotasi yang ternyata salah. Ini
baru saya ketahui setelah bertahun-tahun kenal. "Apakah tidak ke
gereja?" tanya saya saat dia mengajak rapat soal Aceh di hari Minggu.
"Saya bukan Kristen, Pak," jawabnya. Oh, berarti dia Konghucu atau
Buddha. Saya berpikir salah sekali lagi. "Saya penganut Sapto
Dharmo," jawabnya. Bahkan, kemudian, saya tahu dia salah satu tokohnya.
Makanya, ketika
saya ajak omong Mandarin, dia tidak nyambung. Aneh. Dia Tionghoa, bicaranya
kromo inggil. Saya yang Jawa bicara Mandarin. Sejak itu, saya selalu kromo
inggil kepadanya. Agar tidak lupa bahasa Jawa tinggi itu. Sebab, di rumah saya
menggunakan bahasa Banjar. Kromo inggil pas sekali kalau dipakai bicara soal
ajaran sangkan paraning dumadi, filsafat ojo dumeh dan hukum "timba sing
kudu nggoleki sumur". Saling SMS dan email pun pakai kromo inggil hingga
suatu saat kebentur kata forward. Nah, apa kromo inggil untuk forward?
Keinginan pasien
untuk cepat-cepat pulang memang agak ajaib. Begitu seminggu setelah operasi
berhasil (umumnya mereka tandai dengan bisa jalan-jalan), pasien langsung
membuat rencana tanggal berapa akan pulang. Fokus pikiran sudah berubah:
Pulang! Pulang! Pulang! Ini bagian dari misteri rumah, misteri kampung halaman.
Itu sebabnya bahasa Inggris membedakan mana kata "rumah" (house) dan
mana kata "rumah" (home).
Suasana
kebatinan setelah operasi mirip dengan setelah berhaji di Makkah. Sebelum tiba
hari pelaksanaan haji, biar dua bulan menunggu pun asyik-asyik saja. Semangat
menjalani ibadah luar biasa. Tawaf (berjalan memutari Ka’bah) dilakukan
berkali-kali -meski "tawaf" di mal dan supermarket juga tidak
bosan-bosannya. Sudah tawaf siang hari, mencoba sore hari. Sudah pagi hari
mencoba malam hari. Rasanya ingin terus dekat dengan Ka’bah dan mencium
berkali-kali hajar aswad, sebuah batu hitam (blackstone) di pojok Ka’bah.
(Waktu saya menulis bahwa Tiongkok dengan kekayaan barunya sudah mampu membeli
saham perusahaan raksasa Amerika yang bernama Blackstone, seorang pembaca
mengirim SMS ke saya: Tiongkok sudah pula membeli hajar aswad?)
Karena itu,
suasana di sekitar Ka’bah tidak pernah sepi. Kemacetan manusia selalu terjadi
di sekitar hajar aswad. Mereka berebut menciumnya. Kadang dengan cara menyikut
dan menyingkirkan orang lain. Saya tidak sampai hati melihat pemandangan itu.
Karena itu, meski entah sudah berapa kali saya ke Makkah, saya belum bisa
mencium hajar aswad -secara fisik. Saya tidak tega kalau harus berebut seperti
itu caranya. Maka, saya selalu berusaha menciumnya dengan hati saya yang dalam.
"Hati" dalam pengertian pedalaman saya -bukan hati dalam pengertian
liver saya. Tuhan pasti tahu isi pedalaman saya. "Uda, Tuhan kita adalah
Tuhan yang cerdas," kata Pinto Janir dari Padang kirim SMS ke saya. Toh
mencium hajar aswad itu bukan rukun tawaf. Bahkan, Syayidina Umar pernah
mengatakan, "Kalau bukan karena Rasulullah pernah menciumnya, saya tidak
akan sudi menciumnya". Tentu, suatu saat saya akan menciumnya. Mungkin
akan ada manajemen yang lebih baik untuk mengatur antrean itu.
Ada terus
kegiatan orang di Makkah sebelum hari haji. Tapi, begitu pulang dari Padang
Arafah, apalagi begitu selesai salat Idul Adha, rasanya sudah amat berbeda.
Antiklimaks yang tajam. Bagi yang masih lama dapat giliran pulang, luar biasa
tidak sabarnya.
Begitu juga
pasien transplan liver. Begitu bisa jalan, pikirannya sudah langsung fokus ke
pulang. Maklum, sudah terlalu lama menunggu di rumah sakit ini. Sudah
antiklimaks.
Pasien dari
Taiwan umumnya sudah pulang sebulan setelah transplantasi. Pasien Jepang bahkan
tiga minggu sudah check-out. Mereka memang tidak perlu khawatir. Di dua negara
itu ada rumah sakit yang punya pengalaman merawat pasien pascatransplan. Bahkan
sudah menjadi seperti satu network dengan pusat transplan di Tiongkok ini.
Sedang kalau saya pulang, kalau terjadi apa-apa, rumah sakit mana yang punya
pengalaman cukup untuk pasien seperti saya?
Walhasil, saya
memutuskan baru akan kembali ke Surabaya sekitar seminggu setelah Lebaran.
Kebiasaan saya Lebaran di Makkah tidak bisa saya lakukan lagi tahun ini.
Ternyata benar
juga bahwa saya tidak buru-buru pulang. Saya masih harus menjalani satu proses
yang amat lucu: Imunisasi hepatitis B. Saya tersenyum mendengar bahwa saya
harus menjalani beberapa kali suntikan imunisasi. "Sudah umur 56 tahun
baru imunisasi. Bersaing dengan Icha, cucu saya," kata saya pada suster
yang akan menyuntik. Suster tertawa. Saya kembali tersenyum. Kecut.
Hasil tes
terakhir memang menunjukkan bahwa liver baru saya bersih. Tidak kejangkitan
hepatitis atau sel bibit kanker. Karena itu harus segera dilindungi dari dua
makhluk halus (karena hanya bisa dilihat oleh mikroskop) yang pernah mengancam
jiwa saya itu.
Saya dapat
informasi bahwa dokter-dokter anak di Surabaya juga kebanjiran bayi yang minta
diimunisasi hepatitis B. Yakni pada hari saya mengungkapkan mengapa saya sampai
menderita penyakit seperti itu. "Jam lima pagi sudah lima ibu yang
mendaftar," kata dr Wawan yang dulu pernah jadi anggota yang aktif di
Dewan Pembaca Jawa Pos. "Saya kaget. Kok tumben. Oh, agak siang sedikit,
saya baru tahu sebabnya. Pasti pagi-pagi mereka sudah baca Jawa Pos,"
tambahnya. "Departemen Kesehatan harus membayar Anda. Kampanye yang
berhasil," tulisnya di SMS-nya.
Tentu, saya
tidak mengharapkan bayaran itu. Saya sudah amat senang kalau tulisan saya ini
memberikan manfaat. Bahkan, saya berencana mendirikan lembaga yang tugasnya
gerilya ke kawasan-kawasan miskin untuk mencari anak yang belum diimunisasi.
Saya akan membiayai kegiatan itu. Saya perlu sejumlah tenaga yang punya
antusiasme menangani pekerjaan tersebut. Diam-diam, tekun, dan njlimet.
Karena
teman-teman se-"angkatan" saya sudah pada pulang, tinggal saya
sendiri yang dari Angkatan April 2007. Tidak ada lagi teman-teman lama yang
saya kunjungi setiap hari. Saya harus mencari kawan baru. Berarti juga harus
mau menjadi narasumber untuk bagi-bagi pengalaman kepada mereka. Saya
melakukannya dengan senang hati. Hati baru, tentunya. Saya ingin ikut
memberikan semangat agar mereka optimistis menghadapi operasi besar. Saya pun
merasa dapat semangat yang sama dari pasien yang menjalani transplan sebelum
saya. Saya merasa mereka beri semangat. Giliran saya memberikan semangat. Toh,
saya tidak harus membeli semangat.
Sebelum operasi,
saya memang suka bertanya kepada pasien yang baru saja menjalani operasi. Atau
ke keluarga mereka. Jawaban-jawaban itu tidak terlalu memengaruhi psikologi
saya. Tapi, begitu pertama melihat pasien yang jalan-jalan di koridor rumah
sakit dengan kantong plastik berisi cairan merah menggantung di pinggangnya,
saya tertegun. "Oh, begini ya orang habis transplantasi," pikir saya.
Badannya lebih kurus daripada yang saya lihat sebelum operasi. Jalannya
thimik-thimik pelan. Lengannya dipegangi oleh suster. Mulutnya, juga mulut
susternya, dipasangi masker.
Lalu, saya tanya
kepada susternya: Sudah berapa hari dia operasi? "Tepat seminggu yang
lalu," jawabnya. Oh! Baru seminggu yang lalu! Sudah bisa jalan, meski
thimik-thimik. Meski badannya kelihatan lemah, wajahnya segar. Juga lebih merah.
Lebih segar dan merah daripada yang saya lihat sebelum operasi. Seminggu sudah
bisa jalan! Saya pun akan begitu nanti! Seminggu, Dahlan, hanya seminggu! Sudah
bisa jalan! Kau nanti juga harus begitu! Kalau perlu lima hari!
Dengan melihat
contoh nyata itu, optimisme saya kian menyala-nyala. Saya kian rajin senam
untuk membuat badan saya lebih segar. Saya lebih semangat makan, tanpa harus
merasakan enak-tidaknya. Kalau badan saya lebih kuat, tentu lima hari setelah
operasi sudah bisa jalan. Dia saja, yang badannya memang sudah kurus dan
umurnya sudah 62 tahun, seminggu sudah bisa jalan.
Rasa optimistis
kian hari kian besar setelah melihat pasien tadi di hari-hari berikutnya. Kian
hari kian cepat jalannya. Juga kian segar badannya. Pasien kedua yang saya lihat
pun begitu. Pasien ketiga juga sama. Pasien keempat, kelima, dan seterusnya.
Semua kurang lebih sama. Jadi, ajaib memang transplantasi ini. Bahkan, pasien
yang sebelum operasi kelihatan matanya sudah amat keruh, sudah tergeletak tidak
bisa berjalan, napasnya sudah tersengal-sengal, seminggu setelah operasi juga
sudah bisa jalan.
Suatu saat ada
contoh-hidup yang lain. Serombongan besar orang Korea memenuhi lantai 11. Ada
pemandu wisatanya. Wisatawankah mereka? "Mereka adalah orang-orang yang
dua-tiga tahun lalu transplantasi di sini," kata seorang perawat. Mereka
ingin datang lagi bersama keluarga dan kerabat. Untuk menunjukkan di sinilah
dulu mereka dapat sambungan nyawa.
Tiba-tiba saya
penasaran, ingin bertanya masak kini mereka bisa begitu sehatnya. Ternyata
dengan suka rela mereka menceritakan segala pengalamannya. Bahkan, tiga orang
di antara mereka (antara umur 60 dan 70 tahun) mau saya ajak masuk kamar saya.
Agar bisa bicara lebih santai. Di kamar saya semangatnya menjadi-jadi.
"Lihat ini," katanya sambil menyingkap bajunya. Terlihatlah di kulit
perutnya bekas sayatan dan jahitan yang panjang. Begitu jugalah saya nanti,
pikir saya.
Selama empat
bulan menunggu operasi, saya hanya sekali mendengar orang meninggal. Yakni yang
transplantasi enam bulan sebelumnya. Dia seorang wanita 60-an tahun dari
Pakistan. Konon, seorang anggota parlemen. Transplantasinya sukses dan amat
sehat. Sebulan setelah transplantasi langsung pulang. Mungkin memang politisi
yang sibuk. Di negaranya langsung aktif karena memang terasa sudah amat sehat.
Perawatan
terhadap slang yang masih ada di pinggangnya pun dilakukan di negerinya. Slang
itu, berikut kantong plastik kecil, memang masih terus akan di situ selama tiga
bulan. Tiap dua minggu harus dibersihkan dan dirawat. Agar tidak jadi sumber
infeksi. Bahkan, tiga bulan kemudian, waktu seharusnya dia kembali ke Tiongkok
untuk mengeluarkan benda yang dipasang untuk menyambung livernya dulu, dia
tidak ke Tiongkok. Dilakukan sendiri oleh dokter setempat karena dia juga ahli.
Beberapa saat setelah itu, dia bahkan pergi naik haji. Entah proses pengambilan
benda asing itu yang salah atau karena kegiatannya yang berlebihan, dia terkena
infeksi. Kian lama kian parah. Lalu datang lagi ke Tiongkok untuk
menyelamatkannya.
Di Tiongkok dia
akan ditransplantasi sekali lagi, namun menunggu kondisi badannya stabil. Yang
ditunggu tidak segera tiba. Bahkan memburuk. Dan akhirnya meninggal.
Saya harus
belajar dari pengalaman itu. Saya tidak harus buru-buru pulang. (Bersambung)
September 23,
2007
Sering Kaget
Disapa Wanita Modis dan Ceria dalam Lift
Pengalaman
Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (29)
DI masa menanti
waktu pulang ini, saya kehilangan dua teman wanita yang paling saya akrabi.
Keduanya tinggal di lantai yang sama. Satu dari Jepang, satunya lagi dari
Harbin, Tiongkok. Saya sering sekali mengunjungi kamar masing-masing dan
ngobrol berlama-lama. Terutama kalau istri saya pergi belanja. Apalagi mereka
senasib: juga hepatitis, sirosis, dan kanker hati. Kami biasa saling curhat.
Yang wanita
Jepang amat modis. Bajunya bagus-bagus dan mahal-mahal. Rambutnya disasak
tinggi. Sepatunya seperti Cinderella. Dia sendirian. Tidak satu pun keluarganya
mendampingi. Dia juga tidak bisa berbahasa Mandarin sehingga hanya saya pasien
yang bisa dia ajak ngobrol dalam bahasa Inggris.
Dua wanita itu
juga amat mengesankan. Bicaranya, guraunya, dan intelektualnya bisa nyambung
dengan saya. Dua-duanya juga amat cantik -terutama kalau penilaian ini saya
berikan 35 tahun yang lalu, saat keduanya masih kira-kira berumur 30 tahun.
"Saya nanti
tidak sesukses kamu," kata wanita yang dari Jepang itu suatu saat kepada
saya. Dia ngiri melihat badan saya yang sehat dan agak gemuk. Saya memang tidak
menceritakan bahwa gemuk saya waktu itu karena bengkak. "Umur saya sudah
72 tahun," tambahnya.
Wanita yang dari
Harbin lebih mengeluh lagi. Bukan saja mengenai umurnya, tapi juga kondisi
badannya. "Perut saya sudah berisi air," katanya. Kalau saja dia
masih muda, tentu orang akan mengira dia hamil. "Umur saya juga sudah 69 tahun,"
tambahnya. Lebih dari itu dia juga mengidap sakit gula.
Saya memahami
keadaannya. Saya tahu bahwa sakit gula akan menjadi salah satu faktor yang
memengaruhi sukses tidaknya transplantasi. Tapi, saya tidak menceritakan bagian
ini padanya. Saya ceritakan kenyataan bahwa ada pasien lain yang juga punya
sakit gula toh berhasil dengan baik juga.
Di lain waktu
wanita Harbin tadi curhat yang lain lagi. "Saya nanti pulangnya mungkin
paling belakangan," katanya. "Kalian sudah pulang semua, saya akan
masih di sini. Sendirian," katanya. Saya menjawab: Saya juga tidak akan
buru-buru pulang. Saya juga berjanji kepadanya untuk terus memberinya semangat.
Saya cepat akrab dengan wanita Harbin ini, antara lain, karena saya pernah lama
di sana: Belajar bahasa Mandarin dengan cara home stay. Juga sudah tak
terhitung lagi berapa kali saya ke Harbin sesudah itu.
Benar saja, si
Cinderella sangat berhasil operasinya. Pasti semakin modis dia nanti. Juga
benar bahwa seminggu setelah operasi dia sudah menentukan tanggal pulang.
"Dokter saya di Jepang yang minta saya segera pulang. Menjalani perawatan
di sana," katanya seperti minta pengertian. Tentu kami tetap menampakkan
kegembiraan kami bahwa dia begitu sukses dengan transplantasinya.
Yang wanita
Harbin juga sudah menjalani transplantasi. Juga sukses. "Perut saya yang
mulai buncit dulu itu, sudah hilang," katanya dengan meraba-raba perutnya.
Benar, saya lihat perutnya "sudah hilang". Meski memang lebih lambat
mulai bisa turun dari tempat tidur, bicaranya sudah keras dan tegas. Juga sudah
bisa tertawa, meski kalau tertawa lantas kian terlihat umurnya yang sebenarnya.
Saya sendiri
akhirnya mendapat gelar ’yuan lao’ di rumah sakit ini. Penghuni lama. Pasien
yang kerasan di rumah sakit. Tidak buru-buru pulang. Karena ’yuan lao’, saya
sangat hafal pada perawat, pegawai, dan dokter di rumah sakit ini. Mereka juga
hafal pada saya.
Meski begitu
hafal, saya masih sering kecele kalau suatu saat disapa wanita yang sangat
modis dan ceria di dalam lift atau di lobi. Terutama pada jam-jam pulang atau
berangkat kerja. "Siapa ya wanita cantik ini," sering saya bertanya
dalam hati. Eh, baru sadar bahwa mereka adalah perawat atau pesuruh yang tadi
melayani saya.
Rupanya mereka
biasa ganti-ganti baju. Begitu selesai bertugas, para perawat itu ganti pakaian
seperti model. Bajunya, tatanan rambutnya, cara membawa tasnya, sama sekali
tidak menyangka kalau dia tadi yang pakai baju perawat dengan topi putih. Dia
sering menyapa, tapi saya seperti tidak kenal lagi siapa dia.
Perawat di sini
memang disediakan kamar mandi dan ganti baju. Setiap masuk kerja mereka mandi
dulu dan baru ganti baju perawat. Demikian juga ketika pulang kerja. Ini agar
kuman yang terbawa perawat saat berangkat kerja tidak terbawa ke pasien.
Yang seperti itu
tidak hanya perawat. Pesuruh dan tukang pel lantai pun idem ditto. Sewaktu
bertugas mengepel kamar saya, pakaiannya baju-kerja penyapu lantai. Sepatunya
sepatu kungfu yang murahan. Tapi, begitu pulang, sungguh membelalakkan mata.
Bajunya you can see, celananya hot pants (maklum, musim panas) dan rambutnya
dimain-mainkan seperti artis Korea. Mereka sama sekali tidak punya rasa rendah
diri meski pekerjaannya tukang pel lantai. Sebaliknya, meski berangkat kerja
dengan amat modis, ketika kerja tidak ogah-ogahan.
Saya ingat direktur
saya Zainal Muttaqien. Kami sering diskusi soal kemiskinan di Indonesia dan
Tiongkok. Mengapa orang di Tiongkok yang juga banyak sekali yang lebih miskin
dari orang miskin Indonesia, harga dirinya lebih baik. Bukan saja jarang lihat
pengemis, juga kalau bertemu orang seperti tidak punya rasa rendah diri. Dan
ini menjadi salah satu sumber kemajuan Tiongkok. Ini yang disebut
social-capital -modal sosial. Bank Dunia menyebutkan social-capital ini menjadi
faktor penting kemajuan Tiongkok di samping modal finansial.
Muncullah
istilah dari Zainal yang akan selalu saya ingat dan yang akan kami perjuangkan
sebagai inti dimulainya pembangunan harga diri ini. Yakni, satu moto:
"Kaya Bermanfaat, Miskin Bermartabat". Saya dan Zainal, dan banyak
lagi yang lain, akan bisa jadi model perjuangan itu. Bagaimana ketika miskin
dulu tidak jatuh sampai menjual harga diri dan jabatan. Dan, ketika sudah kaya
(duille!) tidak sewenang-wenang.
Saya ingat,
meski waktu itu sudah menyandang gelar wartawan majalah TEMPO yang begitu
ternama, saya belum punya sepeda, apalagi sepeda motor. Rumah pun masih menyewa
di satu gang sempit di belakang pasar Kertajaya, Surabaya. Rumah separo tembok
separo kayu. Yang kamar mandinya dipakai bersama beberapa rumah tangga. Yang
airnya dari sumur yang harus ditimba sendiri. Yang kasur tipisnya harus
dihampar di lantai.
Waktu harus
wawancara ke daerah industri di Tandes Margomulyo, saya hanya punya uang Rp 75
di saku. Hanya cukup untuk naik bemo berangkatnya. Dari Kertajaya ke Jembatan
Merah Rp 25, lalu dari Jembatan Merah ke Tandes Rp 50. Selesai wawancara, saya
diberi amplop. Saya tahu isinya pasti uang. Saya menolaknya meski di saku tidak
ada lagi uang sepeser pun. Meski Tandes-Kertajaya begitu jauhnya. Saya pulang
dengan jalan kaki. Hampir dua jam. Karena beberapa kali harus berhenti untuk
menghindar dari panasnya Surabaya.
Waktu harus
pulang ke Kaltim, tentu banyak orang yang akan memberi saya tiket. Tapi, saya
pilih naik kapal kayu ke Banjarmasin dulu, agar murah. Lalu naik kendaraan umum
berupa jip terbuka yang penuh sesak dengan penumpang. Belum ada bus waktu itu.
Saya khawatir dengan istri saya. Maka, saya bilang kepada sopir agar boleh naik
di kursi dekat sopir. "Istri saya hamil muda," kata saya.
"Kaya
Bermanfaat, Miskin Bermartabat" akan membuat bangsa ini tidak gampang
jatuh ke derajat bangsa-pengemis. Atau, bangsa yang kalau melihat orang kaya
yang muncul kecemburuannya. Bangsa yang mudah disogok dan dipermainkan. Yang
juga mudah dibayar untuk, misalnya, sekadar berdemo.
Dari penampilan
para perawat dan tukang pel di rumah sakit ini, saya belajar bagaimana
menjalani pekerjaan rendahan dengan jiwa yang kuat. Saya kepingin sekali meniru
ini di Graha Pena. Petugas cleaning service tidak harus merasa rendah diri.
Saya sudah minta manajemen Graha Pena untuk menghitung konsekuensi biayanya.
Kalau upaya meniru ini berhasil, penampilan Graha Pena juga akan lebih
"keren". Dan harga diri pegawai yang di situ sama tingginya.
Lalu muncul ide
gila yang tidak masuk akal. Untuk membuat kota-kota di Indonesia cantik, para
wanita yang lalu lalang di kota itu harus juga terlihat cantik. Betapapun
bersihnya sebuah kota, kalau yang lalu-lalang di dalamnya kumuh-kumuh, nggak
menarik jadinya. Maka, pemda yang menginginkan kotanya cantik dan menarik harus
memberikan penduduknya yang wanita barang-barang ini secara gratis: Baju,
lipstik, eye shadow, sepatu, dan biaya ke salon.
Ide itu tentu
tidak mungkin dilakukan. Kalaupun dilakukan, belum tentu lipstiknya digunakan.
Bisa-bisa dijual. Sebab, filsafat "Kaya Bermanfaat, Miskin
Bermartabat" belum menjadi budaya.
Tentu semua
biaya seperti itu, kalau di rumah sakit ini, ditanggung sendiri. Tapi, di Graha
Pena kami akan mencoba memberikannya secara cuma-cuma kepada pegawai bagian
cleaning service-nya. Tentu tidak harus sampai pada hot pants, tapi berjilbab
pun akan dicarikan jilbab yang modis.
Salah satu
kesimpulan saya, membangun kepercayaan diri begitu pentingnya. Jarang saya
lihat orang Tiongkok yang merasa rendah diri. Mereka bisa membedakan ’rendah
diri’ dan ’rendah hati’. Sedangkan kita, kalau tidak mau dibilang kurang ajar,
sering terbelit filsafat ’unggah-ungguh’, ’sopan-santun’, ’tawaduk’, yang
sebenarnya tetap bisa kita lakukan tanpa harus jatuh ke derajat ’rendah diri’.
Kembali ke dua
wanita tadi (eh, kok ingat dia lagi sih?), ternyata ada baiknya juga dia pulang
lebih dulu. Kalau tidak, tulisan ini tidak akan bisa selesai tepat waktunya.
(Bersambung)
September 24,
2007
Banyak Faktor
Keberhasilan, tapi Jangan Buru-Buru Merasa Sehat
Pengalaman
Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (30)
MENGAPA operasi
transplantasi liver saya berhasil? Setidaknya sampai hari ini? Faktor apa saja
yang memengaruhinya?
Jawabnya dua macam: mau yang pendek atau
yang panjang. Mau yang religius atau yang ilmiah. Kalau mau pendek dan tampak
religius, jawabnya ini: semua itu berkat tangan Tuhan. Selesai. Tidak perlu
lagi tambahan apa-apa. Siapa yang bisa membantahnya? Siapa yang berani
mempersoalkannya? SMS yang masuk ke saya pun hampir semuanya bernada begitu.
Mereka mengatakan semua ini karena Allah. Hanya satu-dua yang mengatakan,
"Semua ini karena Allah dan kepintaran para dokternya."
Tapi, kalau
jawabnya itu, saya tidak perlu lagi menulis. Tapi, saya ingin menulis. Terutama
ingin menulis sesuatu agar para dokter tidak kehilangan semangat karena tidak
dipuji sama sekali. Saya ingin memujinya.
Saya tidak ingin
para dokter menjadi ngambek seperti humor ngambek-nya seorang istri yang sudah
terkenal itu: Suatu saat sebuah keluarga ingin mengundang makan malam seorang
suci. Sang istri sehari penuh sibuk menyiapkan makanan yang lezat-lezat. Waktu
mau makan, sang suami meminta sang suci membacakan doa. "Terima kasih,
Tuhan, Engkau telah menyediakan makanan yang lezat-lezat ini." Ucap sang
suci mengakhiri doanya. Selama makan sang istri merengut saja. Setelah sang
suci pulang, si istri menggugat suaminya: Tidakkah tadi kau laporkan kepada
sang suci bahwa sayalah yang sehari penuh menyiapkan makanan ini?
Saya tidak ingin
para dokter njegol seperti si istri itu.
Sudah tentu
tidak hanya faktor keahlian dokter yang menjadi satu-satunya kunci sukses. Saya
mencoba merincinya sebagai berikut:
1. Keahlian dan
pengalaman dokternya.
2. Kecanggihan
peralatannya.
3. Kemajuan
obat-obatannya.
4. Kemampuan
manajemen rumah sakit dan tim operasinya.
5. Keberadaan
donor yang sangat prima.
6. Kondisi badan
saya yang masih baik.
Faktor mana yang
terpenting, rasanya sulit menentukan. Tapi, kalau ada waktu membahasnya lebih
dalam, pasti juga akan diketahui ranking-nya.
Soal keahlian
dokter, di Indonesia pun tidak akan kalah. Saya pernah menerima keluhan dokter
ahli bedah jantung seperti Prof Dr dr Paul Tahalele. Keahliannya pasti tidak
kalah dengan dokter Singapura. Tapi, kesempatan untuk memperoleh pengalaman
yang banyak sangatlah minim. Baik karena langkanya donor maupun minimnya
peralatan. Bagaimana bisa punya pengalaman transplantasi liver 150 kali setahun
kalau di negeri itu orang tidak bisa mendonorkan organnya?
Mengenai
kecanggihan peralatan, rumah sakit ini tergolong yang terbaik di dunia. Bahkan,
ada satu alat yang hanya empat di dunia: di AS, Korea, Jepang, dan di rumah
sakit ini. Saya tidak diberi tahu alat yang mana. Tersedianya peralatan yang
canggih ini sangat terkait dengan kemampuan dana dan keinginan pemimpinnya.
Untuk Indonesia, dua-duanya belum bisa banyak dinanti. Begitulah nasib dokter
kita meski itu juga dialami bidang yang lain.
Di bidang
kemajuan obat-obatan harus diakui bahwa kemajuan penemuan obat baru bukan main
cepatnya. Kalau saja kemajuan obat-obatan tidak seperti sekarang, mungkin juga
banyak halangannya. Untuk kegagalan transplantasi liver karena rejection,
sekarang jumlahnya hampir nol. Obat sinkronisasi liver baru dengan organ lain
sudah amat sempurna.
Bahkan, obat
antiinfeksi juga sudah membuat kegagalan karena infeksi amat minim. Kegagalan
yang terbanyak kini karena tekanan darah tinggi dan gula darah. Sebab,
obat-obatan yang harus dimakan setelah transplan menimbulkan efek samping di
dua sektor itu. Kebetulan, saya tidak memiliki bakat darah tinggi maupun gula
darah.
Kondisi pasien
yang prima memegang peran penting karena banyaknya komplikasi juga akan
menyulitkan. Salah satu pasien yang saya kenal kelihatan gembira sekali di hari
pertama dan kedua setelah keluar dari ICU. Tapi mulai lemas di hari-hari
berikutnya. Ini karena jantungnya memburuk.
Itulah sebabnya,
saya membuat keputusan justru harus melakukan transplantasi ketika saya masih
sehat. Maksud saya ketika organ-organ lain saya masih baik. Kalau saja
terlambat mengambil keputusan, akan lain hasilnya.
Mendapatkan donor
yang prima pun, antara lain, juga ditentukan oleh kondisi pasien. Misalnya,
kalau saja saya tidak sabar menunggu. Mungkin akan mendapat juga donor, tapi
kualitasnya belum tentu sebaik yang ada di dalam badan saya sekarang. Atau,
kalau saya sabar, tapi kondisi badan saya sudah tidak bisa lagi menunggu lebih
lama, tentunya donor seperti apa pun akan diterima. Toh semua donor sudah
diperiksa kualitasnya. Bahwa ada kualitas I atau II, itu tentu ada
kelas-kelasnya.
Kalau sejak
sebelum operasi saya optimistis bahwa transplantasi ini akan berhasil, antara
lain, saya sudah menghitung semua faktor di atas. Tentu, semua itu tidak saya
informasikan kepada keluarga atau teman-teman. Hanya saya dan tim saya yang
tahu.
Teman-teman,
juga para pemegang saham, mungkin banyak yang pesimistis. Terutama kalau mereka
melihat tanda-tanda fisik saya: mulai dari sudah muntah darah, sudah bengkak,
dan wajah sudah menghitam. Mereka juga melihat tanda-tanda nonfisik yang saya
lakukan. Misalnya, saya tiba-tiba mengundang teman-teman yang ketika bekerja di
Jawa Pos dulu pernah saya marahi. Kadang saya sadari bahwa ternyata tidak
seharusnya saya marah karena ternyata dia tidak salah. Tapi kalau sudah
telanjur marah, masak bisa diralat? Yah, saya sering juga kemudian minta maaf,
tapi saya yakin sudah telanjur melukai hati mereka.
Kepada mereka
(baik yang sudah pensiun maupun yang belum), saya berikan uang. Ada yang cuma
Rp 5 juta, ada yang sampai Rp 100 juta. Tergantung perasaan saya seberapa saya
merasa bersalah. Rupanya, bagi-bagi uang ini terdengar juga oleh pensiunan
karyawan yang lain. Lantas, dia menghubungi saya lewat SMS: saya menyesal
mengapa dulu tidak pernah dimarahi. "Boleh nggak sekarang saja dimarahi.
Asal kemudian ikut diundang," katanya.
Saya juga sering
mengadakan khataman Alquran yang diikuti para hafiz (orang yang hafal Quran).
Mereka aktif berpindah-pindah di Surabaya dan tiga bulan sekali di rumah saya.
"Apakah Pak
Dahlan sudah mau mati? Mau khusnul khotimah?" komentar seorang teman
secara diam-diam tapi sampai juga ke telinga saya. Apalagi saya juga
menyelenggarakan zikir-pidak dan ikut mendengungkan kalimat syahadat yang sudah
di-compress menjadi kata pendek hu itu ribuan kali.
Para pemegang
saham juga sangat khawatir ketika saya minta bertemu dan menyampaikan sesuatu
yang amat sangat pentingnya. "Apakah yang Anda lakukan ini ada hubungannya
dengan sakit Anda?" tanya seorang pemegang saham.
Sambil menunggu
saatnya transplantasi pun, buku yang saya baca adalah buku kisah artis
terkemuka Tiongkok yang meninggal muda setelah transplantasi liver.
Sampai-sampai tim saya bilang, "Mbok jangan baca buku yang begituan."
Maksudnya jangan membaca yang seperti memberikan isyarat-isyarat bahwa saya
akan gagal dan meninggal.
Mereka tidak
tahu bahwa saya ingin belajar dari buku itu. Terutama: mengapa gagal? Apa yang
tidak boleh saya tiru agar saya tidak gagal? Juga ada maksud saya yang lain
lagi: belajar membaca huruf Mandarin.
Pelajaran
penting yang saya peroleh dari buku itu adalah ini: jangan terlambat ambil
keputusan transplantasi. Ini menambah kuat tekad saya untuk melakukan transplan
ketika kondisi badan saya masih kuat.
Artis itu sudah
amat terlambat melakukannya. Transplantasi pertama dilakukan di Beijing.
Berhasil. Belum dua bulan sudah sibuk menghadiri berbagai acara, termasuk talk
show dan jumpa fans di kota-kota yang jauh. Padahal, dia melakukan
transplantasi dalam keadaan sudah amat terlambat. Kankernya sudah telanjur
menyebar ke bagian tubuhnya yang lain.
Akhirnya, dia
harus transplantasi lagi di kota ini. Juga berhasil. Tapi, kanker sudah lebih
menyebar lagi. Akhirnya meninggal dunia.
Pelajaran lain
yang saya dapat adalah: Jangan buru-buru merasa sehat dulu. Karena itu,
sepulang dari Tiongkok nanti, saya akan mampir dulu di Singapura beberapa hari.
Kebetulan, istri perdana menteri Singapura yang juga CEO Temasek Group, Madame
Ho Ching, juga minta agar saya menjalani review di negaranya. Itu bisa
dilakukan dalam rangkaian perjalanan saya pulang kelak. Singapura memang punya
reputasi yang baik untuk perawatan pascaoperasi. Bahkan, untuk transplantasi
"separo hati", Singapura sudah amat berpengalaman. "Saya yang
akan atur," tulis Madame Ho Ching dalam email-nya kepada saya.
(Bersambung)
September 25,
2007
Setelah
Transplantasi, Kian Tidak Jelas Hitungan Umur Saya
Pengalaman
Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (31)
UMUR berapakah
saya sekarang?
Tepatnya saya
tidak tahu. Apalagi setelah melakukan transplantasi liver ini.
Kakak sulung
saya memang pernah mencatat tanggal kelahiran saya. Yakni di balik pintu lemari
kayu yang kasar. Ditulis dengan kapur lunak, diambilkan dari kapur yang biasa
dipakai nenek untuk makan sirih. Itu bukan lemari pakaian karena kami tidak
perlu lemari untuk pakaian. Baju kami, sekeluarga, tidak lebih dari sepuluh.
Cukup disangkut-sangkutkan di paku yang menancap di dinding. Juga karena kami
tidak bisa beli lemari. Lemari yang ada itu bikinan bapak sendiri untuk
menyimpan apa saja: kaleng bekas, piring seng untuk makan, cobek (mangkuk
terbuat dari tanah), dan leper (tempat mengulek sambal, terbuat dari tanah),
dan sebangsanya. Makanan juga disimpan di situ -kalau kebetulan ada.
Itulah
satu-satunya perabot rumah tangga bapak saya. Tidak ada kursi atau meja makan.
Kami makan sambil duduk di lantai. Lantai itu terbuat dari tanah karena tidak mampu
menyemennya. Kalau mau makan, barulah dihamparkan tikar. Posisi duduk anak
kecil seperti saya sangat minggir -kadang hanya dapat separo pantat saja yang
di atas tikar. Di atas tikar itu juga kami tidur. Paginya, ketika tikar
dilipat, sering ada gambar pulau di lantai tanahnya: ngompol. Jangan gusar. Bau
kencing itu akan hilang dengan sendirinya kalau tanahnya sudah kering lagi.
Inilah keunggulan yang tak tertandingi dari lantai tanah: Bisa menyerap ompol
sebanyak-banyaknya! Dia seperti popok abadi! Tidak perlu dibuang yang sampahnya
bisa merusak lingkungan. Dari segi ini, lantai tanah sangat ramah lingkungan
-setidaknya hidung kami sudah biasa tidak menghiraukannya. Kalau musim hujan,
gambar pulaunya lebih banyak dan lebih lama hilangnya.
Sejak masih ngompol,
saya sudah harus bisa menyapu lantai. Tiap pagi, itulah tugas pertama masa
kecil saya: menyapu lantai. Karena lantai itu akan menimbulkan debu, sebelum
disapu harus dikepyur-kepyur dulu dengan air. Saya sangat ahli me-ngepyur-kan
air ke lantai ini. Juga menyenanginya -terutama saya punya kesempatan untuk
me-ngepyur-kan air lebih banyak di dekat pulau ompol untuk mengamuflasekannya.
Meski akan menghabiskan air lebih banyak, tapi bisa mengurangi rasa malu.
Setelah ibu
sakit (seperti sakit saya ini), apa pun dijual. Sawah warisan yang hanya
secuil, alat-alat tukang bapak yang bisa dirombengkan, dan juga lemari
satu-satunya itu. Maka, pergilah lemari dari rumah kami -dan hilanglah catatan
tanggal lahir saya.
Di desa, orang
memang tidak peduli dengan tanggal lahir. Yang selalu diingat hanya hari dan
pasarannya. Karena itu, bapak ingat saya lahir Selasa Legi. Tapi, Selasa Legi
yang tanggal berapa, bulan berapa, tidak ingat. Untuk apa diingat? Untuk ulang
tahun? Emangnya perlu ulang tahun? Bahwa orang itu ternyata bisa diulangtahuni
belum pernah saya dengar sampai saya masuk SMA. Yang biasa diulangtahuni adalah
orang mati. Pakai selamatan dan tahlilan. Kami hafal semua kapan meninggalnya
siapa. Tanggal itu penting bagi anak-anak miskin karena berarti akan ada
selamatan.
Kalau toh ada
orang yang selamatan kecil dikaitkan dengan hari kelahirannya, itu dilakukan
setiap 35 hari sekali. Misalnya, setiap Selasa Legi. Tapi, keluarga kami tidak
mengenal itu karena kurang kejawen. Kami keluarga santri. Ibadahnya pakai
aliran NU ahli sunnah wal jamaah: tarwihnya 21 rakaat (sampai sekarang),
salatnya pakai doa kunut, wiridannya pakai tahlil, nyekar ke kuburan, salat id
tidak mau di lapangan. Namun, kami juga ikut Kejawen: Bersih desa, wayangan
Murwad Kolo. Anehnya, aliran tarikat kami Syatariyah, bukan Naqsyabandiyah.
Kalau bulan Syura, kami selamatan Rebo Wekasan, yang aslinya milik aliran
Syiah. Pada selamatan ini, kiai kami menaruh gentong (tempat air yang besar
terbuat dari tanah) dengan air yang penuh. Ke dalamnya dimasukkan rajah -kertas
yang ditulisi huruf Arab yang ruwet, entah apa bunyinya. Setelah kenduri, kami
antre minum airnya. Dengan ciduk yang sama: tidak terpikirkan itu sebagai
sarana yang efektif untuk menularkan virus hepatitis. Itulah peringatan meninggalnya
Sayidina Hasan dan Husein, putra Sayidina Ali dan Sayidah Fatimah, yang berarti
cucu Rasulullah.
Lebih aneh lagi,
aliran politik keluarga kami adalah ini: Masyumi. Bahkan, saya ingat, gambar
pertama yang bisa saya buat ketika kecil adalah lambang partai itu: Bulan
bintang. Dan ketika terjadi Gestapu/PKI di tahun 1965, sepupu-sepupu saya yang
sudah dewasa semua jadi anggota Banser.
Suatu saat saya
dicap sebagai Muhammadiyah. "Lihat dia dari keluarga Masyumi," kata
seorang tokoh. Di lain kali saya tidak diterima di kalangan Muhammadiyah.
"Dia tahlil," kata yang lain. Saya sendiri tidak peduli, saya ini
orang apa. Semoga di langit sana tidak ada pengelompokan seperti itu. Lagi
pula, kini, suasana juga sudah tidak seperti itu lagi. Perbedaan dua golongan
itu sudah kian cair.
Asal-usul
keluarga kami adalah pelarian dari Jogja. Yakni setelah Pangeran Diponegoro
kalah karena ditipu oleh Belanda. Para panglima perangnya melarikan diri,
antara lain ke timur, ke Banjarsari di selatan Ponorogo. Lalu beranak-pinak dan
ada yang membuka hutan di timur Gunung Lawu untuk dijadikan kampung: Takeran.
Sekaligus jadi pusat Pesantren Sabilil Muttaqin.
Karena saya dari
jalur wanita, ibu saya tidak tinggal di pusat keluarga itu. Ibu harus ikut
bapak saya. Bapak saya adalah abdi di pusat keluarga itu, tapi kemudian kawin
dengan ibu saya. Jadilah bapak-ibu saya tinggal di desa, 6 km dari pusat
keluarga itu. Jadi keluarga tani, kemudian jatuh ke buruh tani.
Sampai tamat
SMA, saya belum peduli dengan tanggal lahir dan karena itu juga tidak pernah
bertanya ke bapak. Hidup di desa, waktu itu, tidak ada administrasi yang
memerlukan tanggal lahir. Ketika sudah amat dewasa dan saya bertanya kepada
bapak mengenai kapan saya dilahirkan, jawabnya tegas: Selasa Legi. Tapi,
bukankah setiap 35 hari ada Selasa Legi? "Waktu itu," kata bapak saya
sambil berpikir keras, "ada hujan abu yang sangat hebat." Maksudnya
ketika Gunung Kelud meletus. Begitu hebatnya sampai desa saya yang jaraknya
lebih 100 km dari gunung di Blitar itu dalam keadaan gelap selama sepekan.
Tentu, saya
malas melakukan riset kapan saja Gunung Kelud meletus. Bagi saya, tidak tahu
tanggal lahir tidak penting-penting amat. Saya putuskan sendiri saja: Saya
lahir tanggal 17 Agustus 1951. Itulah tanggal lahir yang secara resmi saya
pakai di dokumen apa pun sampai sekarang. Tanpa dukungan surat kenal lahir.
Tapi sudah diakui di banyak negara. Buktinya, saya tidak dianggap
memalsukannya.
Bukankah bisa
ditelusuri kapan Gunung Kelud meletus? Soalnya bukan hanya itu. Bapak saya kemudian
menyebut, ketika Gunung Kelud meletus, saya sudah mulai bisa merangkak!
Kini, setelah
ganti liver, kian tidak jelas lagi saya ini berumur berapa. Badan saya berumur
56 tahun, tapi hati saya belum lagi berumur 25 tahun. Apakah harus dijumlah
lalu dibagi dua? Atau masing-masing diberi bobot dan nilai? Lalu, bobot dan
nilai dikalikan seperti ajaran ilmu manajemen problem-solving yang sangat
memengaruhi saya kalau ambil keputusan?
Untuk apa juga
saya pikirkan. Tiwas nanti merasa ge-er karena hitungannya jatuh bahwa saya
baru berumur 38 tahun atau 45 tahun. Untunglah, saya belum pernah merayakan
ulang tahun sehingga tidak kian ruwet memikirkannya. Ulang tahun saya adalah
Selasa Legi. Titik.
Yang lebih saya
pikirkan adalah bagaimana hati baru itu bisa kerasan menjadi "keluarga
besar Dahlan Iskan". Dan, rasanya bisa. Sampai 1,5 bulan setelah ganti
hati ini, kondisi saya terus saja membaik. Semua parameter darah normal. Yang
juga menggembirakan saya adalah: sekarang saya bisa berkeringat.
Sudah tiga tahun
saya tidak pernah berkeringat. Habis jalan jauh pun tidak berkeringat. Kini,
begitu habis makan, langsung berkeringat. Juga setelah sedikit senam atau
joging. Saya memang harus banyak senam, terutama yang bisa membuat dada saya
mekar lagi. Mengapa? Selama ini rongga dada saya ternyata dalam proses
mengecil. Ini karena liver lama saya juga mengecil. Jadi tulang-tulang iga ikut
bergerak ke dalam, berusaha menyesuaikan dengan ruang yang dilindunginya.
Antara hati dan tulang iga, secara alamiah, memang tidak boleh ada ruang
kosong. Ketika hati mengecil, tulang iga menyesuaikannya.
Saya sendiri
tidak menyadari dan tidak mengetahui itu. Tahunya ketika anak wanita saya
bertanya kepada dokter: apa saja kesulitan dokter dalam melakukan transplantasi
liver malam itu? Dokter mengatakan, "Hampir tidak ada kesulitan apa
pun". Kecuali satu: Rongga dada saya sudah mengecil. Akibatnya, ketika
dokter mau "memasang" liver baru di ruang yang ditinggalkan liver
lama, ruangnya agak terasa kesempitan. Sehingga menaruhnya jadi agak sulit.
Sesak. Liver baru masih dalam ukuran normal, bukan? Itulah sebabnya saya
memperbanyak senam agar liver baru saya bisa "bernafas" dengan lebih
lega dan itu berarti membuatnya semakin kerasan tinggal di dalam badan saya.
(bersambung)
September 26,
2007
Kini Ada
Simbol Mercy di Perut Saya (Sebuah Penutup)
Pengalaman
Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (32-Habis)
ADA kesan yang
mendalam bahwa sakit saya yang parah kemarin-kemarin itu karena saya kerja
terlalu keras. Seorang ibu sampai menasihati anaknya begini: Jangan kerja terus
seperti itu. Nanti seperti Pak Dahlan Iskan!
Setelah menerima
SMS dari Saudara Socrates, teman di Batam yang lahir di Padang itu, saya jadi
merasa bersalah. Ternyata, saya kurang pandai menjelaskan bahwa sakit saya ini
bukan karena kerja keras, tapi karena saya terkena virus hepatitis B. Memang,
setelah virus itu berkembang menjadi sirosis dan kemudian kanker, sebaiknya
tidak kerja keras lagi. Tapi, itu bukan berarti akan menyembuhkan sakitnya,
melainkan memperlambat saja perkembangannya.
Tentu
memperlambat juga amat baik. Hanya, saya tidak memilih itu karena saya punya
filsafat sendiri dalam menyikapi umur manusia. Saya memilih berumur pendek tapi
bermanfaat, daripada umur panjang tapi tidak bisa berbuat banyak. Jalan pikiran
saya itu biasanya saya ungkapkan ke teman-teman dengan istilah: intensifikasi
umur.
Tentu kalau
masih ada pilihan lain, saya akan memilih yang terbaik. Misalnya, ya berumur
panjang, ya bermanfaat.
Tentu, saya akan
merasa sangat berdosa kalau gara-gara tulisan saya ini banyak orang takut
bekerja keras. Bangsa ini memerlukan puluhan juta orang yang gigih.
Kalau saya akan
dijadikan contoh jelek, jangan dikaitkan dengan kerja keras, melainkan kaitkan
saja dengan kecerobohan. Misalnya, jangan sampai terkena virus hepatitis
seperti Pak Dahlan Iskan!
***
Kesan yang lain
dari serial tulisan saya ini adalah bahwa rumah sakit-rumah sakit di Tiongkok
hebat. Sampai-sampai beberapa dokter menghubungi saya bagaimana kalau mereka
studi banding ke Tiongkok untuk belajar manajemennya.
Kepada para
dokter itu, saya bilang bahwa ide tersebut kurang tepat. Belajar manajemen dan
pelayanan rumah sakit jangan ke Tiongkok. Manajemen dan pelayanan rumah
sakit-rumah sakit kita, secara umum, lebih baik. Terutama yang swasta. Memang,
belakangan ini semakin banyak rumah sakit di Tiongkok yang lebih modern, tapi
masih belum mencapai tingkat kecanggihan seperti di Singapura, bahkan di
Malaysia sekalipun. Masih perlu satu kurun lagi untuk mencapai tahap itu. Ini
karena, meski secara fisik dan peralatan sudah amat modern, carry over problems
masih terbawa. Kebiasaan lama orang-orangnya tidak bisa begitu saja berubah.
Saya sendiri
sering berdebat dengan petugas kebersihan toilet di Graha Pena Jawa Pos
Surabaya mengenai pertanyaan ini: sudah bersihkah toilet ini? Saya menilai
belum. Tapi, petugas menilai "sudah amat bersih". Saya bisa memahami
itu karena toilet ini mungkin sudah lebih bersih daripada kamar tidur di
rumahnya sekalipun.
Saya tidak bisa
marah karena tahu berapa gajinya dan bagaimana latar belakang ekonominya.
Biasanya, saya hanya memberikan contoh dengan cara mengelap sendiri
bagian-bagian yang kurang bersih itu di depan dia. Lama-lama standar
kebersihannya berubah. Tapi, memang perlu waktu dan kesabaran.
Kalau toh mau belajar
ke Tiongkok adalah mengenai keseriusan riset dan semangat untuk majunya. Karena
mereka sangat unggul di situ, saya yakin tidak lama lagi rumah sakit di
Tiongkok akan mencapai tahap seperti Singapura, lebih cepat daripada waktu yang
kita perlukan.
Kecepatan itu
akan fantastis kalau saja Tiongkok mengizinkan berdirinya rumah sakit swasta.
Sampai sekarang, semua rumah sakit masih milik pemerintah. Rumah sakit juga
menjadi sentral semua urusan kesehatan karena tidak boleh ada dokter praktik di
sana. Semua dokter fokus bekerja di rumah sakit.
***
Berapakah biaya
yang saya keluarkan untuk mereparasi organ-organ saya itu? Kalau di penutup
tulisan ini saya memberikan isyarat jumlahnya, itu sudah meliputi semua
pengeluaran. Biaya operasinya sendiri tidak besar untuk ukuran saya. Mungkin
seharga rumah tipe 100 di lokasi yang sedang.
Seandainya saya
hanya punya rumah seperti itu pun, saya akan jual kalau harus melakukan
transplantasi ini. Itu juga yang dilakukan bapak saya ketika ibu sakit: Menjual
apa pun, termasuk alat-alat tukang kayunya, dan satu-satunya. Kalau waktu itu
tidak menjual rumah, itu karena tidak akan ada orang yang mau membeli rumah
lantai tanah di pelosok desa.
Dari seluruh
pengeluaran, yang terbanyak adalah untuk pendukungnya. Misalnya, transportasi
lokal, akomodasi, dan konsumsi saya sekeluarga, wira-wiri saya sekeluarga dari
Indonesia ke Tiongkok, dan sebagainya. Biaya itu juga sudah termasuk pengobatan
sejak terjadinya muntah darah pada 2005.
Jadi, biaya
terbesar sebenarnya bisa ditekan sesuai dengan kemampuan. Misalnya, membatasi
keluarga yang harus wira-wiri. Di Tiongkok juga jangan tinggal di hotel, tapi
cari apartemen murah saja. Itu pun sewa saja. Misalnya, sewa enam bulan (tidak
bisa sewa kurang dari enam bulan).
Transportasi
yang bagaimana juga memengaruhi besarnya biaya. Naik kendaraan umum? Taksi?
Beli mobil sendiri? (Kebetulan saya beli mobil kelas Toyota Corolla dan itu
berarti juga harus punya sopir). Makan dengan masak sendiri atau setiap makan
ke restoran? Dan banyak lagi. Satu orang dan yang lain tidak akan sama. Kalau
semua biaya itu ditotal, untuk kasus saya ini, biaya operasinya sendiri tidak
sampai 20 persennya.
***
Semua itu tidak
ada artinya dibanding nilai kesehatan yang saya peroleh. Tapi, juga sekaligus
menyadarkan betapa mahalnya sehat itu. Imunisasi yang sekali suntik Rp 70.000
memang mahal. Tapi, apa artinya dibanding yang harus saya keluarkan ini?
Saya ingat
kata-kata bijak di laboratorium Prodia: Waktu muda mati-matian bekerja sampai
mengorbankan kesehatan untuk memperoleh kekayaan. Waktu tua menghabiskan
kekayaan itu untuk membeli kembali kesehatannya -dan banyak yang gagal.
Kebetulan, saya
tidak gagal. Dan lagi, saya kerja keras tidak semata-mata untuk mencari
kekayaan. Di dunia ini banyak orang yang kerja keras tanpa bermaksud kerja
keras. Atau sekadar hobi. Mainannya ya kerja keras itu. Seperti Pak Moh.
Barmen, tokoh olahraga di Surabaya. Mainannya ya mengurus sepak bola itu.
Juga banyak
sekali orang kerja keras yang karena didorong niat mulia -dan kekayaan hanya
datang membuntutinya.
***
Kini saya tidak
hanya hidup baru dengan liver baru, tapi juga dengan tanda baru di kulit perut
saya. Yakni, tanda mirip simbol mobil Mercy (Mercedes Benz), bekas sayatan dari
tiga arah yang menyatu di tengah. Boleh juga dibilang sayatan dari satu titik
di tengah ke tiga arah. Tapi, simbol Mercy di kulit perut saya itu tidak
sempurna. Seperti simbol Mercy yang digambar oleh anak berumur tiga tahun.
Jelek tapi tetap terlihat Mercy-nya. Jelek wujudnya, tetap mahal citranya.
Kini saya punya
dua Mercy. Yang satu, yang di rumah, adalah Mercy seri 500 keluaran 2005 yang
dibeli dengan harga sekitar Rp 3 miliar. Satunya lagi "Mercy" di
kulit perut saya. Jelek, tidak tahu seri berapa, tapi kira-kira sama harganya.
(TAMAT)
Tulisan
bersambung Pengalaman Pribadi Dahlan Iskan Ganti Liver berakhir hari ini pada
seri ke-32. Mulai besok disambung dengan Hati Baru Menjawab. Dahlan Iskan akan
menjawab e-mail dan SMS dari pembaca.
September 27,
2007
Mulai Hari
Ini Dahlan Iskan Menjawab
Hati Baru
Menjawab (1)
Serial tulisan Pengalaman Pribadi Dahlan
Iskan Menjalani Trasplantasi Liver mendapat banyak tanggapan dan apresiasi
pembaca. Ribuan SMS dan e-mail masuk. Mulai hari ini Dahlan Iskan menjawab.
Ijazah Aliyah,
Kok Bisa Sukses?
Ass… pak Dahlan
smg cpt semboh & beraktifitas lg, sy salah st pengemar bpk sblm sy baca
jawa pos pasti sy cari pengalaman prbd bpk, mau nanya gmn pnglm Bpk ko’ bisa
berhasil dengan ijasah Aliyah kayak saya, tlng kpn d tulis saya mau bl koran
nya soalnya sy tdk mampu untuk langganan dan ma’af klau ganggu bapak.
Wassalamu’ alaikum Wr.Wb. Anton taufani prenduan sumenep madura
081703401XXX
"Uzdlah"!!
Dan orang Madura paling berani itu. Kenapa merantau menjadi salah satu kunci
sukses? Bisa lebih fokus dan tekad. Asal jangan sering-sering pulang kampung,
he he, he…
Penuh Filosofi
Ass.. wr.. wb!
Maaf pak mggnggu! Nama sy Maul Gani! Sy s’rang MHS UNHALU (UNIVERSITAS
HALUOLEO)!jrsn MANAJEMEN! Di Kendari, Sul-Tra! Tiap hri sy suka m’baca tulisn
dri Bapak! Sy sng kt2 filsaft! Apa Bapak sdh mngeluarkan buku ttg filsafat,
pak?
085241950XXX
Saya bahkan
belum pernah menulis buku apa pun. Saya bukan orang istimewa. Itu bukan
filsafat kok, hanya apa yang muncul di pikiran saja. Kalau toh saya dipaksa
nulis buku filsafat, pasti tidak ada penerbit yang mau menerbitkannya….
Ingin Ikut Tulis
Kisah Operasi …
Wah salut nih
sama bpk, br sembuh brp hari dah nulis kisah sendiri sdemikian panjang, detail,
dan sarat psan. Oya pak, prknalkn sy wahyu, dr magetan juga lo pak, rumah sy
utaranx kali tinil, 2km arah utara trminal baru mgtn. Sy dah pernah 2 kali
oprasi bsar. 2 kali oprsi kecil. Meski kasus beda, bnyk kmiripan yg sy alami
pascaoprasi. Sy br myadari trnyata sbnarnx sy pun pny kisah yg mnarik jg u sy
abadikan. Plg tdk sy hrs pny catatan smacam diary yg akan sy baca lg ntar klo
dah tua, dan u cucu sy nanti.. Hehe. Pasti mreka akan bangga pny nenek yg
sdemikian tegar ,meski crita yg sy pny
ga panjang sperti bpk, hny sbatas yg sy ingat saat itu. Pak is yg sy hormati
& sy kagumi (sy panggil pak is sj biar sama spr sy panggil kakak sy, mbak
is.. Hehe) klo boleh usul kisah bpk itu bgmn klo dbukukan & dterbitkn.
Soalnx bgus & unik bgt, sy yakin pmbaca jp psti byk yg spakat. Ok bpk.. sy
doakn bpk cpat pulih kmbali, dan smoga livernx ga rewel..Nwn
08995079XXX
Jangan kecil
hati. Kalau Anda mau, tulisan Anda bisa juga kami muat di internet, orang
sedunia bisa membaca. Tidak harus di koran. Ada juga lho (nah, saya pakai kata
"lho" agar lebih kelihatan Magetannya, he he..) pembaca yang kirim
SMS bahwa operasi saya itu sebenarnya kan biasa saja. Yang beda hanya karena
dimuat di koran. Saya kira pendapat itu benar.
Liver Baru,
Jangan Kangen Babi Ya!
Memohon kpd
liver Bapak yg br untk jngan skali2 kangen akan dging babi..! Maaf apa sblumnya
Bpk prnah mkan dging babi ? Smg saja tidak..Wass
08123454XXX
Seumur hidup
saya belum pernah makan daging babi. Saya penggemar bumbu bali ikan gabus. Atau
ikan woku belanga. Sampai hari ini tidak ada tanda-tanda keinginan itu dari
liver baru saya. Apa mungkin ya suatu saat ada ilmuwan Islam yang bisa
menciptakan binatang yang bentuk dan rasanya persis seperti babi tapi asal
mulanya diambilkan dari sel kambing? Yang ada sekarang baru bakso rasa daging,
tapi bukan daging. Ini ditemukan oleh para penganut vegetarian untuk mengatasi
kekangenan mereka akan daging. Kalau penciptaan binatang baru itu bisa
dilakukan, alangkah banyaknya penggemar daging babi yang mau berislam? Bukan
tidak mungkin lho. Kan sudah ada rekayasa biologi sekarang ini?
Tiga Sayatan,
Nilai Tetap Tinggi
Mnrt saya pak
dahlan ngga perlu memesan silicon scar treatment yakinlah sekalipun punya 3
sayatan perut, bapak tetap punya nilai jual yg tinggi he..,he. Tp aku takut
keinginan utk memperbaiki perut, apa bukan keinginan liver baru?
081373870XXX
Maksud saya,
sekalian uji coba. Kalau berhasil, bisa jadi agennya. Untuk dijual ke ibu-ibu
yang sekarang mulai lebih memilih melahirkan dengan cara operasi caesar, he he…
dasar otak dagang!
Dapat Info dari
Tuhan?
Bapak kok tahu
klau wajah hitam cak nur tidak ada hubungannya dg kemurkaan tuhan! Apakah bapak
dapat info dr tuhan?
085231044XXX
Pertanyaan yang
kritis dan adil. Saya ternyata sama emosinya dengan yang memastikan bahwa itu
karena dimurkai Tuhan. Astaghfirullah!! Seharusnya saya menggunakan kata
"belum tentu karena dimurkai Tuhan". Terima kasih. Yang pasti
(menurut ilmu kedokteran) itu karena sirosis.
Estimasi Sukses
Operasi
Pertama, ane
ngucapkan slamat. Kedua, mo nanyak dulu, pa bung Dahlan yakin btul dgn estimasi
dokter ttg masa aktif hidup bung Dahlan pasca transpalansi itu.?
081917312XXX
Dokter tidak
pernah menjanjikan saya bisa bertahan berapa lama. Yang dia estimasikan hanya
operasinya 99,9% berhasil. Selebihnya di tangan Tuhan dan bagaimana saya
menjalani hidup. Ada yang satu minggu sudah meninggal ada yang 15 tahun masih
segar-bugar. Saya sudah siap untuk mati sejak mau operasi. Jadi tidak ada
masalah kan?
Ayo Bangun
Kampung
Ass. Wr. Wb.
P.DAHLAN.. Smg cepat sembuh & dpt cpt plg kembali ke tanah air.. Aku baru
tau ternyata Bpk ini berasal dari PSM Takeran - MGT, saya hampir tiap hari
melintasi kampung BPK, pembgn/kemajuan ekonominya ya itu2 aja, apa tdk ada
keinginan di hati BPK, untuk membgn kampung kelahiran Bpk.. Wass ( dari
Sutrisno - MGT)
081335339XXX
He he…jangan
memanas-manasi saya untuk nyalon bupati Magetan ta. Sudah mulai masuk masa
kampanye ya? Anda ikut nyalon?
Konsultasi
Dokter
Slmat pgi pak
dahlan, saya ska skali bca pngalman bpk yg ad dikoran kaltim post, saya sllu
mengikti crta bpk tnpa trlwat, saya pgn tau ap gjala2 yg bpk rskan sma dgn yg
dirskan bpk saya krn awal bln 9 bpk saya cek up diRS hsilx bpk saya trkna
sirosis. saya krang mngrti mngenai crta pak dahlan diepsd 17 yg
mnybtkan"kl tdk pke kaos kaki prut saya lngsng kmbung" ap hbnganx dgn
kaos kaki? ap org yg kna sirosis bdanx krus? mhon pak dahlan bsa mnjlskan
diepsde brktx
0852467XXX
Setelah baca
episode berikutnya, sudah jelas bukan? Yang harus disadari pertama-tama adalah:
saya bukan dokter. Datanglah ke dokter (lho kok seperti nasihat dokter di
rubrik kesehatan majalah-majalah ya).
Tolong Berantas
Korupsi Pak!
Ass wrwb, pak
iskan gmn kabarnya? Semakin membaik khan? Sy slalu berdoa unt kesembuhan
bpk,berhub sy tdk pinter berdoa, sy cuman baca alfatihah 3x stlh sholat khusus
unt bpk. Semoga allah swt memberkahi, amin. Tolong jgn lupa, kalo benar2 dah
sembuh, tepati janji bpk unt memberantas penyakit di negara kita, terutama
korupsi. Biar orang2 miskin bisa mendapatkan obat gratis yg berkualitas bagus.
Selama ini orang kaya aja yg bisa berobat, org miskin gak boleh sakit, tapi hrs
langsung mati, soale gak punya duit buat beli obat. Mohon perhatian dr bpk.
Semoga allah swt memberkahi setiap langkah bpk. Amin. Wassalam.
08123350XXX
Jangan terlalu
berharap kepada saya. Saya orang swasta. Saya orang biasa seperti Anda. Tanpa
jabatan apa pun, kecuali di perusahaan sendiri…
Kok Nggak Terjun
Politik Praktis?
Selamat pgi pak
dahlan, maaf meggangu istirahat bapak, sy pengagum bpk dr bali, sy demen
ngikuti tulisan bpk, aplgi seri tlsan ini, sderhana bahasanya namun sarat
makna, sy ikut mdoakan smg bpk dberi umur panjang, agr dpt lebih lama bkiprah
demi bangsa, kenapa bpk tdk terjun lgsg ke politik praktis, mgkn bpk bs mberi
warna jagat perpolitikan indonsia.
0818545XXX
Di Tiongkok lagi
musim panas. Jangan tambah manas-manasi ya…he he…
Ingin Orang
Miskin Berubah
Slamat pgi pak,
bgm kndisi bp skr sht aja ya, sy ngikuti pgalamn prbdi bpk yg d tls di kaltim
pos sy salut, pertnyan sy bgm kodisi sm spt bp tp tdk ada biaya yg ke2 tlg
ditls bsr2 di harian koran selrh indo bhw di wil kaltim sdg krisis air dan pln
tp anggta dwn yg diurus cm DAU, apa bpk brani mbangun kaltim
Ssssssstttttt….
sedang mau pemilihan gubernur kan?
Pak dahlan
ngimana solusiya org yg nda punya uang sedangkan dia pengin hidup utk makan aja
mereka susah apa lagi utk beli obat ngapain juga kita bil. kasihan klu tidak
ada solusiya tetap tdk akan merubah keadaankan
081347070XXX
Jangan takut.
Waktu saya lebih miskin dari Anda (yang waktu itu tidak mungkin mampu beli
sepatu, apalagi kirim SMS), saya juga berpikir seperti Anda ini kok.
Suami Saya
Liver, Gejala Serosis?
Smg cpt pulih
pak. Suami sy jg skt liver tp tdk parah. Apakah awalnya bpk jg begitu? Atau
langsung tahu bhw itu sirosis? Maaf sy br baca yg bag 11.Trm ksh.
081336422XXX
Pastikan dulu
karena hepatitis atau bukan? Kalau hepatitis B atau C? Atau sebab yang lain?
Soalnya penanganannya beda. Saya dulu terlambat tahu bahwa sudah telanjur
sirosis parah. Waktu masih sirosis awal pun, sebenarnya sudah ke dokter, tapi
memang hanya diberi tahu bahwa Anda sudah sirosis. Tapi tidak dijelaskan
bahaya-bahayanya. Jadi saya agak mengabaikannya.
Bagi Kiat Sukses
Slmat sore Pak!
Mgkn bisa berbagi tntang kiat2 Bpk untuk bs sukses dunia & akhirat? Terima
kasih sblumnya. Puput
08883872XXX
Sbkn u byk bkrj
krs spt ummnya org yg dlm dhpnya bs mrh sks. Paham kan, Puput?
Hati Baru
Menjawab (2)
Masih seperti
Dulu, Penuh Joke
Sy belum lihat
ada perubahan2 di tulisan bpk msh seperti dulu padat berisi diselingi joke2
segar. Kapan bukunya dilaunching? Smg cepat pulih stamina bpk utk terus berkarya.
08123122XXX
Buku akan terbit
dalam tiga bahasa. Yang Indonesia, mungkin tanggal 22 Oktober, bersamaan dengan
kedatangan saya di Surabaya. Yang Mandarin dan Inggris, menunggu lebih lama
sedikit. Penerjemahan ke Mandarin dilakukan tim redaksi harian Guoji Ribao
(Grup JP), yang Inggris masih diedit oleh Mr John Mohn, master jurnalistik di
Indiana, USA, sana.
Pekerjaan
Pertama Guru Madrasah
Ass.Wr.Wb. Saya
mau nanya, apa pekerjaan pertama Pak Dahlan yg menghasilkan uang/gaji? Bapak
masih ingat ndak kapan kejadiannya? Wass. (Uray Iskandar-Pontianak)
08125744XXX
Guru madrasah di
Karangasam, Samarinda. Itu tahun 1967.
Kuliah
Pengalaman Pribadi
Membaca artikel
Pak Dahlan tentang transplantasi liver, saya cukup terkesan. Tapi akhir2 ini
kok terkesan terlalu melebar dan spt sedang memberikan kuliah, bkn pengalaman
pribadi. Semoga segera sehat kembali.. -ming, sby.
08123270XXX
Pengalaman
pribadi memberi kuliah, atau memberi kuliah pengalaman pribadi. ha ha…
Alamat RS di
Tianjin?
Saya mina tolong
alamat RS Liver di Tianjin itu. Thx. GBU. Joshep.
03170183XXX
Nama RS: Di Yi
Zhong Xin Yi Yuan. Alamat: Nan Gai Qu, Fu Gang Lu. Saya tunggu…
Siapa Liver
Baru?
Asslmkm…Tulsan
ke 23 bpk blg dpt liver made in 1985-an, maaf knp ngak bpk lanjutin liver itu
punya siapa, dr ras mana, gimana prosesnya, byr apa gratis dll, tlsan ke 24 kok
topiknya lngsung tntng wjh yg menghitam dst, pdhl tunggu2 lho pak..Wasslmkm. _=
hamid kudus
081325350XXX
Semua
di-rhs-kan. Kecuali info umum seperti umur tsb. Hubungan antara donor dan
pendonor di Tiongkok tidak boleh ada. Itu untuk menghindari masalah hukum di
antara dua pihak di kemudian hari. Juga bagian dari menghindari problem
psikologis. Saya sendiri ingin sekali mengetahui untuk berbuat sesuatu, tapi
tidak diizinkan. Kalau donor hidup, tentu mau tidak mau kita bisa tahu
semuanya.
Ciri Virus
Hepatitis B
Saya pembaca
setia Manado Post. Saya mengikuti cerita transplantasi lever anda. Apa
ciri-ciri orang terkena virus hepatitis B? Apakah lever yang terkena kanker
setelah transplantasi lever, virus hepatitis B dan kanker "mati" ? Ly
(Manado)
081356100XXX
Saya bukan
dokter lho Ly, tapi kata dokter, kita tidak akan tahu dan tidak merasakan
apa-apa ketika virus itu sudah berada di liver kita. Satu-satunya cara untuk
melihat di liver kita ada virus itu atau tidak, hanya dengan tes darah. Jangan
hanya lihat SGOT-SGPT, tapi juga HBS-Ag dan kelompoknya. Ketika badan selalu
sehat, tidak akan terasa apa-apa. Tapi, saat badan lemah dan virus menyerang,
biasanya badan panas sekali. Ketika badan panas, kita baru bertanya kita ini
sakit apa ya? Lalu baru mau tes darah. Nah! Ternyata hasil tes menunjukkan
sudah ada virus hepatitis.
Kalau badan kita
panas dan kita merasa itu panasnya hanya karena flu, lalu tidak tes darah, ya
kita tidak akan tahu. Tahunya nanti, kalau sudah parah. Lalu jadi sirosis. Lalu
tumbuh kanker. Setelah transplan, tidak tentu. Kalau kanker telanjur menyebar
ke mana-mana, setelah transplan pun ada kemungkinan liver baru terkena lagi.
Dalam kasus saya, sudah dinyatakan (oleh lab) liver baru saya bersih dari
hepatitis dan sel kanker. Terlalu panjang ya, maaf.
Merasa Keberatan
Saya keberatan
dgn tulisan pribadi anda yg mncapai ’17 seri’ smp skrg. Saya tau itu koran
anda, tp sy mhon anda brsikap dwasa. Jgnlah sprti anak kecil.
08125744XXX
Huuuu. Uhuk.
Uhuk. Uhuk….
Analisis Operasi
Bung dahlan!
coba anda analisis persamaan. Perbedaan operasi hati nabi Muhamad dg operasi
sampeyan!
085649936XXX
&H@QS^WX@#FPC>$$.
He he…paham kan?
Imunisasi
Hepatitis kok Nggak Ngetop?
Pak Dahlan,
sbtlnya imun hepatitis b itu dimulai thn brp di indonesia? Dulu2 kok gak ngetop
ya ingetnya ms kecil cm imun cacar aja? Salam-ekies Jakarta
0817821XXX
Rasanya sejak
1979-an, sejak ada gerakan PKK dan posyandu. Dulu saya juga hanya tahu
imunisasi cacar. Bekasnya masih jelas sampai sekarang karena setelah mennjalani
itu kulit jadi seperti borok. Dulu nyacarnya kan pakai benda tajam… Tapi itu
sekaligus mengingatkan bahwa kita pernah dicacar kan? Coba, tanya anak
sekarang: sudah dicacar belum? Pasti dia akan lihat catatan medis dulu. Kalau
generasi kita ditanya begitu, njawabnya gampang: lihat nih, lengan kiri saya!
Ingin Belajar
Menulis
Bapak, saya
kagum sekali dgn tulisannya yg sangat lugas dan enak dibaca. Bgmn saya dpt
menulis sebagus bapak? Apa saya dpt belajar mjd penulis yg bagus?
03171930XXX
Harus
transplantasi liver dulu, he he.. Lihat dari sms anda, tulisannya anda juga
lugas dan enak dibaca.
Trik agar Tak
Berkembang
Nama sy DAYA, 30
thn, sy brasal dr lomaok NTB, penyakit bapak sm dngan penyakit yg sy derita sekarang
ini yaitu hepatitis B, apa boleh dikata bg sy ini smu takdir, sy mw tax slama
ini kira2 apa trik2 untk menjaga agar verus tdk cpt berkembng coz kl sy ganti
lever kyx g mungkin coz biayanya terlalu mahal, tentu sy tdk mampu pak…!
081917476XXX
Belum jadi
sirosis kan? Kalau belum, jaga badan agar terus sehat. Hindari situasi yang
bisa bkin anda kena flu. Kalau telanjur sirosis, ikuti nasihat Prof Shao:
jangan kerja keras, jangan lelah, jangan jalan cepat, jangan marah/kesal/emosi,
banyak istirahat, jam 9 malam harus sudah tidur, jangan minum
alkohol/tape/durian/tuak, jangan waswas (sekarang ada buku berjudul La Tahzan!
yang laris), tengah hari tidur sebentar, jangan serba kesusu. Itu semua
memegang peranan 80%, obat hanya 20%. Gembira! Ceria! Jangan risau!
Mimpi Majukan
Olahraga
Ass.alaikum, nm:
yudhy seno prakoso 26 thn dr salatiga jateng, Sy mmpy mimpi utk membangun
olahraga indonesia mnjd diakui n disegani bangsa2 diselurh dunia, saat ini sy
mlth klub bolavoli amatir, atlet2 yg sy latih usia 13-17 thn, bbrp diantarny
mpy tinggi bdnny diatas 190cm, dgn hrpn tinggi bdn max bs 200cm, dgn modal
tinggi bdn max hrpn sy bs bersaing dg bolavoli negeri ras kuning/eropa, modal
yg skg kami miliki hny smgat kerja krs pntg menyerah serta bersandar pd ALLAH,
Bapak apakah mimpi sy realistis??? mengingat minimny perhatian pemerintah
kota/prop thd klub km dan tdk adany sponsor/bpk angkt d klub kami.
08562697XXX
Mimpi Anda
realistis sekali, cocok dengan nama Anda. Apalagi Anda fokus hanya di satu
bidang. Banyak orang gagal memulai apa pun karena pikirannya bercabang-cabang,
maunya menangani banyak hal sekaligus. Ini yang saya istilahkan "manajemen
yang musyrik". Tapi, ini bukan konsultasi manajemen lho ya. Saya tidak
punya kemampuan jadi konsultan manajemen.
GMN KL TLS BPK D
Bukukan
pak sy sk bc bk,
gmn kl tlsn bpk d bukukan sj coz sy jrg bl jw pos lg sjk ada jtv, ya pak ya
please….bc tlsn bpk sy jd kgn ma bpk sy yg sdh alm. -army mlg-
081805104XXX
tlsn sy pst
dibkkn hny Jumat, 28 Sept 2007 tbtny blm bs dpstkn n u pst bl kan?
Cari Data Profil
Pemimpin
Siang pak. Sy
mahasiswa petra sy dpt tugas dr dosen profile seorg pemimpin. Dan sy memilih
bpk sbg pemimpin dlm tugas. Tapi sy kesulitan data2 ttg bpk. Kmaren sy udah
browse d www.Jawapos. Tapi datanya masi kurang. Dmana sy dpt memperoleh profile
dan perj hidup selain d www.Jawapos.Thx
081331108XXX
Di Tianjin,
pasti dapat! He he…jauh ya? Kan bisa sambil nikmati musim gugur yang sejuk?
Tolong Beri
Harapan Teman Saya
Eca umur 13 thn.
saya membaca tlsn bpk dijawa pos, sy sangat kagum kpd bpk krn bpk sangat tabah
menghadapi penyakit bpk. sy ingin meminta pertolongan bpk. ada tmn sy punya
penyakit yg lmyn parah, dia sdh pts asa dn sprt tdk punya hrpn lg. sy ingin
memberix smngt, tp sy tdk tau bagaimana crx. mhn petunjuk bpk, unt memberi
solusi kpd saya unt memberi smngt hdpnya. mohon dibls. trm ksh.
08175182XXX
Aduh, Eca! Anda
baru berumur 13 kok sudah begitu hebat jiwa menolongmu! Sepulang saya nanti
saya akan tilp kamu. Remaja kita ternyata tidak hanya cerdas, cantik, dan peduli,
tapi juga sudah baca koran (he he takut nyebut Jawa Pos…).
September 29,
2007
Hati Baru
Menjawab (3)
Fotonya kok
Nggak Pernah Lihat Kamera?
Pujian yg mmg
pantas bp terima, kl saya tulis disini ngga’ akan cukup. Alhamdulillah bp
berhasil mjlni transplantasi liver dg lancar. Cuman, kenapa di setiap foto bp
koq pandangan bp tdk pernah mhadap kamera.. ? ( mey)
0811378XXX
Mey, bukan
sayanya yang tidak menghadap kamera. Tapi, kameranya yang tidak menghadap saya!
Hati dan Otak
Ada pemberian
Alloh yg lbh baik drpd otak, yaitu hati.
081330521XXX
Saya tidak tahu
persis, mana pemberian Tuhan yang lebih penting di antara hati, otak, dan
bagian yang lain. Yang jelas, banyak sekali perintah-Nya agar kita berpikir.
Sifat-Sifat
Acuan Jurnalis
Sifat2 wajib
para rasul i.e.sidiq,amanah,tabligh dan fathonah bisa dijadikan acuan jurnalis
dlm menunaikan tugas. Nah anda ikut pers Islam apa pers gila?
085645727XXX
Saya ikut
"hu"- nya Sathariyah.
Transplantasi
Hati Nurani
apakah di CHINA
sudah bisa trans plantasi HATI NU RANI ? menging at makin banyak pemimpin yg TI
DAK PUNYA HATI NURANI. salam dari mantan PU/PR mingguan SWADESI yg ter kena
wabah re formasi (Harso ko Soediro)
08129093XXX
Kalau Anda mau
bikin cabangnya di Indonesia, belum tentu laris lho, Pak.
Operasi Kelas
Ekonomi
Seandainya
operasi di lakukan di klas ekonomi, dan belum tau uang dari mana untuk bisa
melunasi tagihan rumah sakit. Kira2 apa bisa bapak melakukan sujud syukur
seperti dlm tulisan itu.
0811536XXX
Memang ada
filsafat seperti ini: Tuhan itu baik. Tapi, hanya uang yang bisa membuat orang
mengatakan bahwa Tuhan itu baik. Tapi, saya bukan penganut filsafat itu.
Puisinya Arsyal Al Habsyi alm, seniman dari Makassar, sangat baik: miskinku
alhamdulillah. kayaku alhamdulillah. sakitku alhamdulillah. sehatku
alhamdulillah. sedihku alhamdulillah. senangku alhamdulillah…
Aduh… Tumbuh
Tulang Rawan
Dokter tulang yg
bagus di kota apa?Soalnya tumit kaki bawah saya tumbuh tulang rawan.Saya tiap
pagi bangun tidur mesti baca J Pos,terutama tentang Pak Dahlan Iskan,adik saya
saat ini juga di Hangcouw belajar mandarin.
08125236XXX
Di Jakarta,
Surabaya, Medan, dan Makassar juga banyak ahlinya. Hallo Dok, tolooong rekan
kita ini (soalnya saya tidak boleh merekomendasikan satu nama secara terbuka di
sini).
Nyesal Tak Jadi
Dokter
Pak org tua saya
sakit maag dan diabetes.apa solusinya
08127415XXX
Saya sungguh
menyesal tidak jadi dokter….
Mengadu Penyakit
Kista
Isteri sy ada
kista di payudaranya apa itu berbahaya? Kami sdh ke dokter dan tindakannya
adalah menyedot kista tsb. Bgm menurut bapak?
03170155XXX
Hasilnya sudah
baik, kan?
Kalau Diabetes,
Gimana?
HM Ghufron
Bojone goro,saat sy sdg terkena deabit hg gula drh sy pernah men capai 466 dan
sy mhn bila dengar yg sakitnya kayak sy bisa sembuh.
085649131XXX
Teman saya,
Robert Lai itu, punya sakit yang sama. Tapi, sudah 10 tahun ini stabil dan
tidak pernah minum obat penurunan gula darah apa pun. Tapi, disiplin dietnya
luar biasa. Saya belum pernah lihat orang disiplin setinggi dia. Dia nanti
menemani saya pulang ke Surabaya. Penderita yang sama bisa ngobrol dengan dia.
Prof Sam Abede Pareno juga sukses menstabilkan gulanya bertahun-tahun. Saya
heran, seniman seperti dia juga bisa disiplin diet. Baru-baru ini dia menengok
saya ke Tianjin. Wah, sehat sekali. Banyak juga pembaca yang lain yang punya
kisah sukses, please bagi-bagi info dong.
Titip Pertanyaan
ke Prof Shao
Alm kakek, alm
kakak ipar semua pergi dgn penyakit spt Bpk tp krn keterbatasan biaya kami tdk
bisa membawa ke Luar Negeri, krnnya kami mengalami trauma pnjg, skrg 2 adik
ipar saya & 1 keponakan anak alm kakak ipar mengalami skt tsb walaupun
masih stadium rendah, tolong tanyakan pd Prof. Shao, apa benar penyakit tsb
menular, gmana cara penularannya dan antisipasi agar kami tdk terkena pnyakit
tsb.
081319400XXX
Semua dokter
akan bilang bahwa kalau itu mulanya dari hepatitis B, ya! Menular! Bisa lewat
air liur (ciuman, makan pakai piring/sendok/alat makan yang sama, gelas yang
sama, sikat gigi. Tentu dengan asumsi, air liur dari seorang penderita menempel
di alat-alat itu, lalu pindah ke mulut yang sehat), atau lewat darah
(transfusi, suntik pakai jarum yang sama, cuci darah dengan mesin yang sama
dlsb), atau juga lewat hubungan sexual. Kalau keluarga dekat, asumsinya tentu
dari air liur. Kalau sentuhan tubuh biasa atau lewat napas, tidak. Dok, tolong
kalau ada yang salah diralat. Bagi yang belum tertular, tapi sudah punya
kekebalan tubuh (karena sudah imunisasi hepatitis), tidak akan tertular. Tapi,
bagi yang belum kebal, segeralah imunisasi! Untuk tahu sudah kebal atau belum,
harus tes darah di lab (he he, saya tidak punya bisnis lab lho!)
Pak, Apa Sudah
Pulih?
Saya Ibu Meyanti
Mulyadi, sangat simpatik dgn Bapak, saya terus mengikuti perkembangan Bapak,
hanya sayang sewaktu diadakan Teleconference dgn Bpk SBY saya tdk ada di Jkt.
Apa Bpk sdh sehat menunggu pulih ? Saya terus mengikuti perkembangan Bapak,
saya baca dari Indo Pos setiap hari.
08128393XXX
Sangat baik, Bu
Mul. Sudah bisa nonton sepak bola di stadion baru Tianjin. Kemarin saya punya
tamu, orang Shenyang, transplant liver 4 tahun yang lalu. Enam bulan setelah
transplant sudah bisa mendaki gunung setinggi 1.000 meter.
Lawan Hepatitis
dengan Temulawak
Saya 50th,
domisili di Jkt, sejak 13th yg lalu mengidap hepatitis B dan dari pemeriksaan
dinyatakan virusnya masih tidur. Selama ini sy berusaha hidup sehat dgn menjaga
makanan dan sy minum temu lawak tiap hari yg dibikin sendiri, mhn saran Bpk apa
yg harus sy lakukan agar virus tsb tdk berkembang jadi sirosis?
0811107XXX
Kalau mau cara
murah, itu sangat-sangat-sangat tepat. Disiplin makan bergizi, jaga badan tetap
fit, jangan kena infeksi, jangan kena flu, demam berdarah, tifus, dan
sebangsanya. Anda hebat, bisa punya tekad seperti itu. Itu yang menurut Prof
Shao, 80 persen peranannya. Sudah 50 tahun belum sirosis, alhamdulillah.
Berarti tidak mungkin Anda akan meninggal di umur 49! (bercanda juga baik lho,
agar tidak stres. Tidak apa-apa kan?)
Konsultasi
Bisnis Lobster
Sy sngt
trinsfirasi dgn artikel bpk,ttg prgantian liver d lombok pos. Sy baru 3Bln selesai
kuliah mncoba merintis bisnis lobstr air tawar(LAT). Menurut otak bpk yg
brilian dan ati yg tdk sombong apa yg mesti sy lakukan? ERWIN.
0818545XXX
Yang utama,
jangan taruh bibit lobster di air panas! He he…(Maaf Bung Erwin, saya suka
humor -di samping suka makan lobster. Tapi, saya benar-benar nol di bisnis itu.
Justru saya nanti yang harus belajar ke Anda…lima tahun lagi). Orang bilang,
bisnis benda hidup (kecuali benda hidup yang satu itu….) susahnya luar biasa.
Harus tekun, dipelototi sendiri, dijalani sungguh-sungguh, dan harus dianggap
seperti merawat bayinya sendiri. Anda harus tahu kapan dia ngompol, badannya
anget, atau kapan haus. Dia belum bisa ngomong, jadi kitanya yang harus
benar-benar sangat dekat sepanjang hari dengan dia. Nah, selamat punya bayi
baru, bung Erwin. Semua bisnis, kalau mau sukses, tidak ada yang gampang.
Siang, malang, Anda harus memikirkan bayi itu. Mimpi pun harus mimpi bayi udang
itu. Kalau Anda belum bisa mimpi tentang dia, berarti Anda belum
sungguh-sungguh! Bagaimana?
September 30,
2007
Summa
Cumlaude dari Profesor
Hati Baru
Menjawab (4)
Setelah membaca
dan menghayati tulisan Anda sampai tamat, sebagai guru besar saya berikan
predikat summa cumlaude baik dari segi kognitif, afektip, psikomotor,
informatip, dan edukatip.
PROF. DR. dr.
BOEDIWARSONO
Saya tahu kok
prof suka guyon… he he… meski lebih suka nyanyi rock’n roll
Resep Santri
Cari Beasiswa
Gimana cari
terobosan bea siswa yg gampang, tulung pak perjuangkn nasib kami para santri
ini.
081359478XXX
Terobosan termanjur
adalah Anda harus belajar keras agar pintar sekali. Pintar saja tidak cukup.
Harus ada ’sekali’-nya. Kalau sudah begitu, akan banyak jalan -bahkan
terobosannya yang akan mencari Anda.
Untuk Apa Liver
Bekas?
Kalo anda uumek
soal lever baru gimana dng lever bekas anda apa boleh dminta ama SUMANTO?? Kan
sdh gak kanggo. Karnadi
0811311XXX
Hiiiii!!
Naudzubillah!! Wolowolokuwato saweg poso telung ndino!
Paling Rajin
Nulis di Koran Sendiri
Selain Atang
Ruswita, barangkali andalah yg paling rajin menulis dan harus dimuat di koran
milik sendiri. Kasihan redakturnya pak. Kapan tulisan bersambungnya usai?
0818343XXX
Bedanya, tulisan
beliau umumnya tentang nasihat agama, tulisan saya karya jurnalistik. Anda tahu
itu? He he… Kalau tulisan saya dikirim ke koran Anda, takut gak dimuat -bisa
Anda anggap kurang bermutu. He he…
Orang Ndeso
Ingin Kuliah
Di kampung saya
orang gede seperti pak lurah, pak kamituwo, pak bayan, sering membicarakan pak
dahlan iskan. Saya tinggal di desa nongkodono, ponorogo. Di kampung saya hanya
pak lurah yang bisa membeli koran. Bila ada berita pak lurah menceritakan pada
rakyatnya. Apakah orang ndeso seperti saya bisa kuliah dan menjadi guru smp
pak?
+6285259666XXX
Dari cara Anda
kirim SMS (maaf, SMS Anda kami potong hingga tinggal ¼-nya) yang panjang, saya
pastikan Anda akan bisa kuliah. Apalagi kalau biaya SMS-nya bisa dihemat.
Setuju Mas Mulyono?
Sama, Berobat ke
Tiongkok
suami sy
cirrocis skrg lg opname di rs 302 beijing, sy dpt info dr kel via koran bpk lg
berobat di Tianjin jg, kl gk bnr mhn maaf.
0811876XXX
Benar, saya di
Tianjin. Saya akan besuk suami Anda, bagi-bagi pengalaman. Tianjin-Beijing
hanya 1,5 jam naik kereta kok -karena keretanya cepat sekali dan gak pakai
glek-glek, glek-glek…
Persiapan Bila
Waktunya Tiba
Apa yg mmbuat pk
Dahlan kuat brthn? Tnttan profsi? Nurani? Religi? Dan apa yg pk Dahlan siapkn
jk wkt itu tiba, cpt atau lmbt?
085231437XXX
Semua makhluk
hidup punya naluri untuk bertahan hidup -meski ada juga yang tidak mau
menggunakannya. Kalau saatnya tiba? Beli kavling 1 x 2 meter tidak mahal, kan?
Bersatulah
Peramu Jamu
Saya meramu jamu
yg terbuat dr tanaman obat, yg khasiatnya sudah dibuktikan penderita infeksi
berat (banyak sekali nama penyakit yang diklaim Ibu Ivon bisa disembuhkan, tapi
terlalu panjang kalau dimuat di sini, Red) ingin menggandol bapak agar binis
saya sukses.
081805422XXX
Bagaimana kalau
orang seperti Ibu Ivon ini (yang jumlahnya ribuan), berkumpul lalu membuat satu
kekuatan agar obat tradisional indonesia bisa semaju obat dari Tiongkok? Banyak
sekali lho obat Tiongkok yang bahan bakunya diambil dari kita, meski dulu yang
membawa bibitnya ke sini juga rombongan Zheng Ho. Hallooo siapa yang bisa bantu
risetnya? Depkes? Universitas?
Setuju!!!
Lindungi Makhluk Lemah
Sy msh kepikiran
lever baru bpk. Sy ingin tahu pendapat bpk bila dikaitkan dg ajaran yg melarang
makan babi. Menurut sy, bukan hanya babi yg tdk blh dimakan, tetapi semua
makhluk hdp. Kita tdk dpt menciptakan kenapa mesti mengambil nyawa mereka? Kita
seharusnya melindungi makhluk lemah bkn malah memakan.
08123199XXX
Pak, kalimat
Anda yang terakhir itu saya setuju sekali. Lalu kita akan berdebat seumur hidup
apakah tumbuhan itu makhluk hidup atau bukan.
Ganti Liver,
Ganti Kalbu?
Katanya kalbu
itu ada di hati (liver) jika pernyataan ini benar, padahal liver bp sdh diganti
berarti kalbu bp ganti pula?
0811378XXX
Sudah baca seri
yang menguraikan bahwa qalbu itu artinya jantung (bukan liver), bukan?
Kapan Sirosis
Terdeteksi
Sya orang yg
menderita seperti bpk. sejak kpan bsa diket bahwa liver bpk kena siroses.
085649009XXX
Tidak tahu, tapi
15 tahun yang lalu, ketika menjalani USG, tahu-tahu liver sudah sirosis
(ringan). Karena ringan, saya anggap enteng. Saya salah.(*)
October 1,
2007
Beruntung,
Rasakan Kehidupan Kedua
Hati Baru Menjawab
(5)
Anda beruntung
bisa merasakan kehidupan kedua.setelah yg pertama mengalami kerusakan piston.
bagaimana org yg tdk memiliki finansial. di indonesia apakah ada perkumpulan
utk penyakit spt ini
+6281346208XXX
Kita harus
galakkan donor dalam negeri. Agar biaya murah dan dokter kita yang tidak kalah
pintar itu kian terampil. Perkumpulan sedang dirintis para dokter di Surabaya.
Di RRT (Tiongkok) ada kongresnya, dan ada porseni-nya (pekan olahraga dan
seni). Setuju kan?
Makan Ada
Pantangan?
Apakah makan
banyak pantangan? Apakah makan obat tradisional china (lin tze) atau yg lainnya
u/ proses pencegahan timbul lagi cancer?
+62811234XXX
Selama tiga
bulan pertama ini jangan makan pedas, tapi harus mulai dibiasakan terkena pedas
sedikit-sedikit. Lainnya tidak ada. Tapi, saya akan hati-hati menjaga
keseimbangan makanan, terutama agar tidak terlalu mengonsumsi makanan berlemak.
Saya pernah coba ling zi (ini ejaan baru yang benar), termasuk yang seharga Rp
10 juta, tapi tidak berhasil menyembuhkan. Mungkin tidak cocok untuk saya. Ling
zi baik untuk menjaga, bukan untuk menyembuhkan. Temu lawak dan kunyit, asal
cara membuatnya benar, saya kira lebih hebat. Setelah transplan, saya tidak
perlu lagi itu. Setelah diimunisasi dan diperiksa semuanya tidak ada masalah
lagi, saya tinggal minum dua obat: afk dan anticavier, sehari dua kali.
Ganti Liver kok
Nyantai Banget?
Saya heran
membaca pengalaman anda di Pontianak Post. Kok kayaknya gak mungkin. Kok
terkesan nyantai aja saat ganti liver? Belum lagi Anda bercerita dgn gaya
santai seperti komik shinchan. Kok kayaknya buat anda ganti liver itu hal kecil
dan biasa banget dlm hidup anda?
+6285252467XXX
Karena
pilihannya tinggal dua: mati atau ganti. Kalau ganti liver pun gagal, kan juga
mati, ha ha. Banyak SMS yang juga bilang, rasanya tidak mungkin. Bahkan, banyak
yang mengira tulisan itu hanya saya ucapkan, lalu direkam, dan seseorang
menuliskannya. "Mana mungkin seminggu setelah transplan liver sudah bisa
menulis," kata banyak SMS. "Menulis seperti itu kan perlu pikiran dan
energi yang banyak," tulis yang lain.
Ibu Sirosis,
Anak Tertular Hepatitis B
Ibu sy br 1 mgg
mninggal dg cirosis heptis+ kencing manis. Stlh diprksa 4 dr anaknya + kena vrs
Hep B. Sy minta saran anda mengingat km bkn keluarga mampu.
+6281373717XXX
Masya Allah!
Tapi, jangan panik. Panik hanya akan membuat Anda stres dan itu malah musuh
penyakit Anda (kata Prof Shao, lho. Saya kan bukan dokter). Tenanglah,
banyaklah tawa dan guyon. Santai saja. Atur hidup sesehat mungkin. Makan yang
sehat (jangan berminyak, terlalu pedas, hindari vetsin dan kimia), hindari
sedapat mungkin obat antibiotik (karena itu jangan sampai flu dengan cara kalau
ada orang flu menjauhlah, kalau tidak tahan hujan-hujan jangan nekat, kalau gak
tahan terik matahari harus pakai topi). Kalau bisa pukul 21.00 sudah tidur
untuk paling tidak tujuh jam. Siang tidur lagi sebentar. Jangan sering
kecapekan, jangan stres, jangan dalam keadaan kesusu (kemrungsung), jangan
emosian, jangan ambisius, jangan bertengkar, sukalah mengalah. Pokoknya,
hiduplah yang tertib. Semua itu tidak perlu biaya. Bahkan bisa menambah pahala.
Maaf, saya hanya bisa bicara, tapi tidak mampu menjalani itu. Juga karena
sadarnya sudah terlambat. Anda mampu kan? Kalau mampu, Anda akan kami jadikan
contoh nasional bagaimana bertahan hidup secara murah. Setuju?
Dari Donald
Trump hingga Kiyosaki
Saya sms lagi
krn tdk cukup 1 sms untuk menggambarkan kekaguman sy. Saya (31 th), ingin
mencapai tahapan seperti anda, bkn dari segi materi tp dari cara berpikir. Sy
yakin anda punya sesuatu melebihi donald trump dan robert t kiyosaki yg
kebetulan bukunya sedang sy baca.
+628123006XXX
Anda bahkan akan
melebihi saya karena dua buku hebat itu pun saya belum sempat baca. Saya tidak
mau melebihi Donald Trump -karena saya hanya tahu McDonald’s. Juga tidak akan
setingkat Kiyosaki-san karena saya jarang makan sukiyaki.
Lebaran, Baju
Baru, Liver Baru
Di hr lebaran
nanti bnyak anak pakai baju baru, ternyata Anda tdk mau ktinggalan, pakai liver
baru. Christ, Tuban.
+6285648757XXX
Asal jangan
minta setiap Lebaran, ya Christ?
Uskup di Bali
yang Terlambat…
Umat Katolik di
pulau Dewata tengah berduka atas meninggalnya pemimpin kami Uskup Denpasar
Mgr.BENYAMIN YOSEP BRIA.Pr dlm usia 51 thn krn hepatitis b yg terlambt di
tanggulangi krn beliau selama ini terlihat sehat2 saja.
+6285239406XXX
Semua orang yang
terkena hepatitis B tidak merasakan apa pun! Bahkan ketika sirosis sudah sampai
tingkat menengah pun tidak akan merasakan apa-apa kalau organ yang lain semua
normal. Saya ikut berduka. Cuci hati? Tidak ada cara seperti itu. Mungkin Anda
salah informasi.
Kapan Isra
Mikraj?
Setelah sukses
operasi hati kapan menjalani isro mi’roj? Mau mengikuti jejak kanjeng nabi,ya?
+628883534XXX
Anda hanya
bermaksud guyon, kan?
Karena Banyak
Yang Mendoakan
Sepertinya ada
lagi faktor yg mempengaruhi keberhasilan transplantasi anda gus. Banyak teman,
relasi, keluarga bahkan khalayak ramai yg tidak anda kenal (termasuk saya) yg
mendoakan. Akibatnya malaikat Izroil pun sungkan melaksanakan tugasnya. IFC
(Iskan fans club) di Sidoarjo.
+628165415XXX
Syukron katsir
ya akhi. Kaifa khaluq antum kulluh?
Jadi Inspirasi
bagi Perawat
Saya perawat
kamar bedah di sby. Banyak ulasan bapak yg saya gunakan untuk memotivasi
semangat sesama rekan kerja. Jika bapak menjadi presiden, tentunya dunia medis
kita akan ikut maju. Maria.
+628170925XXX
Jangan, Maria!
Nanti presidennya akan mengharuskan semua rakyat transplantasi liver! Ngeri
kan?
Masih Salat Lima
Waktu?
Apa bapak selama
sakit ini masih menjalankan shalat wajib 5 waktu?
+6281510298XXX
Kalau ya, Anda
mau tambahi "pahala" apa?
October 2,
2007
Doa agar Tak
Kehilangan Idola
Hati Baru
Menjawab (6)
JUJUR, sebelum ini, idola saya NURCHOLIS
MAJID, meski saya juga nggak tahu persis kenapa saya mengidolakan beliau. Cuma
naluri saya mengatakan beliau pantas diidolakan. Sekarang saya mengidolakan P
DAHLAN dengan alasan lebih jelas. Saya berdoa untuk tidak kehilangan idola
lagi. IDHA WINATA, Banyuwangi.
+6285232464XXX
Tidak ada rotan,
akar pun jadi! Ha ha
Kapan Lagi
Imunisasi?
Ko Isekan, di
awal reformasi Jawa Pos mengadakan imunisasi hepatitis dng Prof. Tahalele, di
Hotel Simpang, kapan lagi?
+6281332662XXX
Sedang
dirumuskan strategi yang lebih tersistematis. Ikut lagi, ya?
Daripada Busuk
Dimakan Belatung
Kalo lik dahlan
mati apa ada rencana mengosongkan organ tbh utk org lain jg? Sy jg mau daftar
krn sy tdk bs zakat pd ms hdp sy. Dr pd busuk dimakan belatung jg kan, kubazir.
+6281331349XXX
Tentu, seperti
Anda, saya mau.
Hubungan Sepatu
Kets dan Penyakit
Setiap ketemu,
saya lihat Anda selalu memakai sepatu kets (meskipun pakai baju batik). Apa ada
hubungannya dg penyakit? Saya tunggu tulisan petualangan yg lebih seru lagi. Ny
Iwan, jemaah Fath Indah.
+62811360XXX
Yang pasti ada
hubungannya dengan penyakit…. sepatu kets! Tidak, tidak! Hanya suka saja, Bu
Iwan. Anda tunggu tulisan petualangan saya yang lebih seru? Saya harus
transplan apa lagi? Ha ha. Kapan bareng keluarga ke Makkah lagi?
Kaya, tapi Tak
Lupa Miskin
Saya dulu jg bkn
org kaya. Tapi masak sih pak Dahlan dulu semiskin itu? Kok bisa kaya setengah
mati tapi tidak ’lupa’ miskin?
+62811370XXX
Saya sih, pengin
melupakan, tapi itu kan kenyataan? Mana bisa lupa hal-hal yang bertahun-tahun
dialami? Memang ada juga yang meragukannya. Bahkan, ada lho yang marah. Seorang
bangsawan Tegalsari kirim SMS, merasa tersinggung, karena dengan menceritakan
kemiskinan itu, saya dianggap mencemarkan martabat trah bangsawan Tegalsari.
Lalu saya jawab: kalau begitu, pecat saja saya. Ha ha. Apalagi saya tidak
pernah merasa menjadi turunan bangsawan!
Jual Saja
Mercy-nya…
Nggak perlu show
up punya mercy 3 miliyar. Malu ah! masih bnyk rakyat Indonesia yg makan aja
susah. mencret aja g bisa berobat ap lg transplantasi liver? Jual aja mercynya
sbg wujud syukur udah sembuh! orang media mestinya ngerti lah urusan beginian!
Thena
+6281338185XXX
Cerita
kemiskinan, dimarahi bangsawan. Cerita punya Mercy, juga dimarahi Thena. Susah
ya hidup ini, pembaca?
Hati-Hati Sifat
Riya
Apa mksd yg
sesungguhnya di hati bpk menulis smpe 32 seri, cerita masa lalu, kesehatan
& berakhir dgn mercy seharga 3 M?. Hati hati dgn sifat "RIYA"
atau "PAMER". Jangan krn masa lalu yg miskin trus skr kaya, lupa
nahan kendali "RENDAH HATI".
+6285648099XXX
Menghadapi
begini inilah para sastrawan sering dalam posisi terancam dan terkungkung
kreativitasnya. Sebuah penutup tulisan panjang yang saya rancang dengan penuh
makna, jatuhnya salah. Allah Hu. Hu Allah. Hu! Wolo-wolo kuwato!
Lambang Mercy
Mahal, Lambang Daihatsu?
Ternyata dokter
di tiongkok pengertian sekali ya, tahu kalo biaya transplan mahal, sayatan di
perut dibuat lambang mercy…coba kalo bentuknya lambang daihatsu pasti bpk
complain… he..he, semangat lagi!
+6281392589XXX
Ha ha. Untung
ada hiburan ini. Gak sumpek-sumpek amat!
"Dahlan
Iskan" Nama Transplantasi?
Nama
"Dahlan Iskan" sangat familiar di telinga banyak orang, rangkaian dua
kata yang "enak" diucapkan. Bahkan dimandarinkan juga tetap keren.
Apakah ini nama asli ataukah hasil "transplantasi" yang sukses juga ?
Teddy Tan - Surabaya
62811372XXX
Nama asli saya
Dahlan, pemberian guru tarikat keluarga kami. Iskan itu nama bapak saya
(Mohamad Iskan). Nama Dahlan sebenarnya sulit diucapkan karena ada huruf
’H’-nya. Orang asing sering hanya memanggil ’Dalan’. Orang desa, bahkan juga
bapak saya sendiri, memanggil ’Dakelan’. Iskan, juga sering diucapkan salah
gara-gara terlalu banyak orang yang bernama Ihsan -ha ha, maaf Pak Ihsan, suatu
saat nama Anda akan dipanggil Iskan lho. Dalam ilmu balaghah, nama saya itu
termasuk tanafurul kalam -sulit diucapkan. Ya, kan?
Mahasiswa Baru
dari Palembang
Sy seorng mhsswa
bru di Palembang dan membaca cerita Anda di harian Sumatera Ekspres. Bagaimana
bisa menulis karya begitu baik, dan enak dibaca…?
+6285269300XXX
Harus siap
dimarahi dan disalahkan!
Tertawa,
Merenung, Bersyukur..
Ya nangis, ya
tertawa, merenung, bersyukur. Tulisan yg memang hrs dibaca u menunjukkan
kebesaranNYA bernama Dahlan. Saya ingin gabung dlm lmbg u mencr or miskin yg
terkena heptts B. Tutut. Sby.
+6281331402XXX
Tapi kalau
bertugas nanti gak boleh menangis lho, Tut?
Rasanya Masih
Ingin Terus
Akhirnya tulisan
Bp brakhir pd edisi32. Rasanya msh ingin terus, ada lanjutannya. Apakah betul
nama lengkap Anda DAHLAN ISKANDAR? Indikator awal/konvensional problem liver
spt: SGPT, SGOT, HBSAG dlm kasus sirosis sudah tdk relevan lagi? K.Muhadi,Jogj
628122741741
Masih sangat
relevan, Pak.
Wira-Wiri atau
Riwa-Riwi
Di episode 32,
ada kata-kata wira-wiri dan riwa-riwi. Sebenarnya artinya sama gak sih. Atau
salah tulis aja. Atau pengaruh transplantasi liver.
+6285649218XXX
Priyantun
Ngayogya akan bilang wira-wiri. Arek Suroboyo bilang riwa-riwi. Liver baru bisa
bilang rawa-riwi.
October 3,
2007
Pascatransplan
Bisa Tahiyat Akhir
Hati Baru
Menjawab (7)
sy umur 26 tp
berat badan hanya 40 kg. dan sangat sulit untuk brkeringat sperti di tulisan
bapak.apa kira2 sy harus periksakan hepar sy?sy jadi takut.Muhtadin
085746144XXX
Tapi, liver Anda
baik, kan? Kalau saya sih, karena liver tidak berfungsi. Tapi belum tentu kasus
Anda sama dengan saya. Setelah transplant, saya gampang berkeringat. Bahkan,
setelah dua tahun tidak bisa duduk tahiyat akhir (duduk terakhir dalam salat)
dengan benar (sakitnya di pinggang luar biasa), sebulan setelah transplan saya
bisa bertahiyat akhir dengan sempurna lagi.
Kok Tak Sekalian
17 Agustus 1945
Edisi-31 lucu
banget sampai sy ketawa-ketawa sendiri. Kok PD bikin tanggal lahir 17 agust
1951. Kenapa gak milih 17 agust 1945 sekalian proklamasi RI? Hayoo…Takut
ketuaan yaa..
Soalnya, hari
itu tidak ada gunung tua yang meletus…
Hidup Rendah Hati,
Bukan Rendah Diri
Sy orang sehat
tp miskin. Ruuaar biasaaa… "kaya bmanfaat n miskin bmartabat" bs
merubah kita utk bpikir maju n mngikis jiwa korupsi n sok, Hdp dgn rendah hati,
bkan rendah diri. Hidup utk menentukan takdirnya sendiri, bkan takdir menentukan
hdp kt.
08122620XXX
Kalau berhasil,
toko-toko yang jual beli martabat akan tutup semua kan?
Novel Tamat,
Langganan Tamat
Seharusnya awal
septmber ini sy berhenti membaca jawa pos. sdh tdk mampu bayar. Kalaupun smpe
sekarang masih bertahan,disebabkan harus menamatkan novel nyata karya besar
bapak. Kasihan..maaf bukan bpk yg kasihan…tapi saya. pembaca masih sangat
mbutuhkan tulisan bapak…seiring tamatnya novel bapak,maka tamatlah sy
berlangganan jawa pos.
08122765XXX
Masak, saya
harus transplan lagi, Pak? Kasihanilah juga saya…
Indahnya
Kebenaran
tolak amplop
pilih jalan kaki. Sesungguhnya kbenaran itulah yg memerdekakan orang!
0811299XXX
Kalimat terakhir
itu indah sekali. Akan selalu saya ingat. Bolehkah saya ikut
memasyarakatkannya?
Ragu Miskin Bermartabat
Saya sangat
kagum filsafat "kaya bermanfaat, miskin bermartabat", tapi sy masih
ragu tentang MISKIN BERMARTABAT dpt dilakukan.
085250934XXX
Saya gembira,
Anda masih normal…
Pertanyaan
Berat, Liver Baru Kiwir-Kiwir
Kerja itu
ibadah. Di tengah persaingan, konflik & tingkat stres yg tinggi, apa msh
bisa diterapkan zaman skg bekerja itu ibadah?
08563352XXX
Ini pertanyaan
kok berat banget, sih? Memikirkan jawabannya dengan keras, sampai-sampai liver
baru saya seperti kiwir-kiwir. Saya tidak sepintar yang Anda duga lho. Pembaca,
hayo!, siapa yang bisa bantu menjawab?
Mobil 3 M, Kesan
Pamer
Anda menulis
biaya operasi dikaitkan kepemilikan mobil shrga 3M. Kesannya -maaf- seperti
memamerkan kekayaan?
085935213XXX
Kalau saya mau
pamer kan lebih jreng kalau menulis bahwa saya punya Jaguar? Ha ha…
Merawat Ibu,
Lebih Hebat
Setiap membaca
satu seri dlm hati sy berkata berulang ulang hebat , hebat , hebat… Seandainya
sy punya uang ingin rasanya sy ajak ibu sy utk transpalasi spt bpk krn beliau
saat ini jg menderita kanker hati. Saat ini beliau hanya minum obat dr kunir
putih hanya dng itu apakah kankernya akan sembuh pak…
0811282XXX
Anda lebih
hebat, punya kesempatan merawat ibunda. Saya menangis kalau ingat ibu saya
meninggal muda tanpa saya sempat merawatnya. Kalau saja masyarakat kita bisa
menerima kenyataan pentingnya transplantasi, tentu tidak mahal lagi dan banyak
kasus seperti ini yang bisa diselamatkan. Berserah diri, selalu dalam keadaan
gembira, dan terus berusaha (termasuk mengatur makanan dan minuman) ditambah
terus makan kunyit akan jadi jalan keluar bagi ibunda. Kalau saya sudah pulih
benar dan ingin menengok beliau, boleh kan?
Vaksinasi Umur
50 Tahun
Kalau sdh
berumur 50th apkh boleh divaksin hepatitis, krn sy tdk tahu sdh/blm
divaksinasi. Yusuf di Gresik
Kata dokter
Wawan, boleh. Biar belum vaksinasi, tapi kalau antibodi Anda sudah muncul dan
dalam jumlah yang cukup, tidak perlu vaksinasi. Artinya: perlu uang untuk ke
lab. Kok semua pakai uang, sih!
Saya Murid
Dahlan Iskan
Sy selalu bs merasakan
pesan moral yg dibungkus dlm setiap tulisan Anda, dan sy sll berusaha utk
mempraktekkannya, sampai-sampai teman-teman di kampus bilang sy skrg jauh
berkembang. Sy jawab itu krn sy skrg kan muridnya ’Dahlan Iskan’ (maaf ya tanpa
ijin. Sad Kurniati W., Mataram
08123386XXX
Awas! Jangan
kencing berlari lho ya.
Pantas Masuk
Muri
Cak, cerita
’petualangan’ anda mencari tombo sngt pantas mdptkan penghargaan Muri. Opo
tumon pasien yg sdg ’meregang nyawa’ isok njlentrehno riwayat penyakit dg gaya
bhs yg enak.
081330493XXX
Ojok! Ojok!
Nggarai tambah sombong, Cak. (Jangan! Jangan! Nanti menambah kesombongan) ……….
Awas Santet
Blitar
Kayaknya kok
kebingungan dng hatinya yg muda lagi, tp awas lho jng sampai jatuh cinta lagi
lalu menikah lagi. Tak santet dari Blitar nanti, hehe (pris)
085645675XXX
Santet Blitar
masak ampuh sih? Kok gak pernah dengar…ha ha…
Lebaran dengan
Hati Baru
Ucapan
"mari kita sambut IDUL FITRI 1428 H dg hati yg baru" cukup pas buat
Anda. Selamat ya pak.
+6281347391857
Dari hati saya
yang dalam (eh, yang baru), saya juga ucapkan minal aizin wal faizin, kullu am
wa antum bil khair.
Mau Operasi
Minta Bantuan
Saya mantan
pecandu narkoba suntik krn kebodohan & rayuan teman. Tuhan msh sayang,
walau hep. C diberikan atas dosa saya, juga sbg penyadar diri. Bila cerita saya
dpt dibukukan, maukah anda membantu kekurangan finansial yg ada bila saya juga
menjalani operasi seperti anda?
085931340XXX
Kenapa harus
dioperasi? Belum tentu lho! Jangan cepat-cepat cari bantuan dulu. Kalau gak
perlu operasi, bagaimana hasil bantuannya, hayo!
October 4,
2007
From Zero to
Hero
Hati Baru
Menjawab (8)
Apakah bpk dpt
saham di perusahaan krn keahlian/reputasi bpk sbg wartawan? Rasanya di luar
bidang industri pers, mana ada ya yang spt bpk. From zero to hero, mgkn jwban
bpk akan menjadi inspirasi/ trigger bagi generasi muda agar bangsa ini bisa
maju. paulus sa.
0816535XXX
Benar, Pak. Saya
hanya mengandalkan kerja keras, jujur, dan menjaga reputasi. Tanpa itu tidak
mungkin saya bisa jadi pemegang saham. Uang dari mana untuk beli saham?
Jangan Bayar
Penuh
Kliping sy tdk
lgkp gara2 Kendari Pos suka bolos ngantar, pdhal byran blnanx full. Bisakah
memberi sya buku tlsn anda scra lngkp? Sya ingin skali membacax scra utuh.
Wahda/Kendari
081524761XXX
Wanda, bulan
depan Anda jangan mau bayar penuh. Bilang, saya yang menyuruh! (Galak kan ya?).
Akhir Oktober, bukunya bisa Anda dapat di harian yang Anda langgani itu.
Hepatitis B,
Bukan Kiamat
Setelah membaca
kisah anda tiap hari saya menangis karena anak bungsu saya positiv hepatitis B
yang 17 agustus kmrn genap19thn yang saat ini sdng kuliah di unibraw mlng. krn
faktor miskin kmi tdk dpt memberikan imunisasi krn saya adalah rakyat kls bawah
sedangkan untuk membiayai kuliahnya saja kami gali lubang ttp lubang dengan
harapan spy masa dpnnya lebih baik.
081330269XXX
Bu, menangis itu
baik -setidaknya bisa membuat mata lebih bersih. Tapi, tidak cukup ditangisi.
Itu sama sekali bukan kiamat, Bu. Yang penting, anaknya menyadari agar menjaga
gaya hidup, makanan, tidur teratur, dll, seperti yang sudah saya sebutkan untuk
jawaban kepada yang terdahulu. Kelemahan dan kesalahan saya dulu, saya tidak
menyadari dan sangat sembrono! Yang penting, keluarga yang lain harus segera
vaksinasi. Di Barat, biasanya penderita sendiri yang menganjurkan teman-teman
dekatnya agar vaksinasi. Ingat, penularannya bukan seperti flu. Penularan hanya
terjadi lewat air liur, darah, dan hubungan seksual. Yang sudah vaksinasi
secara benar, atau sudah punya antibodi dalam jumlah yang cukup, jangan takut
bergaul dengan penderita.
Iri dengan
Semangat Anda
Saya malu pada
diri saya sendri. anda sakit tpi semangat hidup dan kerja keras anda begitu
nyata. sedang saya yg sehat kenapa sangat malas. Jujur saya iri.
081338772XXX
Anda sudah punya
malu, jujur, dan iri. Cukuplah, ha ha…. Tinggal soal malas. Itu urusan kecil.
Jangan dipikir-pikir amat!
Tidak Lulus
karena Hepatitis
Sya gadis 22 th,
sempat ikut test kerja di kota saya. Saya tidak lulus, katanya, karena saya
punya hepatitis B. apa ada obt yg tidak mahal supaya sy msh bsa membhagiakan
ibu & adik2. sy jg sering skt bgian perut sampe dada.
081347683XXX
Sudah agak lama,
banyak perusahaan bersikap begitu. Maksudnya baik, agar karyawan yang lain
tidak tertular. Tapi sebenarnya kan bisa ditempuh cara lain, yakni agar karyawan
yang lain diimunisasikan. Pemerintah harus turun tangan untuk yang begini.
Tapi, pemerintah itu siapa ya? Ikuti saran dokter seperti yang saya jawabkan ke
penanya sebelumnya. Jangan panik. Hanya akan memperparah. Jalani hidup dengan
gembira. Tapi, juga hati-hati, jaga makanan dan gaya hidup.
Minta Kata Kunci
Bagaimana
caranya memanage semangat tanpa bermaksud mencari kekayaan tapi bisa
mendapatkan Mercy S500 minimal bekas?! Jika terlalu panjang cukup minta kata
kuncinya saja! Harry.S - Sda
08123297XXX
Apa sanggup
tegang terus selama 30 tahun baru dapat yang itu?
Tanpa Jam
Tangan, Tanpa Baju Bermerek
Sy slalu
antusias ngikuti tulisan bpk, sayang sekali kayaknya ternoda dgn mobl mercy
itu. Apa mngkin krn pengaruh liver baru? Trus bpk jd sombong? Ato udah dr dulu
sombongnya? Ngapunten sanget nggih, biar bpk nggak lupa diri & jd contoh
bahwasanya bpk org kaya yg rendah hati.
08123350XXX
Ya, deh. Agar
kelihatan rendah hati, sekarang saya tulis apa adanya bahwa saya tidak punya
jam tangan, tidak punya baju bermerek, tidak punya tas, tidak punya minyak
rambut….. Anda punya jam tangan, kan? Hayo, sombong mana! Ha ha…
Seandainya Suami
Saya ….
Sering guyoni
suami sy, seandai nya sy punya suami spt ..Sy sering mikir,apakah suatu saat sy
bisa ketemu Pak Dahlan?
03170162XXX
Husss!
Belum Lihat
Tanah Leluhur
Sebenarnya kami
iri, kami yang ketrunan tionghoa aja gak pernah melihat tnh leluhur km dgn mt
kpala sndri. Apa bnr dihati org tiongkok (komunis) itu tdk ada Tuhan? apa bisa?
081649293XXX
Yang komunis itu
pemerintah dan sistem politiknya. Anggota partai komunis se Tiongkok hanya 75
juta orang (tahun ini jadi 82 juta). Bandingkan dengan penduduknya yang 1,3
miliar. Saya lihat umumnya mereka merasa bertuhan, hanya umumnya mereka
membedakan antara "bertuhan" dan "beragama".
Ampuunnn,
Pilihan Sulit Semua
Thanks berat udh
mau ikut memikirkan kal-bar yg miskin, kami wrga kal-bar merasa trharu. moga
cpt smbuh biar th 2009 bs ikt capres. km pasti plh. km keturunan dr tiongkok yg
sdh tdk bs hdp tanpa indonesia. Anda pilih miskin seperti dulu, atau kaya tp
kena transplantasi?
081649293XXX
Ampuuuunnnn
paaaak! Kenapa pilihannya sulit semua paaaaak!
Ampuuun, Ini
Dobelannya
Betul2 hebat. Sy
salut akan kegigihan bpk. Dlm kondisi spt itu pun msh bs terbang, terbang dan
terbang. Punya nyawa dobel tah?
08563828XXX
Tidak lagi.
Ampuuun, ini sudah dobelannya!
Ikan Kutuk di
Air Keruh
Ikan kutuk itu
sebenarnya ikan apa? Apa ada nama lain yg biasa dpakai di masyarakat? Tina Dps.
03617437XXX
Maaf Tina, saya
sudah cek ke teman-teman di Bali, tidak ada jenis ikan ini di Bali. (Wah,
peluang bisnis ya?) Konon di Bali tidak bisa hidup karena air di Bali terlalu
jernih. Ikan ini suka di air keruh (bukan keruh karena polusi lho!).
Hallo Ustad
Ustad, (saya
panggil ustad sebb aku salut pd Anda), dlm sgala situasi masih sempat
menggunakan ILMU MANTIQ & USHUL FIQIH dlm memutuskan suatu pilihan)
Sssssstttttt!
Jangan keras-keras, nanti didengar orang!
Setelah Operasi,
Apakah Bisa Sehat?
Saya dr
pontianak, apakah setelah transplantasi kembali sehat utuh, atau setelah
beberapa tahun lg ada kemungkinan sirosis&kanker lg?
08125687XXX
Kalau bisa
selamat minggu pertama, ada harapan selamat selama sebulan. Kalau selamat satu
bulan pertama, ada harapan selamat selama 1 tahun. Kalau selamat dalam 3 bulan pertama,
ada harapan selamat selama 2 tahun. Kalau selamat satu tahun pertama ada
harapan selamat selama 8 tahun. Kalau bisa selamat 2 tahun pertama, ada harapan
selamat sampai akhirnya mati juga…. Ha ha, ini bukan kata dokter lho ya.
October 5,
2007
Panggil Saja
Dahlan Padeks
Hati Baru
Menjawab (9)
Saya andi
pengemarmu di Padang sejak ada harian Padang Ekspres (Padeks) tahun 2000.
Benarkah anda dulu org miskin dari Payakumbuh?
08126710XXX
Lihat tuh, orang
Payakumbuh! Setiap ada yang pinter selalu dia klaim! Mentang-mentang gudangnya
intelektual Indonesia! Ha ha…bercanda. Nggak menyesal guru tarekat keluarga
kami tidak memilihkan nama untuk saya Jogokloso Mangkusopo Angonopo.
Tapi tarekat
syatariyah itu, wahai muslimin wal muslimat, di Indonesia memang hanya ada di
dua tempat lho: di Payakumbuh dan di Takeran. Tapi, saya benar-benar tidak ada
hubungannya dengan tokoh nasional asal Payakumbuh Dahlan Jambek. Kalau toh nama
saya di Padang mau dimirip-miripkan beliau, sebaiknya dipanggil saja Dahlan
Padeks.
Maklum Penyakit
Orang Asia
Sy jd kuatir.
apa iya virus hepatitis B bisa dimatikan? setahu saya blm ada obatnya kan pak?
sy sdh idap virus ini 7th. benny
081931034XXX
Anda betul Ben,
belum ada obatnya. Maklum, ini penyakit orang Asia, dunia kedokteran Barat yang
maju rupanya kurang memprioritaskan. Dompetnya orang Asia kan masih tipis.
Kurang menarik bagi bisnis, rupanya. Lho, kok saya jadi curiga begini sih, gak
baik ah!
Nenek Moyang
dari Xian
Tiap hr sy baca
harian Sumatera Ekspress di Palembang. Anda ini asli suku jawa atau jaketna
(Jawa ketrn Cina?)
0819777705XXX
5000 tahun yang
lalu, nenek moyang saya dari Xian. Akibat perang suku, lari ke Yunnan, lalu
keturunannya lagi lari ke Guanxi, lalu ke Vietnam (Champa). Keturunannya lagi,
3000 tahun yang lalu ke Qugang (Palembang). Karena itu orang Palembang kulitnya
bersih-bersih (tidak gelap, maksud saya). Keturunannya ke mana-mana. Juga ke
Jawa. Raja Majapahit Wirabhumi itu, konon marganya Wi, yang dalam bahasa
Mandarin disebut Wang! Kok saya tahu apa yang terjadi 5000 tahun yang lalu?
Saya kok! Ha ha…ngawur dikit kan nggak apa-apa ya?
Jangan Bebani
Hati Makanan Berat
Saya di
Pontianak ingin tahu bagaimana cara merawat hati supaya tdk sampai terjadi
sirosis yg mengakibatkan hrs transpalansi. Ini takdir kalau sudah terjangkit
dan tapi tidak semua org bisa transpalansi.
08125619XXX
Kata dokter,
jangan bebani hati dengan makanan-minuman yang berat: sangat berminyak,
beralkohol, berpengawet, berkimia, beracun, dan sebagainya. Memang makanan itu
akan diolah dulu di pencernaan, tapi kalau pencernaan nggak kuat, beban itu
juga dikirim ke liver. Jadi, jaga juga benteng pertamanya: pencernaan! Agar
pencernaan hanya mengirim makanan-minuman yang sudah diolah dengan baik saja ke
liver.
Ikan Kutuk di
Padang Lebih Lezat
Aku baca di
harian Padang Eskpress di situ bpk tulis ingin naikkan albumin, berburu banyak
ikan kutuk, apa itu?
08127696XXX
Menurut teman
Yousri Noer Raja Agam, ikan ini di Sumbar disebut rutiang (ruting). Di
Malaysia, Riau, Jambi, Palembang disebut ikan haruan. Tapi ikan rutiang lebih
lezat. Ikan ini suka hidup di air keruh. Tapi, rupanya sekeruh-keruhnya air di
Sumbar, masih belum terkena polusi sehingga ikan rutiang lebih lezat. Karena
itu saya nasihatkan "jangan memancing di air keruh di Padang!". Nanti
dapatnya rutiang -uh, lezat juga! Gimana Uda?
Numpang Promosi
Nih…
Saya bosan lihat
muka anda lagi dan saran saya spy tulisan diakhiri sblm saya ikut teman pindah
lggnan ke harian KOMENTAR.
08194055XXX
Numpang promosi
nih, ye? Ha ha…becanda!
Tawar Tanah
Tanah mau sy
jual di Bpp Baru luas 2600m2-hgb-rp 1 M, lokasi dpn PLN Ring Road 100 m dr jl
ry Mt Haryono, sgt strategis utk property. Andi
0816202XXX
Bung Andi, saya
hanya perlu 1 x 2 meter! Itu pun 30 tahun lagi!
Kalau Pendonor
Orang Miskin?
APA ANDA MENOLAK
JIKA PENDONOR LIVER ITU DR ORANG MISKIN & TAK BERPENDIDIKAN SY RIRIN DI
YOGYA PENYUKA TULISAN ANDA, PENGAGUM KESUKSESAN ANDA
02747034XXX
Uhuk, uhuk,
uhuk…. kok Anda gitu sih. Kok tega tanya seperti itu sih…uhuk, uhuk!
Gratis, Tak Bisa
Jawab
Saya sakit perut
sebelah kanan bawah kadang sampek ke pinggang sakitnya. Itu penyakit apa dan
apa obatnya.
081331017XXX
Memang bertanya
di sini gratis, Dik, tapi juga tidak bisa menjawab! Memang dunia ini harus
diberontak: Mengapa yang bisa menjawab mesti yang pakai membayar dan yang
gratis yang tidak bisa menjawab?
Dari Fans Berat
Iskan
Dari aktivis FBI
yg di ndeso. Fans Berat Iskan Pak Yu,
apa sbaiknya org miskin dilarang sakit?
08563682XXX
FBI ini apa
hubungannya dengan yang kapan itu mengaku IFC (Iskan Fans Club) Sidoarjo? Belum
kongres kok sudah pecah? Ikut gaya partai ya. Amit-amit nuwun sewu, siapa pelit
bakal kebendu! Ha ha… malah lupa menjawab yang ditanyakan, kan?
Yang
Sedang-Sedang Saja
Kenapa bapak
dalam melakukan operasi lbh memilh di TIONGKOK dari pada di SINGAPURA atau
amerika?
08129706XXX
Jawaban yang
serius: baca di buku nanti. Jawaban yang kurang serius: Di Singapura terlalu
dekat. Di Amerika terlalu jauh. Bukankah yang baik yang sedang-sedang saja? Ada
lagunya lho!
Hubungan dengan
Operator Seluler?
Hay frens gimana
keadaan km skrg?
081363248XXX
Hai! Whats up?
Apa hubunganmu dengan telkomsel, excelkom, dan Indosat?
Transplantasi
Otak untuk Yang Muda
Sampean memang
hebat, pinter! utek’e encer biar pun kadang nyeleneh. tanya’o dokter tiongkok
be’e mbesok utek sampean bisa ditransplantasi ke sing enom2 cek tambh maju
kita. tak doakan cak, liver gak logor. (- Anda Memang hebat, pintar, otak encer
walaupun kadang nyeleneh. Tolong tanya dokter Tiongkok, bila suatu saat otak
Anda ditransplantasi ke anak muda biar kita maju. Saya doakan, liver Anda tak
jatuh)
+628121657592
Cak, kalau mau
transplan otak, bukankah justru harus cari otak yang belum pernah dipakai, ha
ha…
Ganti Liver,
Ganti Sifat Ya?
Saya ceritakan
ke anak sy Ellsa (8th) bhw bpk tranplantasi lever, dia jwb "lho nanti
sifat orang itu lak ganti". Itulah yg dia pahami.
+62811307029
Ellsa, orang
itu, tetap baik lho. Ellsa mau dibelikan apa? (Huh, coba-coba nyogok nih, agar
bisa diakui anak kecil sebagai orang baik, ha ha)
Kagum Robert Lai
Saya salah 1
fans anda. Saya terharu akan indahnya persahabatan anda dan robert lai. Jadi
penasaran bgm wajah robert lai? mariana, blora jateng.
628122803972
Wajahnya bisa
dilihat di buku yang terbit akhir Oktober. Hati-hati, nanti jatuh hati (lho,
kok saya cemburu, apa hak saya?). Hallo IFC dan FBI, bersainglah
memperebutkannya.
Tolong Alamat
Dokternya
Saya ingin
mengetahui dengan jelas alamat dan nama dokter yang menangani anda.
0811295XXX
Nama dokter:
Shen Zhong Yang (tulisan mandarinnya: shen dari Shenyang, nama ibu kota
Liaoning. Zhong dari Zhong Guo. Yang dari yang-nya Shenyang). Nama rumah
sakitnya: Tianjin Di Yi Zhong Xin Yi Yuan, di kota Tianjin. Ini juga jawaban
untuk ratusan penanya lain (sampai hari ini ada 8.000-an SMS dan email yang
masuk. Jadi mohon maaf kalau membacanya tidak bisa selesai cepat sehingga
njawabnya juga agak lambat)
October 6,
2007
Sopir, Ingin
Tukar Pengalaman
Hati Baru
Menjawab (10)
saya cuma
seorang sopir yg pas pasan, seandainya saya punya uang ingin mengenal Mas lebih
dekat untuk saling bertukar pengalaman. tapi itu semua imposible.
085258150XXX
Impossible is
possible! Mustahal adalah hil
Kangen Ayam
Lodho
Nampaknya anda
kesepian di Tiongkok sana shg anda harus pandai - pandai menyeret pembaca untuk
menemani anda, yang salah satunya saya, saya menjadi amat ketagihan membaca
cerber anda ini. Yuko - Blitar
085234833XXX
Tuh, orang
Blitar! Kalau meramal, tepat sekali! Tapi, saya terutama kangen ayam lodho. Up!
Ayam lodho kan Tulungagung ya? Gak apa-apa kan masih tetangga Blitar!
Habis Waktu
Berjam-jam
Saya keberatan
atas tulisan bersambung Anda. Tiap hari saya buang 1 jam nutuk baca. 1 bln=30
jam. 1 keluarga (8 org)=240 jam.
08123545XXX
Untuk
menuliskannya, saya kehilangan 32 x 1 jam x 8 orang keluarga Anda x 4 orang
keluarga saya! Hayo, gimana? Tapi, kok membacanya sampai satu jam sih? Kok
begitu lama Anda di toilet?
Mau Nyoblos
kalau Jadi Cagub….
Saya sempat
suudzon, kok di tiongkok terus. Oalaah… Saya smpt b’pikiran mo ikut nyoblos pilkada
jatim klo calonnya anda. Jangan GR lo.
08123020XXX
Tiwas saya GR
Anda ingin nyalonkan saya jadi gubernur California
Tolong,
Selamatkan Persebaya
Bersedia daftar
jadi Gubernur dr calon Indepen? Selama bpk sakit, di pikiran masih ada
PERSEBAYA? Tolong selamatkan!
081330346XXX
Uh! Dua
pertanyaan begini ini yang bisa bikin sirosis lagi ha ha! Yang selalu saya
ingat ketika tim bledug ijo, sudah di puncak kompetisi dan sudah tinggal
beberapa menit, dan sudah unggul 3-1, masih terus kesetanan menyerang, dan
akhirnya 3-3. Lalu, tersisih…uhuk uhuk uhuk…
Jangan-Jangan
Jadi ABG
Lever pengganti
itu levernya anak remaja.Apakah gak merasa sikap berubah jadi abg,agak centil
gitu? Boyke, Pasuruan.
0818500XXX
Baca SMS ini,
langsung saya raba-raba kening saya: kok gak kukulen ya?
Sekali Lagi,
Checkup Penting
Tiga bulan yg
lalu ayah sy meninggal. Sakitnya persis, kanker hati. Awalnya sehat wal afiat.
Dari awal sakit sampai meninggal, hanya 1,5 bln. Dokter angkat tangan dan
memvonis 3-6 bln trnyta 3 mggu lsg niggl stelah muntah drah. Seandainya kami
mampu tranpalasi spti bpk mgkin ayah kami msh hidup. jujur sy salut ats
kukuatan mental bpk utk brani terbuka ttg pnykt bpk. (hery,solo)
085647356XXX
Sudah jalannya
harus begitu Hery. Kalau tahunya sudah amat parah, transplantasi juga belum
tentu bisa. Memang sakit ini sangat menipu. Badan tidak merasa apa-apa, seperti
yang sudah saya ceritakan panjang lebar. Cerita Bung Hery ini sekali lagi
mengingatkan checkup itu perlu.
Jadi Wartawan?
Musuh Nomor 1!
Sy sari, pngidap
hepatitis B. Dokter prnh blg, kl smpe kmbuh lg, sy bs mati. Bapak saya lalu
khawatir & over protek. aktfts sy hmpr sll dbtasi. bhkn dlm mmilih krj sy
dlarang krj ini itu. Tmsk mlamar wrtwan JP. Tp mmbca ksah bpk, saya jadi paham
kekhawatiran bapak saya.
08121644XXX
Sari, Anda
beruntung sekali punya bapak yang begitu sayang anak gadisnya. Mau jadi
wartawan? Amit-amit jangan! Itu musuhnya nomor 1!
Khawatir Jadi
Sombong
Bukanya pykt
liver tu disebbkn kelelahan. jd virus mudh mask ke hati? apkh hati br bpk nanti
bs mjdkn anda berubh sombong? nana ch Tuban
085746039XXX
Nana, biar lelah
kalau antibodinya sudah ada kan tidak bisa kena hepatitis? (Eeiii, kita kok
seperti sama-sama sudah jadi dokter ya?) Khawatir saya jadi sombong? Emang
sekarang belum? Alhamdulillah, masih ada orang sebaik Anda ha ha…
October 7,
2007
Minang
Mengklaim, Manado Juga, Saya Malu … Ah
Hati Baru Menjawab (11)
Alhamdulillah,
"Kaya bermanfaat, miskin bermartabat" sudah lama jadi budaya Ranah
Minang, betapa pun miskinnya tidak boleh mengemis. Harus tetap tampil necis dan
gagah. Kalau lapar, sekalian puasa, dapat pahala! Yousri NRA.
Tiwas saya
bangga karena saya pikir itu penemuan saya. Eeeiii, orang Manado juga begitu
lho! Tambah malu saya…
Terima Kasih
Keluarga Cak Nur
Kecaman khatib tentang
Cak Nur memang benar terjadi. Di mana-mana disampaikan pada awal Cak Nur
meninggal. Tapi kami, dari keluarga Cak Nur, tidak bisa berbuat apa-apa. Kami
lega bapak menulis hal tersebut. Makasih, Pak…
Saya sih semula
hanya bermaksud membela istri saya. Pakai backing Cak Nur, ha ha. Bu, kami yang
malah harus berterima kasih karena telah menjadikan Cak Nur tameng. Tapi, saya
memang menerima beberapa sms ucapan terima kasih dari ibu-ibu yang selama ini
merasa malu digosipkan tetangga karena suami mereka meninggal dengan wajah
hitam akibat sirosis. Salah satunya dari Madura yang begitu terbebasnya sampai
memeluk koran edisi tersebut.
Semoga Program
Imunisasi Sukses
Saya termsuk org
yg ngefans sm tulisan bpk, semoga progrm utk imunisasi bg kluarga miskin bs
sukses krn bngsa kt bth generasi yg sehat utk bs maju.. Kiki-malang.
+628123288446
Kok Anda
memikirkan masa depan bangsa! Emangnya Anda anggota DPRD? Tentu Anda akan balik
bertanya: emangnya anggota DPRD mikirkan bangsa? Saya jawab balik: lho Anda ini
siapa? Anda tentu akan jawab lagi: saya Kiki! Kan sudah ditulis di belakang
sms? Oh, iya. Kok ngelantur, jadinya lupa…
Punya Mercy,
Jangan Ternoda
Gara-gara Mercy
saja, bapak jadi sindiran bertubi-tubi. Apa salah kalau setelah kerja keras 30
tahun sampai sakit parah bisa punya Mercy? Kita memang tidak boleh bahagia
melihat orang lain sengsara, tapi juga jangan susah melihat orang lain kaya.
Jangan merasa ternoda Pak meski banyak yang mencibirkan. Hanya orang yang jujur
yang sukses.
0811324XXX
Gak apa-apa.
Mereka tidak nyindir kok, hanya mengingatkan agar jangan sombong. Jadi, baik
saja, ya kan, pembaca? Bagaimana kalau Mercy itu digunting-gunting kecil jadi
27 juta kepingan kecil, lalu kita bagi kepada yang ingin punya Mercy? Ha ha
beranca lho, daripada stress. Wis. Wis. Masak ngomongin itu terus, malu kepada
agen bie mo wo. Yang jelas, saudara-saudara, harap diketahui satu Mercy yang di
perut, akan saya pertahankan mati-matian. Tidak boleh diminta dan apalagi untuk
dinaiki…
Mercy Lagi,
Mercy Lagi
Masih tentang
Mercy: apa yang bisa kita pelajari kalau di akhir cerita, Pak Dahlan hanya
mampu punya motor bebek butut dan rumah berdinding gedhek? Stephen.
Lho, Mercy lagi!
Gak apa-apalah. Biar sekalian kebal. Kalau akhir ceritanya sedih, jangan-jangan
malah lebih disuka. Kan bisa seperti film nehi nehi. Lebih dramatik meski tidak
jujur. Bagaimana kalau akhir cerita itu kita ubah begini: setelah
transplantasi, harta saya habis. Ludes. Tinggal satu motor butut, seperti motor
yang saya miliki 30 tahun yang lalu. Bahan makanan pun tidak lagi bisa beli.
Saya harus cari pinjaman ke sana-sini. Ketika mencari pinjaman sekilo beras
hari itu, saya menabrak pohon dan masuk parit. Di parit, kepala saya kejatuhan
motor yang saya naiki itu. Air di parit itu memerah karena kepala saya pecah
dan berdarah. Hari itu, perut saya memang kosong karena beras pembagian zakat
fitrah sudah habis 3 hari sebelumnya. Pikiran jadi tidak konsentrasi sehingga
kepala pusing. Antara hidup dan mati tangan saya mencoba meraih-raih sesuatu di
dalam lumpur. Eh, saya masih bisa meraih satu benda aneh, yang ketika saya
lihat ternyata simbol Mercy yang protol…Lho kok Mercy lagi!
Ban Serep
Vukanisir
Kita brdua
trmasuk org2yg diberi nyawa ke 2 oleh Allah. Saya dislamatkan dr terjangan
tsunami di Aceh, smntara ibu,kakak2 dan klg bsr sy tak trselamatkan wkt itu.
Ayah sy sdh duluan mninggal, beliau kena diabetes, smntara kakek, nenek, paman,
kakak ipar, ibu mertua, dan adik spupu saya meninggal krn skt liver. Sayangnya,
kami berasal dr klg sdrhana, jd meskipun tau ada transplantasi tp tak ada biaya
utk itu.
085260306XXX
Anda masih ban
serep beneran. Saya ban serep vulkanisiran. Semoga sama kuatnya.
October 8,
2007
Waswas,
Warung dan Virus
Hati Baru
Menjawab (12)
Saya jadi was2,
setelah tahu media penularan hepatitis dapat melalui alat makan-minum yg sm.
Kondisi warung-warung di sekitar kita tentu firdaus bg virus2 tsb. Slogan
"kebersihan bagian dari iman" tnyt blm cukup. Bgmn?
+6281325756XXX
Setuju. Juga di
acara-acara selamatan. Tapi juga tidak perlu paranoid.
Virus Saya Masih
Bobok?
Saya Dyah ingin
diskusi, apakah bisa melayani? Virus saya, kata pak dokter, msh ’bobok manis’.
Mungkin setelah diskusi dengan bpk bisa memberi banyak masukan.
+6285235077XXX
Bagaimana kalau
begini: saya akan atur diskusi tertutup sesama penderita. Yang bukan penderita
jangan ikut, agar saling terbuka. Saya akan berikan nomor SMS rahasia, khusus
untuk pendaftaran. Yang boleh buka SMS itu hanya saya dan Anda. Anda yang
mengadministrasikannya. Mengelompokkan berdasarkan kota dan tahap penderita.
Yang punya virus tapi masih tidur, kelompok sendiri. Yang sudah jadi sirosis
awal, sendiri. Yang sirosis berat, sendiri. Yang sudah ada kankernya sendiri.
Setelah dua minggu pendaftaran, kita kelompok-kelompokkan, lalu kita bikin
jadwalnya. Saya akan datang dengan dokter yang kompeten. bagaimana Dyah -mbak
atau ibu?
Liver Baru,
Gairah Muda
Saya cuma mau
mengomentari guyonan mengenai liver baru yg berusia sangat muda, wah..jgn2
gairahnya skrg malah tambah muda nih..ha ha, tp jangan kawin lagi lho..Pak!!
ha..ha. HOTIM,BRIJG.KATAMSO 31 B.WANGI
+6281336153XXX
Rasanya memang
begitu. (Hayo, apanya yang "memang begitu", gairahnya atau tidak
kawinnya?)
Imunisasi
Hepatitis untuk Bayi Hiperaktif
Baikkah
imunisasi diberikan pada bayi? Anak saya mengalami hiperaktive (syndrome
autisme) yang mungkin diakibatkan imunisasi hepatitis. Memang syndrome itu
sendiri banyak penyebabnya. Sebaiknya diberikan pada usia berapakah? lanni di
denpasar.
+628123682XXX
Ini jawaban
pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia Surabaya yang saya hubungi: autisme sama
sekali tidak ada hubungannya dengan imunisasi hepatitis B. Diberikan semakin
dini semakin baik. Yang terbaik, diberikan sesaat setelah lahir.
Tanya Global
Warming
Apa bisa
menjelaskan tentang Global Warming.
+6281331335XXX
Kalau hati semua
orang panas, dunia menjadi panas…ha ha! Meski dipaksakan, jawaban tadi agak
cocok juga ya? Meski arti sebenarnya adalah: gara-gara ulah manusia yang rakus,
suhu dunia terus meningkat. "Waktu saya muda, salju di Tianjin lebih banyak
dari sekarang. Sekarang ini musim panas menjadi lebih panas," kata pasien
transplantasi liver asal Tianjin yang kini berumur 68 tahun.
Ahli Toriqoh
atau Sekuler?
Pak Kyai,
ternyata bpk adlh seorang ahlittoriqoh. Bau saya mau tanya apakah bapak ’udah
nyemplung’ ke toriqoh, ternyata malah wis ’klelep’ ing laut…. Soalnya pikiran
sudah ter’kooptasi’ bahwa ahlitarekat itu hidupnya susah, dadi wong ora duwe
opo opo seperti bapak gambarkan dlm tulisan, bahwa ortu keluarga pak dahlan
jaman dulu itu. Tapi aku belum yakin bapak ahli toriqoh, krn kadang bpk adlh
seorang yg sekuler (dlm’ tulisannya). Apa orang kaya cenderung sekuler? Saya
ingin belajar dr bpk bgm bertoriqoh (Satariyah) yg baik.
+6285233695XXX
Saya mungkin
ahli toriqoh (tarekat), tapi pasti bukan ahli zikir. Padahal, bertanya tentang
itu, harus kepada ahli zikir. Bertarekat yang baik adalah: jangan tinggalkan
dunia! Bahwa orang kaya cenderung sekuler, karena orang kaya biasanya
berpendapat ’mengerti dulu, baru percaya’. Sebaliknya, siapa saja yang berpendapat
’mengerti dulu baru percaya’ dia akan jadi kaya. Nggak terlalu serius, nih?
Liver Baru, Jadi
Tambah Kocak
Liver baru anda
kayaknya udah membuat anda berubah. Buktinya dulu suka marah2,dan sekarang
membaca tulisan anda di koran, bahasanya kocak buanget.
+623416368XXX
Wah, dengan
pujian ini saya semakin pede untuk bisa menjadi pengganti Asmuni. Tidak
mustahal kan?
October 9,
2007
Pak, Doakan
Saya Hamil ya
Hati Baru
Menjawab (13)
Setiap hari saya
mengikuti perkembangan bapak dan syukurlah sudah sehat. Tapi jangan lupa doakan
saya agar cepat hamil. Karena simpati, saya sealu mimpi ketemu bapak.Nawang
08121761XXX
Saya doakan Anda
cepat hamil, dan kembar! Kalau Anda tidak setuju, Nawang, mudah-mudahan doa
saya tidak dikabulkan.
Sisipi Peran Istri
Buku yg di cetak
nanti agar disisipi peranan dukungan istri, di balik kesuksesan anda, teori
saya sukses suami mustahil tanpa dukungan istri. Saya pesan buku satu, kalau
bisa kredit.
081336277XXX
Saya sering
cerita di ceramah-ceramah, tanpa isteri saya yang sekarang, saya sudah jadi
duda! Ha ha…
Saya Juga Sering
Gagal
Saya merasa krng
puas karna belum menceritakan perjalanan kesuksesan hiangga seperti sekarang.
Jacky.
081358787XXX
Jack,
sebenarnya, kalau mau jujur, saya sering sekali juga gagal. Hanya saja yang
gagal-gagal itu jarang disebutkan. Sebab, setiap selalu ada pertanyaan selalu
tentang sukses. Tidak pernah ada pertanyaan tentang kegagalan. Ini sebenarnya
juga kurang fair.
Apa Robert Lai
Tak Kerja?
Saya yg tinggal
di Sumbawa, merasa penasaran dng sosok Robert Lai, sampai berbulan-bulan
mendampingi bapak. Apa tidak bekerja?(handoyo)
081339590XXX
Dia sudah 60
tahun, dan punya sikap hidup yang tidak ngoyo. Sebagai ahli hukum yang puluhan
tahun bekerja di banyak perusahaan besar, saya kira tabungannya sudah cukup
untuk membiayai tiga anaknya sekolah di USA dan Australia. Dia ingin berbuat
baik, termasuk selalu membiayai anak miskin yang pandai sekali dan punya
kepribadian yang baik. Di Surabaya, dia baru membiayai dua anak lulus sarjana.
Tapi sayang, yang satu tiba-tiba meninggal dunia. Dia banyak punya anak asuh
seperti itu di beberapa kota di RRT. Kini, dia masih menjabat direktur atau
komisaris di beberapa perusahaan publik di Hongkong dan Singapura. Dia juga
sering rapat di dalam mobil saya, melalui konferensi telepon. Peserta rapatnya
ada yang di Singapura, Hongkong, New York, dan di mobil saya.
Mercy Saya Hanya
Bisa Dielus
Saya udah
operasi Lever karena ada tumor. Jadi liver saya sekarang tinggal 70 persen Itu
sudah 17 bln lalu. Tidak ada Hepatitis. Kita sama dong ada simbol Mercy.
Bedanya saya cuma bisa ngelus2 simbolnya. Gak pernah rasakan setir mercy. Saya
operasi di Malaysia.
081703754XXX
Berarti kini
liver Anda sudah 100 persen lagi dong. Karena liver itu bisa tumbuh.
Satu-satunya organ manusia yang bisa tumbuh. Memang, kalau tidak ada hepatitis,
dan tidak ada kanker yang menyebar, cukup dipotong di bagian yang ada tumornya.
Soal Mercy, sssstttt, jangan disinggung-singgung lagi.
Mengapa Daging
Babi Dilarang?
Saya non muslim
ingin mengetahui knp umat muslim dilarang makan babi? Maaf krn pengetahuan sy
msh kurang.
08123255XXX
Pengetahuan saya
juga kurang kok. Kita sama-samalah. Di kitab suci, sebagaimana juga kitab suci
agama-agama yang ada, sifatnya doktrin sekali. Tidak ada penjelasannya. Kecuali
tegas sekali dilarang makan bangkai dan daging babi. Saya juga tidak jelas,
mengapa untuk babi ini spesial disebutkan "daging babi", sedang untuk
larangan makan bangkai tidak disebutkan "daging bangkai".
Seorang tokoh
Muhammadiyah pernah minta saya mengadakan seminar dengan topik itu, dengan
titik berat "apakah berarti yang bukan dagingnya tidak haram?". Dia
seorang dokter dan ingin memanfaatkan salah satu unsur non-daging itu untuk
katup jantung buatan, karena hanya benda itu yang paling cocok untuk
dicangkokkan ke jantung manusia. Tentu saya tidak berani mengadakan seminar
itu.
Jadi Loper,
Ingin Sukses
Saya ingn mnjdi
orng yg brhasil sprti bpk,skrang sy kliah smbil mnjdi loper koran.
08175736XXX
Banyak mantan
loper koran yang sukses. Pemilik perusahaan raksasa Aqua itu dulu loper Jawa
Pos. Dari loper, meningkatlah jadi agen. Agen koran itu pengusaha kecil yang
hebat: dia ulet (harus bangun pagi), telaten (ngurusi uang kecil dan
anak-anak), punya kemampuan manajemen (ngurusi orang-orang, terutama loper),
dipercaya (tidak pernah melarikan uang setoran, karena kalau tidak setor tepat
waktu bisnisnya hilang), punya kemampuan pembukuan (harus mengadministrasi uang
dan koran). Jadi, agen koran itu pengusaha kecil yang tangguh! Mestinya bisa
dibesarkan untuk bisnis yang lain.
October 10,
2007
Kaitan dengan
Mahatma Ghandi?
Hati Baru
Menjawab (14)
Sketsa lukisan
bapak dengan logo hati, seperti mahatma gandi, apa ada kaitan dgn pencalonan
gubernur JATIM?
081933312XXX
Mahatma Gandhi,
rasanya tidak ber-KTP Jatim!
Bisnis itu Ada
"Tauhid"-nya
Apakah pedagang
jadi sukses itu karena bakat ataukah hanya bermodalkan kerja keras seperti
bapak? heri balikpapan.
081346393XXX
Saya percaya
pada kata "penularan". Keluarga pedagang umumnya jadi pedagang karena
sejak kecil sudah belajar dagang, bahkan di meja makan pun yang dia dengarkan
dari orang tua adalah omongan soal dagang. Termasuk penularan kerja keras. Sang
anak akan memperhatikan apakah orang tuanya kerja keras atau tidak. Itu juga
akan menular karena anak cenderung mengidolakan bapaknya. Orang tua yang kerja
keras biasanya mengajak anaknya bermain pun masih di sekitar pekerjaannya dan
si anak diam-diam memperhatikan itu.
Proses penularan
ini memakan waktu dan ini memang bagian dari perjalanan seorang pedagang. Orang
yang berkeinginan dan baru mulai dagang tapi tidak dari keluarga pedagang
umumnya tidak sabaran. Maunya cepat dan langsung besar. Keinginannya banyak
sekali untuk mengembangkan bisnis langsung ke banyak hal. Inilah umumnya yang
membuat kegagalan. Pemula yang gagal seperti itu umumnya karena tidak sabar dan
tidak fokus. Saya sering mengistilahkannya dengan "musyrik" -musyrik
dalam bisnis: akhirnya masuk neraka, bentuknya bangkrut.
Inti dari tauhid
adalah meng-esa-kan. Dan inti dari meng-esa-kan adalah fokus -"hu"
dalam tarekat keluarga saya. Jadi, dalam bisnis, ada juga
"tauhid"-nya: tauhid-bisnis. Dia harus fokus -agar tidak musyrik.
Memang ada
pertanyaan: kok saya menangani banyak bisnis? Jawabnya: jangan dilihat
sekarang, lihatlah awalnya dulu. Lebih dari sepuluh tahun saya sangat fokus.
Bahwa sekarang sudah bisa menangani banyak bisnis, anggaplah karena saya sudah
tidak lagi bergerak dalam tataran "syariat" atau bahkan
"hakikat", tapi sudah masuk dalam tahap "makrifat"
-makrifat bisnis, maksud saya. Ha… ha…
Ingat! Bagi
pemula yang tidak dari keluarga pedagang seperti saya, janganlah langsung
merasa sudah "makrifat"! Jalani syariat dulu sebaik-baiknya,
setekun-tekunnya, sekeras-kerasnya. Lama-lama, Anda akan masuk ke dunia hakikat
dan akhirnya juga makrifat. Bagi yang dari keluarga pedagang, proses syariat
itu sudah dia jalani sejak kecil hingga dewasa secara otomatis begitu saja.
Tentu, saya
sadar, semua ini akan menimbulkan perdebatan. Saya juga tidak mengklaim
pendapat saya ini benar. Ini bukan pendapat seorang sarjana, apalagi seorang
ahli. Juga tanpa penelitian. Anggap saja, ini ceramah satu semester.
Esensinya Kerja
Keras
Saya tahu banyak
yang pro dan kontra mengenai tulisan anda. Tapi saya rasa itu bukan hal yg
patut diributkan, malah saya rasa banyak yg mendukung anda. Menjaga kesehatan
(memperhtikan pentingnya imunisasi buat aset hidup anak2 kita), bekerja dan
berbagi dgn sesama, setidaknya itulah esensi yg saya dptkan dr tulisan anda.
Saya yakin seyakin -yakin nya, anda tdk bermaksud menyombongkan diri dgn
menulis sepanjang komik serian itu hehe.."Bekerja keras adalah wujud
syukur tertinggi kpd Sang Pemberi hidup", itu yg melekat di benak saya
dari tulisan anda. Tetaplah berkarya bagi kita semua.Banyak yg mengasihi dan
mendoakan anda.(maaf,kok malah ikut2an menulis panjang). LIVI
081331188XXX
Panjang dikit
tidak apa-apa. Agar jawaban panjang saya di atas tidak terasa terlalu panjang
sendiri.
Obat Generik
Liver
Selain
interferon obat baru yg diminum namanya apa? Sdh dijual di indo? Harga? Cia
you! Indonesia butuh bnyk org seperti bapak! Indira, 27 th.
08123521XXX
Saya hanya bisa
menyebutkan generiknya: anticavir (agar hepatitisnya tidak aktif) dan
essensiale forte (untuk menguatkan livernya). Sudah bisa didapat di Indonesia,
tentu harus dengan resep dokter.
Manado Tak Kalah
Necis
Saya pembaca
Manado Post. Anda akan membuat petugas pembersihan lantai di gedung graha pena
berdandan. Saya sungguh senang dgn ide tersebut. Tapi apakah infrastruktur di
Indonesia sudah mendukung? Misalnya saat mereka pulang naik bemo, apakah dgn
dandanan seperti itu merasa nyaman? Beda dgn di Tiongkok walaupun ada bis tidak
ber-AC tapi kenyamanan tetap diutamakan. Noldy
081553920XXX
Meski
"instruksi" saya itu baru saya tulis di koran, ternyata manajemen
Graha Pena sudah langsung melaksanakan. Di Tiongkok, biasa orang berdandan
cantik sekali sambil mengayuh sepeda! Ini soal sikap. Di Manado kan juga? Lihat
orang-orang yang naik bemo di Manado, semuanya necis-necis. Naik bemo pun
jadinya nyaman. Pencopetnya pun kelak juga harus necis. Bahkan, bemonya sendiri
akhirnya juga necis: dihias, diberi ornamen warna-warni, dilengkapi sound
system yang baik dan selalu dicuci bersih, sehingga bemo di Manado membanggakan
saya. (sayangnya, belakangan banyak bemo baru yang tidak khas Manado lagi. Uhuk
uhuk uhuk…menangis saya)!
October 11,
2007
Tak Ingin 25
Juta Orang Menderita
Hati Baru
Menjawab (15)
Di balik Allah
menurunkan musibah apa pun, pasti ada rahasia yg semestinya tdk baik utk
diexpose. Terimalah dgn ihlash, ridho, evaluasi diri. Yg demikian itu, anda
telah mendekati KESUFIAN JIWA seperti yg dimiliki oleh orang2 khos. wallahu
a’lam.
081392344XXX
Persoalannya,
saya tidak ikhlas kalau ada 25 juta orang yang mestinya bisa diselamatkan harus
menderita seperti saya. Belum lagi generasi mendatang yang akan kian rapuh.
Menyembunyikan soal ini hanya akan seperti menyimpan wereng yang terus
beranak-pinak. Dan lagi, saya tidak berpretensi untuk jadi seorang sufi,
apalagi sufi yang khos.
Pak, Bagaimana
kalau Buka Kursus Menulis
’Keren’ banget
tulisan Bpk. dg bhs yg bersahaja, komunikatif, pendek2.Apalagi alur critanya
runtun n mampu mendiskripsikan kjadian per kjadian. Pembaca terbawa dan terbuai
se-olah2 melihat n mrasakan keadaan yg sbenarnya (saat dicukur rambut, pas
ngeliat cewe yg gak tahunya para perawat, n saat memuji perawat di depan
pimpinanya) luar biasa!! Lalu..bgmn Bpk bisa memiliki daya ingat yg tajam dan
terinci?Dicatat poin2nya atau…? Saran aja, bgm kalo Bpk membuat kursus/short
course menjadi Penulis crita?Jangan2 banyak peminatnya. Khan kalo tulisanya
apik kayak Bpk bisa buat nyari duit. Fernando N sby.
0811322XXX
Kalau saja saat
orang dioperasi boleh bawa buku catatan, mungkin mencatatnya berhasil,
operasinya yang gagal. Pilih mana? Ha… ha…
Sayang, Jawa Pos
Bukan Parpol
Pak dahlan,
apakah anda brsedia mjd gub jatim, mentri, atau bhkn jd presiden. Ga ush
gandeng parpol, ngabis2in duit. Promo lwt JP grup aja. Pst saya pilih.
081333698XXX
Sayang, Jawa Pos
bukan partai! Jadi, mustahal!
Menu Hati
Rendang dan Jantung Semur
Mau tny pak,apa
rs disana ada daft menu & taripnya. Mis u/gnt lever 3 myd.kl gnt jantung
brp.gnt paru2 brp. Gnt empedu brp . Lha kl gnt 2 atau 3 item skaligus apa
dikorting pak skalyan turun mesin tks.wsn sda
08123499XXX
Hi… hi…! Yang
ada: paru goreng, hati rendang, jantung semur, usus bumbu kuning, limpa sambel
ijo, buntut rawon! Uh, enak semua ya. Ditutup dengan empedu mentah!
Pantang Pinjam
Uang …
Dng ini aku mau
pinjam uang utk usaha jualan bakso sebesar 10jt, siapa tahu berhasil dan jadi
org kaya. Ni no rekeningku 003263….. BNI. Percaya sama saya, tapi jangan
diharap2 saurannya, aku takut kalao mati mendadak malah jadi tangungan di
akherat.
085293220XXX
Ini bukan
jawabannya, tapi for your information only: Pantangan tertinggi dalam hidup
seorang entrepreneur adalah pinjam uang untuk bisnis kecuali kepada keluarga
sendiri atau kepada bank (bank resmi maupun perorangan yang memfungsikan diri
seperti bank). Kepada orang lain, entrepreneur harus menawarkan kerja sama,
bagi hasil. Syaratnya standar: Apakah yang ditawarkan menarik dan apakah yang
menawarkan bisa dipercaya (cara kerja dan cara mengelola uangnya). Meminjam
uang kepada teman untuk sebuah bisnis, Anda akan kehilangan dua sekaligus:
kehilangan uang dan kehilangan teman. Yang paling merasa kehilangan dua-duanya
adalah teman Anda.
Jumlah Korannya
Berapa, Pak?
Saya jadi paham
apa itu fungsi lever. Kalo boleh tau brapa banyak koran sluruh provinsi yg
tergbung dlm jawa pos? Skali2 tolong ceritain kisah hidup waktu susah sampai
menjadi sukses? Krn saya ingin menjadi pengusaha! Dr Heriyadi M Jamil,
palembang!
081368139XXX
Kira-kira
sekitar 100 koran harian-mingguan. Persisnya saya tidak pernah menghitung.
Sesekali akan saya ceritakan kegagalan saya.
Datang, Langsung
Peluncuran Buku, Win…
Saya winda pak:)
Kira2 sesmpainya di INA nanti, agnda p’tma yg akn dlkukn apa pak?apkh vcum dlu?
081803132XXX
Tanggal 22
Oktober pukul 9 pagi, saya mendarat dari Singapura, dari bandara langsung ke
kantor di Graha Pena Surabaya, menghadiri acara peluncuran buku Ganti Hati.
Siangnya rapat dengan karyawan, kangeeeen!
Saya Dimutasi;
Bagaimana, Pak?
Saya dimutasikan
dari tempat tugas sy skr, tmpat yg skr adl tmpat yg tdk sy sukai. Menurut anda
apa yg hrs sy lakukan utk menenangkan hati sy?
085245826XXX
Tergantung motif
yang melatarbelakangi pemindahan Anda itu. Saya pernah memindah orang dengan
latar belakang: A) orang itu tidak cocok di tempatnya. B) tidak berprestasi di
tempatnya. C) karena ingin menggantinya dengan yang lebih muda. Tentu, semuanya
harus dijelaskan secara baik. Pernah, karena saya anggap sudah terlalu senior,
dua orang karyawan yang saya pindah menangis karena sudah puluhan tahun di
tempat itu dan merasa hanya itu bidang yang dia bisa lakukan. Lalu, saya
bilang, coba saja dulu. Salah satunya belakangan sering saya goda: Apa masih
mau balik ke tempat yang lama? "He… he… tidak mau!" kata Pak Anas
Sadaruwan yang sekarang jadi direktur utama perusahaan perjalanan haji ONH-Plus
BIA Travel. Dia dulu seorang redaktur dan merasa hanya itu yang bisa dia
lakukan. Ternyata, ketika memegang perusahaan travel, jauh lebih sukses. Saya
tidak tahu latar belakang pemindahan Anda.
Malah
"Bangun" Lebih Pagi
Sesudah sukses
ganti hati, bgmn dg hubungan sama ibu? Apa sudah boleh?
081615362XXX
Maksud Anda
tentu apakah tetap bisa "bangun"? Rasanya, bangunnya malah lebih
pagi! Dengan ibu boleh! Gak berpengaruh (terpaksa saya jawab karena banyak
sekali yang menanyakan soal ini).
Transplantasi,
Haram atau Halal ya?
Bagaimana
hukumnya halal/haram, memakai organ org lain di tubuh kita.
085648544XXX
Menurut saya,
tidak halal, tapi juga tidak haram. Tapi, saya kan bukan ahli agama. Jadi,
pendapat ini jangan dipegang. Ini hanya pegangan saya.
Kapan Mulai
Kuliah, Prof?
Jika Mitch Albom
memilih Profesor Morrie Schwartz sbg gurunya maka saya memilih Profesor Dahlan
Iskan sbg guru saya.jd,kpn kuliyah dimulai,Prof?:) =niachan,sby=
0811327XXX
Kuliah dimulai
tanggal 11 Oktober 3007. Ha… ha… masih mau daftar?
October 12,
2007
Tak Ada Hujan
Air Mata
Hati Baru
Menjawab (16)
Maunya sih, semua
SMS dijawab, tapi menjawab 7.000 SMS? Rasanya mustahil. Karena itu, jawaban
hari ini adalah yang terakhir. Selanjutnya, dari hati saya yang dalam (juga
yang baru), saya mengucapkan selamat Idul Fitri, Minal Aidin wal Faizin, mohon
maaf lahir batin.
Tak Ada Hujan
Air Mata
Ass Wr. Wb. Ada
cerita seorang ksatria pd saat terluka parah dan ajal mau menjemputnya masih
tenang2 saja dan bergurau. Semua orang gembira saat itu. Tetapi tiba2 ksatria
itu meninggal akibat sakit yg dideritanya. Akibatnya seluruh masyarakat negeri
itu hujan air mata. Saya curiga, boleh kan? pak dahlan ingin berbuat seperti
ksatria itu, yakni ingin ’menghujani’ air mata bangsa ini? Bila iya, meminjam
istilah bahasa si entong, sungguh terlalu!
081330668XXX
Anda ambil kisah
itu dari buku Mahabharata atau Ramayana terbitan tahun berapa ya? Kok kisah
Ramayana yang saya baca, ujungnya begini: si Entong akhirnya tidak meninggal,
jadi tidak ada hujan air mata! Ha ha, asyiiiik. Sama-sama ngawurnya, ya!
Tunggu Saya ke
Pantai Kupang
Saya Amelia (18
thn), sudah seperti ritual tiap pagi baca kisah bapak di Harian Timor Express
Kupang. Skrg udh ga ad lg tlsn2 bpk, sy jd kgen. Kpn bpk mw mnulis lag?
085253381XXX
anti ya, Amelia.
Kalau saya ke pantai Kupang yang indah itu dan makan kelapa muda di sana, akan
saya tulis. Eh, tapi apa pantainya masih bersih ya?
Di Indonesia
Sudah Banyak Ahli Tumor
Saya 18 thn, sy
jg mendrta skt tumor di dsr otak, skrng sy ga mau dioprasi lg, jd sy biarkan
sj. Sy mo tny apa prof Shao bs menymbkan? Saat ini sy srhkan smua sm Sang
Pencipta, sy percaya bhw mukjizatnya itu nyata.
081359240XXX
Dari nada
SMS-nya tentu sahabat kita ini sudah beberapa kali operasi. Sayang, Prof Shao
itu ahli liver, limpa, dan empedu -bukan ahli tumor otak. Di Indonesia, juga
sudah ada ahlinya kok. Bisa di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar,
juga Manado.
Kulakan Ide dan
Semangat di Tiongkok
brdasarkn
tulisan2 tntang prjlanan2 yg bpk lakukan, bpk "Tiongkok Minded". apa
btul? & knp?
081317753XXX
Dulu, setiap
kira-kira enam bulan saya ke Amerika untuk "kulakan" ide baru buat
pengembangan perusahaan. Waktu itu Tiongkok belum maju. Kini, dengan majunya
Tiongkok, saya cukup "belanja ide" ke Tiongkok. Lebih dekat dan lebih
murah. Bahkan, di Tiongkok saya bisa "kulakan semangat" -setidaknya
untuk diri saya sendiri. Saya melihat di Tiongkok itu semangat orang ingin maju
kok begitu tinggi ya. Saya ingin ketularan. Siapa tahu pada gilirannya nanti
bisa menulari teman-teman saya seperti Anda.
Dulu waktu kita
bilang USA kok bisa maju, kenapa kita tidak? Kita selalu berdalih, yah, USA
sudah merdeka 200 tahun. Lalu, ketika kita bilang kok Singapura bisa maju, kita
selalu berdalih, yah, Singapura negara kecil, gampang ngaturnya.
Nah, sekarang
kita lihat Tiongkok. Negara yang baru merdeka pada 1949, yang awalnya lebih
miskin dari kita, yang penduduknya lima kali lipat kita, yang negara besar
sekali, kok bisa maju? Hayo, apa lagi dalih kita?
Salahkah saya
kalau selalu "belanja" ide dan semangat ke Tiongkok? Atau harus
belajar ke Burma? Atau ke Bangladesh? Biar Anda bisa bilang "Bangladesh
Minded?" Becanda, ya. Minal Aidin! Sepurane.
Prihatin Listrik
Kalbar
Ie Se Kan sien
sen ni hau? (apa ie ?). Saya perantauan kalbar yg Jumat, 12 Okt 2007 d jawa. sy
sgt terharu wkt baca betapa bpk msh mau trt serta mengatasi krisis listrik d
kalbar. entah sampai kpn keadaan gelap sepanjang hari akan terus berlangsung,
mnrt ortu sampe hr ini msh iya.
08123024XXX
Bunyi
"i" dalam huruf Mandarin selalu ditulis dengan "yi" atau
"yu". Pasti di antara dua pilihan itu. Yang bunyinya "i"
biasa, seperti nama saya, ditulisnya "yi". Tapi yang bunyinya
"i", dengan bibir dimoncongkan, menuliskannya "yu". Saya
memang sangat prihatin dengan listrik Kalbar. Kok mentolo (tega) ya?
Biarkan Semuanya
Mekar
Jgn ambil pusing
dgn isi smsnya si 08125744XXX. Sy pikir dia itu org yg frustrasi atau sakit
apalah. Padahal dr tulisan anda itu dpt memberi pelajaran bagi bnyk org, baik
materi tulisan, tata bahasa, maupun sistematika penulisannya.
08125486XXX
Biarkanlah
sejuta bunga bermekaran, nanti akan terlihat sendiri mana yang harum dan mana
yang… lebih harum. He he… (bulan puasa, tidak berani omong kasar!)
Ayo Berjuang
Transplantasi Liver Bisa di Surabaya
Saya SUPRIYADI
biasanya sy beli koran 4 x seminggu, stlh membaca tulisan Bapak jadinya tiap
hari beli, habis ketagihan sih dg celotehan yg syarat makna. dulu sy tahu klu
sakit liver tdk ada obatnya (kebanyakan orang bilang kena santet, krn perutnya
besar), stlh membaca kisah Bpk ternyata ada obatnya. Mungkinkah nanti
transplantasi liver bisa dilakukan di Surabaya?
085850445XXX
Bung Pri, harus
mungkin! Setuju kan? Ayo kita berjuang bersama dengan para dokter untuk
mewujudkan itu! Semangat, yuk!
Intinya,
Perbanyak Oksigen
Mumpung Pak
Dahlan msh di Tiongkok, apa btl olah raga yg dari sini kaya taichi, qi kong
bisa buat badan bisa sehat? Buku Bpk bisa beli dimana.
0811255XXX
Kata Robert,
yang juga ahli olahraga itu, semua itu intinya adalah memperbanyak oksigen yang
masuk ke paru. Biar makan baik, kalau yang membakar makanan itu tidak cukup,
apakah makanan tersebut bisa dimanfaatkan secara sempurna? Dari Indonesia
sendiri banyak juga jenis olahraga seperti ini, tidak harus yang dari Tiongkok.
Jadi, makanlah empat sehat lima sempurna, plus bernapas dengan baik!
Onderdil Baru
Harapan kami
jangan mentang2 sudah ganti onderdil baru lantas merasa muda kembali lalu
melihat pipi licin langsung mau dilamar. Apa lagi yang bisa ngebor.
081349108XXX
Tuh, apa enaknya
jadi Dahlan Iskan?
Beri Peran yang
Muda, Setuju!!!
P Dahlan,
seandainya bapak diperiksa di Indonesia dan saat itu ada bbrp dokter muda
praktek yg juga memeriksa bapak spt pengalaman bpk di Tianjian; bersediakah
Anda?. Tks. Dini
0818376XXX
Dini, pasti mau!
Mengapa tidak mau? Bahkan, ketika suatu saat saya ke dokter gigi dan ditarik
bayaran mahal (cabut gigi Rp 2,5 juta! Tambal gigi Rp 7,5 juta), saya tidak
ngomel dengan pertimbangan: 1) saya mampu. 2) kapan dokter bisa memperbaharui
alatnya agar jadi modern kalau tidak ada yang mau bayar mahal? 3) Supaya dokter
juga bisa sering ikut seminar penemuan baru. 4) Supaya terjadi subsidi silang,
sehingga jangan menarik mahal untuk pasien yang tidak mampu.
Dokter-dokter
muda pun harus banyak diberi akses. Waktu saya menunjuk anak berumur 23 tahun
jadi dirut di sebuah anak perusahaan, ada staf saya yang mengingatkan: apakah
dia sudah matang? Lalu saya jawab: emangnya waktu saya pertama memimpin Jawa
Pos dulu sudah matang? Bung Karno umur 27 tahun sudah memimpin partai. DN Aidit
umur 23 tahun jadi ketua PKI. Syahrir, umur 31 tahun jadi perdana menteri
Indonesia! Kalau menunggu matang, nanti cepat busuknya! Ha ha…
Sumber: Jawa Pos
dotcom
Hello! Apakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak untuk menyelesaikan tagihan Anda, Atau untuk menangani
ReplyDeletebeberapa tantangan keuangan? Atau Anda di luar sana mencari sumur
menawarkan pinjaman rahasia untuk mendapatkan pinjaman? Di sini Anda tiba di keinginan Anda
Pintu yang diinginkan langkah. Di sini, di Francis Johnson Institute Kredit, menawarkan pinjaman untuk orang dewasa juga sah minimal
usia 18 tahun ke atas, dengan tingkat bunga minimum serendah 2%,
Setiap tahun. Untuk mendapatkan rincian informasi lain, silakan menempatkan kami dalam kontak melalui alamat email di bawah ini.
Corporativeloancompany@gmail.com
Terima kasih.
Apakah Anda perlu pinjaman? Atau yang Anda menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Anda memiliki tempat yang tepat untuk solusi pinjaman Anda tepat
ReplyDeletesini! Elizabeth Kean Firm Loan memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 2% tanpa colerteral a.
Silahkan hubungi kami di email kami hari ini jika Anda perlu urget pinjaman. email: elizabethkeen.loanfinance@gmail.com...
Apakah Anda perlu pinjaman? Atau yang Anda menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Anda memiliki tempat yang tepat untuk solusi pinjaman Anda tepat
ReplyDeletesini! Elizabeth Kean Firm Loan memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 2% tanpa colerteral a.
Silahkan hubungi kami di email kami hari ini jika Anda perlu urget pinjaman. email: elizabethkeen.loanfinance@gmail.com...
Apakah Anda perlu pinjaman? Atau yang Anda menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Anda memiliki tempat yang tepat untuk solusi pinjaman Anda tepat
ReplyDeletesini! Elizabeth Kean Firm Loan memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 2% tanpa colerteral a.
Silahkan hubungi kami di email kami hari ini jika Anda perlu urget pinjaman. email: elizabethkeen.loanfinance@gmail.com...
Apakah Anda perlu pinjaman? Atau yang Anda menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Anda memiliki tempat yang tepat untuk solusi pinjaman Anda di sini! Elizabeth Kean Firm Loan memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 2% tanpa colerteral a.
ReplyDeleteSilahkan hubungi kami di email kami hari ini jika Anda perlu urget pinjaman. email: elizabethkeen.loanfinance@gmail.com
Halo Setiap Satu, saya mrs Adhi Aini Dari Indonesia tetapi saya tinggal di sini di São Paulo, saya cepat ingin menggunakan media ini untuk geser kesaksian tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya untuk
ReplyDeleteLegit dan nyata pemberi pinjaman kredit yang telah mengubah hidup saya dari rumput untuk rahmat, dari menjadi miskin untuk seorang wanita kaya yang sekarang dapat membanggakan dari hidup sehat dan kaya tanpa
stres atau kesulitan keuangan. Setelah berbulan-bulan mencoba untuk mendapatkan pinjaman di internet dan scammed jumlah Rp5.000 saya menjadi begitu putus asa dalam mendapatkan
pinjaman dari pemberi pinjaman kredit legit secara online yang tidak akan menambah rasa sakit saya, maka saya memutuskan untuk menghubungi seorang teman saya yang baru-baru mendapat pinjaman online, kita bahas tentang
masalah dan kesimpulan kami dia mengatakan kepada saya tentang Perempuan yang disebut Mrs Elizabeth yang merupakan C.E.O dari Elizabeth Kean Badan Kredit. Jadi saya diterapkan untuk jumlah pinjaman (Rp300,000.000) dengan tingkat bunga rendah dari 2%, sehingga pinjaman tersebut disetujui dengan mudah tanpa stres dan semua persiapan di mana dibuat tentang transfer kredit dan dalam waktu kurang dari 4 jam, pinjaman diendapkan ke bank saya. Jadi saya ingin saran salah satu yang membutuhkan pinjaman untuk cepat menghubunginya melalui email di .. elizabethkeen.loanfinance@gmail.com Dia tidak tahu bahwa saya melakukan hal ini saya berdoa bahwa Tuhan akan memberkatinya untuk hal yang baik yang telah dilakukan dalam hidup saya. Anda juga dapat menghubungi saya di adhiaini05@gmail.com. untuk info lebih lanjut.......
Apakah Anda pernah ditolak terus-menerus oleh bank, teman, kerabat, lembaga keuangan Anda?
ReplyDeleteJika Anda membutuhkan pinjaman konsolidasi 2%, kita memiliki banyak rencana yang fleksibel pada panel pinjaman kami untuk membantu Anda,
Kemudian kabar baik di sini !!! Anda telah datang ke tempat yang tepat yang Anda bisa mendapatkan mudah pinjaman Anda cepat dan,
* Pinjaman Pribadi (Aman dan Tanpa Jaminan)
* Kredit Usaha (Aman dan Tanpa Jaminan)
* Kredit Mobil
lebih banyak, tanpa fees.We tersembunyi bersertifikat, dapat dipercaya, handal, efisien, cepat dan pemberi pinjaman uang dinamis,
Kami memberikan pinjaman pada tingkat bunga 2%, jumlah berkisar dari $ 500.000,00 USD untuk $ 80,000,000,000.00 USD dan periode ulang pembayaran 1 tahun untuk durasi 50 tahun
Mohon kembali ke saya dengan email: Lucysmithloanfirm@gmail.com jika Anda tertarik untuk mendapatkan pinjaman sehingga saya bisa memberikan informasi lebih untuk persyaratan pinjaman dan kondisi
Peminjam Informasi (Information diperlukan bidang muncul dalam cetak tebal).
Nama Lengkap (s):
Usia:
Alamat jalan:
negara:
Nomor kontak:
Jumlah Pinjaman Diminta:
Pinjaman Tujuan:
Durasi Pinjaman:
Status Pekerjaan:
Hubungi kami melalui email kami Lucysmithloanfirm@gmail.com
Apakah Anda ingin menjual ginjal Anda? Apakah Anda mencari kesempatan untuk menjual
ReplyDeleteginjal Anda untuk uang karena istirahat keuangan turun dan Anda tidak tahu apa yang
lakukan, maka
hubungi kami hari ini dan kami akan menawarkan jumlah yang baik untuk ginjal Anda. Saya
Nama (Dr.franchesso) seorang Nephrologist di (rumah sakit franchesso memorial). Kami
rumah sakit khusus
di Bedah Ginjal dan kami juga menangani pada pembelian dan transplantasi ginjal
dengan hidup donor yang sesuai. Kami terletak di India, Turki,
Nigeria,
USA, Kuwait, Dubai, Arab Saudi, London, Malaysia. Jika Anda tertarik
jual atau beli
ginjal jangan ragu untuk menghubungi kami melalui
email: franchescomemorialhospital@gmail.com
Saya adalah Widya Okta dari SURABAYA, saya ingin memberi kesaksian tentang karya bagus Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan sebagian lain dari kata tersebut, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara.
ReplyDeleteApakah mereka mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman yang curang di sini di internet, tapi mereka tetap asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.
Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya yang saya jelaskan situasi saya, kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang andal yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM dengan tarif rendah 2% dalam 24 jam yang saya gunakan tanpa tekanan atau tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan proses pinjaman, Anda juga bisa menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah terpenuhi dalam pembayaran cicilan bulanan sesuai kesepakatan dengan perusahaan pinjaman.
Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Yang Mahakuasa akan selalu memberkatinya.
Halo,
ReplyDeleteIni untuk memberi tahu masyarakat bahwa Nyonya Charity White, pemberi pinjaman swasta memiliki kesempatan finansial untuk semua orang yang membutuhkan bantuan keuangan, membayar tagihan, untuk berinvestasi dalam bisnis baru atau untuk meningkatkan bisnis Anda. Kami memberikan pinjaman dengan bunga sebesar 2% kepada perusahaan dan perorangan. Ini tidak memerlukan banyak dokumen, juga syarat dan ketentuan yang jelas dan peka. Hubungi kami via e-mail: (charitywhitefinancialfirm@gmail.com) Kami akan memberikan layanan terbaik kami.